Cool Boy [NINETEEN]

1.3K 50 16
                                    

SEBELUM BACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DAHULU. TERIMAKASIH

***

"Sampai jumpa besok disekolah" (Namakamu) melambaikan tangan kepada Devano.

(Namakamu) menepuk jidatnya begitu ingat Aleta "mampus gue lupa kalo Aleta masih ada ditaman"

Saat (Namakamu) ingin kembali ketaman lagi suara cempreng mengintrupsi ruangan. (Namakamu) menutup telinganya.

"Lo tuh tega banget ninggalin gue sendirian ditaman!"

"Udah teriaknya?" Aleta mengangguk. (Namakamu) masuk ke kamar tanpa memperdulikan Aleta yang berteriak memanggil namanya.

⚪⚪⚪

"(Namakamu) lo udah beres-beres?bentar lagi ayah jemput"

"Iya nanti"

"Ih jangan nanti-nanti"

"Aleta udah deh tau beres aja atau lo yang beresin barang-barang gue"

"Kok jadi nyuruh gue?"

"Yaudah mangkannya diem,gue tuh lagi happy"

Aleta ikut merebahkan tubuhnya disamping (Namakamu) yang tersenyum menatap langit-langit kamar.

"Lagi jatuh cinta ya?" tebak Aleta. (Namakamu) nengok.

"Kok lo tau?"

"Taulah soalnya gue juga pernah kayak gitu. Saat pertama kali gue bertemu sama dia"

"Jadi lo punya pacar?" tanya (Namakamu)

Aleta menggeleng "terkadang gue mikir (Nam) apa mungkin ya gue ketemu lagi sama dia? Cinta pertama gue."

"Maksudnya?"

Ah,(Namakamu) terlalu bodoh bagi Aleta.

"Gue mutusin dia atas paksaan Ayah.... Ayah nyuruh gue buat pacaran sama anak dari rekan bisnisnya,tapi selang beberapa waktu ternyata temen bokap itu licik,so gue putus sama orang itu."

"Ternyata penyesalan itu datang di akhir ya Let?"

Aleta mengangguk lirih "Nanti pas nyampe rumah,gue mau nunjukin pemberian dari dia yang masih gue simpen dikamar."

(Namakamu) mengernyit bingung.

****

Tin tin tin

Suara klakson mobil terdengar diluar sana, si kembar segera pamitan kepada Aida.

"Sering-sering kesini ya" ucap Aida sambil mencium puncak si kembar secara bergantian.

"Iya mama" jawab mereka hampir bersamaan.

Mereka melambaikan tangannya. Mobil hitam itu melaju dengan kecepatan rata-rata. Disepanjang perjalanan mereka tertawa mendengar lelucon konyol dari sang Ayah.

(Namakamu) takjub dengan rumah milik orang tua kandungnya yang terlihat lebih besar dari rumah miliknya,ralat milik Aida.

Aleta menarik lembut tangan (Namakamu) menuju kamar berwarna putih.

Aleta menunjuk boneka Teddy Bear berukuran besar.

(Namakamu) tersenyum lebar,manik matanya menatap Aleta seolah bertanya itu yang dimaksud sama lo Aleta mengangguk.

"Dulu dia pernah bilang kalau bulan tidak akan mampu bersinar tanpa adanya bintang. Tapi gue rasa itu omong kosong dia doang" Aleta tertawa hambar

"Hah maksudnya?"

Aleta memutar bola matanya "ibaratnya gue itu bintang dan dia itu bulannya. Lo ngerti kan?"

(Namakamu) mengangguk "Ngerti banget! Tapi kok gue penasaran sama mantan lo itu"

"Gak usah penasaran nanti lo suka lagi sama dia kan berabe urusannya" kekeh Aleta. (Namakamu) nyengir sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Sepertinya hari ini (Namakamu) benar-benar mendengarkan curhatan dari saudara kembarnya. (Namakamu) bisa belajar dari kisah cinta Aleta  bahwa cinta itu tak selamanya bisa kita genggam artinya kita bisa memilih antara melepaskan atau dilepaskan.

TBC!

FOLLOW

VOTE+COMENT

SALAM HANGAT

NRRHMH


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cool BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang