Acara graduation itu tiba. Murid-murid sibuk mempersiapkan diri dan sebagian masih menunggu di luar aula.
(Namakamu) hari ini tampil sangat cantik menggunakan kebaya putih dipadukan dengan bawahan berwarna coklat bermotif batik.
Sementara Iqbaal ia mengenakan jas berwarna hitam dengan dasi berwarna putih.
Gadis itu terus mondar mandir di hadapan Iqbaal yang tengah menyetel gitar. Laki-laki itu menggeleng melihat tingkah (Namakamu) yang panik.
"Lu ngapa sih?" tanya Iqbaal sudah mulai geram dengan (Namakamu) yang terus mondar mandir di depannya.
"Ya lu pikir aja sendiri ! Gue mundur aja dah" jawab (Namakamu) menggit bibir bawahnya karena panik.
"Baiklah hadirin kita sambut penampilan Iqbaal dan (Namakamu)"
(Namakamu) menarik napasnya agar tetap tenang saat tampil.
Jemari Iqbaal dengan lancarnya memetik gitar. Suara (Namakamu) menjadi tamu undangan terdiam. Bahkan anak-anak kelas 12 menangis karena (Namakamu) bernyanyi dengan penuh perasaan.
Tepuk tangan gemuruh mengisi ruangan yang cukup besar ini. (Namakamu) mengusap ujung matanya bekas air matanya yang mengalir.
****
Di belakang panggung sudah ada Faujan yang tengah duduk santai.
"(Namakamu)!" ujar Faujan menghampiri (Namakamu)
Iqbaal yang melihat dua manusia itu hanya memandangnya dengan tatapan Jiji,apalagi saat Faujan menggenggam tangan (Namakamu).
Bukan Cemburu ! Hanya saja laki-laki itu tidak menyukai saat (Namakamu) berada di dekat Faujan.
"Kenapa Baal?"
Aldy menepuk pundak Iqbaal. Laki-laki itu menggeleng cepat.
"Bang Kiki nyariin lo!" ucap Aldy "Ayo ke kantin" lanjut Aldy.
***
"Baal gue minta maaf" ucap Kiki
"Kenapa lo yang minta maaf?" tanya Iqbaal "harusnya gue yang harus minta maaf. Selama ini gue selalu nyusahin lo."
Kiki tersenyum dan merangkul dua adik kelasnya itu lebih tepatnya sahabat Kiki.
"Besok gue berangkat ke singapura. Lo pada jagain (Namakamu)"
"Secepat itu?" tanya Aldy memastikan.
Kiki mengangguk pelan. Sejujurnya ia ragu keputusan ini namun apa boleh buat ia terlanjur daftar di salah satu kampus terbaik di singapura. Yang lebih membanggakan lagi ia menjadi salah satu pertukaran pelajar antar negara.
***
Pukul 02.30 WIB dini hari.
(Namakamu) terus memeluk Kiki seakan gadis itu tidak ingin abangnya itu pergi.
Aida berusaha melepaskan (Namakam) dari pelukkan Kiki.
"Udah sayang. Biarin abang sukses ya"
"(Namakamu) jangan nangis. Abang gak akan lama kok,nanti abang pulang bawa boneka yang banyak"
"Aku bukan anak kecil! Aku cuma mau abang di sini bareng aku sama mama"
(Namakamu) semakin menangis saat Kiki melambaikan tangannya.
"Bang Kiki!" teriak (Namakamu)
Gadis itu ingin berlari namun sebuah tangan menariknya lembut ke dalam pelukannya.
"Gue akan selalu ada buat lo" ucap Iqbaal.
"Kita semua tepatnya" sindir Faujan.
****
TBC !
JANGAN LUPA VOTE+KOMENTAR.
(Ps : foto yang di mulmed itu anggap aja Iq(Nam) ya😆)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Boy
Teen FictionIqbaal Dhiafakhri Ramadhan Sifatnya yang terbilang kalem namun bijak, membuatnya bisa jadi orang yang bisa mengayomi dan mengasihi kamu dengan baik. Dia bisa bersikapdewasa tapi memahami kamu yang terkadang bisa bertindak konyol. Kurang baik dan man...