Cool Boy [ELEVEN]

777 46 1
                                    

SEBELUM BACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DAHULU. TERIMAKASIH

HARI sudah mulai gelap para siswa berkumpul mengelilingi kayu bakar yang sudah di tata rapih.

Fariz selalu pembina pramuka mulai membagi kelompok penjelajahan.

(Namakamu) sempat protes karena hanya dirinya yang berada di kelompok 5.

"(Nam) kenapa lo jauhin gue sih?" tanya Faujan.

"Gue gak jauhin lo kok" jawab (Namakamu) tersenyum kepada Faujan.

"Kalau gak jauhin kenapa setiap gue deketin lo selalu aja lo cari alasan buat gak deket sama gue?" kata Faujan tanpa menoleh sedikitpun "Lo benci sama gue ya?" lirih Faujan

"Maafin gue jan, gue gak maksud buat jauhin lo. Tapi gak mau deket sama lo sebelum lo ubah rasa itu seperti dulu lagi" batin (Namakamu).

"(Nam) jawab gue!" Faujan mengguncangkan bahu (Namakamu) yang melamun.

"Woi pacaran mulu,cepetan elah" teriak Aldy.

(Namakamu) berlari menyusul Aldy dan Iqbaal.

Aldy memberi usul agar mereka berpencar saja. (Namakamu) bersama Iqbaal dan Aldy bersama Faujan.

"Baal jangan jauh-jauh ya,gelap banget ini hutan" kedua tangan (Namakamu) menggenggam tangan Iqbaal.

Iqbaal melirik (Namakamu) yang gelisah.

Suara gaungan srigala membuat (Namakamu) berteriak histeris memejamkan mata dan memeluk Iqbaal dari samping.

Iqbaal memperhatikan wajah gadis yang disampingnya. Wajah takutnya sangat lucu baginya.

"Baal pulang aja ya" pinta (Namakamu) masih memeluk Iqbaal.

"Enggak!" Iqbaal melepaskan (Namakamu) dari pelukannya kemudian berjalan mendahului.

"Baal tunggu ih"

****

"Bas sebentar ya,gue pengen kencing dulu" ucap Faujan.

Sebenarnya itu hanya alibi Faujan saja agar ia bisa membalikkan tanda panah Kanan menjadi kiri. Setelah selesai Faujan kembali menghampiri Bastian dan melanjutkan perjalan mereka yang sempat tertunda.

****

"Perasaan gue kok gak enak ya?" tanya (Namakamu)

"Gak enak gimana?" sambil terus berjalan

"Kayaknya kita salah jalan deh,harusnya ke kanan bukan ke kiri."

"Baal balik lagi yuk,ini salah jalan tahu."

"Baal? Lo denger gue... What?!"

(Namakamu) terlonjak kaget begitu dirinya membalikkan badan dan tidak mendapatkan Iqbaal disana.

Suara aneh mulai terdengar di indra pendengarannya.

"Iqbaal lo dimana?" suara (Namakamu) bergetar ketakutan.

"Ini gak lucu bego"

"Iqbaal!" teriak (Namakamu) sambil berlari sekuat tenaga mencari keberadaan Iqbaal

****

"Akhirnya setelah berlama-lama di hutan gue nyampe dengan selamat" ucap Khalda merentangkan tangannya.

"Iyaya Khal untung aja kita gak ketemu binatang buas. Eh (Namakamu) mana ya?"

"Dia kan gak sekelompok sama kita"

"Oh iya lupa gue,ayo kesana"

"Baiklah untuk regu lima silahkan kumpulkan bendera yang kalian dapatkan" ucap pak Fariz

"(Namakamu) mana Jan?" tanya pak Fariz

Faujan menepuk jidatnya sendiri. Dia yang membalikkan tanda panah itu dan sekarang Iqbaal sudah ada disampingnya tapi gadis itu tidak ada. Kemana dia ? Faujan benar-benar panik, bagaimana jika orang tua dan Kiki mengetahui hal ini.

Tanpa meminta ijin terlebih dahulu Iqbaal langsung berlari masuk kedalam hutan. Teriakan dari guru serta teman-temannya ia abaikan saja.

Iqbaal khawatir dengan gadis itu bagaimana jika terjadi sesuatu apalagi saat mengingat jika (Namakamu) takut sekali dengan gelap. Iqbaal menggeleng cepat ia yakin gadis itu akan baik-baik saja.

"(Namakamu) lo dimana? Ini gue Iqbaal" teriak Iqbaal sambil menyorotkan lampu senter yang di pegangnya.

Jika gadis itu kenapa-kenapa ia tidak akan memaafkan dirinya sendiri. Ini semua salahnya karena sudah berani meninggalkan gadis yang sedari tadi merengek minta pulang ketempat perkemahan. Jika akan terjadi seperti lebih baik tadi Iqbaal menurut saja daripada terjadi sesuatu dengan (Namakamu).

"Hiks....hiks....hiks"

Iqbaal berhenti sejenak begitu mendengar suara tangisan itu.

"(Nam) itu lo?" tanya Iqbaal hati-hati.

"Iqbaal" lirihnya

Iqbaal menghela napas lega akhirnya gadis itu ditemukan juga. Iqbaal segera menghampiri (Namakamu) yang duduk dibawah pohon besar.

Iqbaal memeluk tubuh mungil (Namakamu) erat-erat berusaha menenangkan gadis yang terus menangis.

"Kenapa lo tinggalin gue?" tanya (Namakamu) disela tangisannya.

"Gue kira lo ngikutin gue" jawab Iqbaal mengusap puncak kepala (Namakamu)

"Gue mau pulang" lirih (Namakamu)

Iqbaal melepaskan pelukkannya. Kedua tangan Iqbaal menangkup wajah (Namakamu).

"Gue minta maaf. Gue janji gue bakal jaga lo setelah ini karena...."

(Namakamu) gugup ketika Iqbaal menatapnya tepat dimanik mata gadis itu.

Iqbaal menghela napas panjang "karena gue sayang sama lo"

TBC!

GAK TAU INI FEELNYA DAPET ATAU ENGGAK😆 YANG PASTI AKU UPDET KAN ? YA WALAU GAK ADA YANG NUNGGU SIH WKWK.

TERIMAKASIH.

Cool BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang