Cool Boy [FOURTEEN]

745 37 0
                                    

SEBELUM BACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DAHULU. TERIMAKASIH

⚪⚪⚪

Bodoh boleh tapi kalau bego jangan !

***
R

AISA gadis polos itu menyukai Faujan. Dia menyukai Faujan saat pertemuan pertama mereka di perpustakaan.

Bahkan Raisa selalu melihat Faujan berlatih basket,seperti sekarang. Gadis itu sudah duduk manis di pinggir lapangan.

Selesai latihan Raisa menghampiri Faujan. Tangannya menyodorkan botol air mineral yang dibelinya tadi.

"Buat gue?" tanya Faujan memastikan. Raisa mengangguk. Faujan mengambil botol itu dari tangan Raisa.

"Kak Ojan aku suka sama kakak" ucap Raisa. Faujan terbatuk. Laki-laki itu tersenyum pada Raisa dan berkata,

"Jangan suka sama gue Sa" jawab Faujan.

"Kenapa?" tanya Raisa

Faujan menarik Raisa ke pinggir lapangan agar mereka duduk disana. Faujan menarik napasnya dalam-dalam dan menjelaskan selembut mungkin agar gadis polos itu tidak merasa sakit hati.

"Aku gak masalah hati kakak buat siapa. Tapi kak cinta itu akan datang karena terbiasa....Aku rasa kita jalani aja dulu kak,urusan kakak suka atau enggaknya itu belakangan"

Faujan menggeleng "Gue benar-benar gak bisa." Faujan mengusap puncak kepala Raisa.

Gadis itu tidak sakit hati justru pipi nya merah merona karena perlakuan Faujan.

Hari itu Raisa benar-benar merasa dekat dengan Faujan. Moment ini yang dia tunggu, bisa dekat dengan Faujan dan bahkan tertawa bersama.

****

ALDY merebahkan tubuhnya di atas kasur. Melepaskan rasa penatnya setelah belajar berjam-jam di sekolah. Laki-laki itu memejamkan matanya hingga terlelap tidur.

"Apa mungkin bulan dan bintang selalu bersama?" tanya Aleta

"Maksudnya?" Aldy menoleh ke arah gadis yang tidur disampingnya.

Aleta menunjuk langit yang terang pada malam hari itu. Di atas terdapat bulan serta bintang yang berdekatan.

Aldy mangut-mangut "kalau aku bulan aku gak mungkin mampu bersinar tanpa bintang"

"Masa?" kekeh Aleta "Apa mungkin ketika gak ada bulan gak bintang.... Atau sebaliknya?"

"Menurut aku pertanyaan yang penting bukan itu" Aldy merangkul bahu Aleta

"Terus apa?" tanya Aleta penasaran

"Dari semua bintang yang ada dilangit. Gimana cara bulan mencari bintang yang paling bersinar malam ini,"

"Gimana?"

"Mungkin jawabannya sama yaitu dengan cara aku menemukan kamu Aleta" Aldy tersenyum begitu juga dengan Aleta.

Tiba-tiba saja tidur Aldy terusik dengan mimpi itu. Aldy menghela napas beratnya.

"Sial mimpi itu lagi" Aldy mengusap wajahnya gusar

"Aldy!"

Mendengar teriakan mama nya Aldy segera bangkit.

"Iya ma,ada apa?" tanya Aldy.

Cool BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang