⚠SEBELUM BACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DAHULU. TERIMAKASIH⚠
.
.SIANG hari itu para siswa maupun siswi berkumpul di aula untuk pengumuman acara graduation nanti.
Laki-laki bermata sipit menghampiri kedua sahabatnya yang tengah duduk di pojok sana.
"Ibu Ririn nyariin lo Baal" ucap Aldy menepuk pundak Iqbaal.
Tanpa menjawab Iqbaal langsung melengos pergi
"Nah itu orangnya datang" seru Ibu Ririn begitu melihat Iqbaal datang.
(Namakamu) hanya memandang laki-laki itu datar. Jujur saja ia tidak menyukai kehadiran Iqbaal disini entah apa yang membuatnya tidak suka padahal kebanyakan dari siswi menyukainya termasuk Zidny.
"Ibu mau kalian bisa duet buat nanti acara graduation" jelas Ibu Ririn.
"Main gitar?" tanya Iqbaal dengan bersemangat.
"Iya,seperti tahun kemarin Baal. Cuma bedanya tahun kemarin kan kamu sendiri,sekarang udah ada yang nemenin,cantik pula" kekeh Ibu Ririn
Setelah itu Ibu Ririn pergi menuju segerombolan anak kelas 10.
"Ayok" ajak Iqbaal
"Kemana?" tanya (Namakamu) polos
"Ruang musik"
"Nanti aja deh,lagian graduation masih lama"
"Seorang Iqbaal gak pernah menerima penolakan ! Harusnya lo bersyukur lo bisa duet bareng gue"
"Dih percaya diri banget lo,mentang lo cowo populer terus lo bisa...."
"Itu lo tahu" potong Iqbaal cepat "jangan bawel,sekarang ikut gue ke ruang musik" lanjutnya.
****
Sesampainya di ruang musik Iqbaal menyalakan AC. Ia berjalan menuju panggung yang berukuran kecil di sana terdapat beberapa gitar.
(Namakamu) ikut duduk di sebelah laki-laki itu. Sedangkan laki-laki itu sibuk memetik asal.
"Mau nyanyi apa?" tanya Iqbaal tanpa menoleh sedikitpun.
"Terserah"
Iqbaal mengangguk paham padahal gadis itu belum menyebutkan 1 lagu pun.
Dengan lancarnya Iqbaal memetik senar itu dengan teratur hingga menimbulkan sebuah nada. Mata gadis itu berbinar begitu mengetahui nada tersebut.
Laki-laki itu mulai bernyanyi (Namakamu) hanya diam menatap Iqbaal. Baru kali ini ia mendengar Iqbaal bernyanyi ternyata suaranya bagus juga.
Gadis itu tetap menatap Iqbaal sampai lagunya selesai.
"Gue tau gue ganteng" ucapnya
"Eh, eum sorry"
"Tadi kenapa gak ikut nyanyi? Harusnya lo ikut nyanyi dong"
"Orang gue belum siap"
"Belum siap nyanyi sama gue?" tanya Iqbaal "kalo gitu latihannya besok taman kota gimana?"
(Namakamu) mengangguk setuju.
*****
Waktu menunjukkan pukul 20.00 WIB. Gadis itu sudah datang sejak pukul 19.00 tadi namun laki-laki itu tak kunjung datang.
"Ck ! Ini anak kemana sih?!" gerutu (Namakamu) "bentar lagi hujan lagi,kalau tau begini mending gue tidur di rumah"
Duar !
(Namakamu) terlonjak kaget mendengar suara petir yang cukup keras.
Butiran air hujan mulai berjatuhan,gadis itu segera berlari menuju halte. Selang beberapa menit taksi datang.
Sesampainya di rumah (Namakamu) mengetuk pintu dengan keras. Tubuhnya sudah menggetar karena kedingingan.
"Ya Allah (Namakamu) lo kenapa?" tanya Kiki khawatir.
"Iqbaal!" lirih (Namakamu)
"Kenapa?"
"Dia gak dateng dan gue kehujanan demi nungguin dia! Dia yang nyuruh gue dateng tapi dianya juga yang gak dateng!"
"Nanti abang ngomong sama Iqbaal"
****
"Iqbaal!"
"Semalem lo kemana?"
"Di rumah ngerjain tugaslah"
"Bagus ! Lo gak inget janji lo?"
Iqbaal mengkerutkan keningnya bingung.
"Janji yang nyuruh adek gue dateng ke taman kota sementara lo gak dateng? Ck masih muda kok pikun!" cibir Kiki "adek gue pulang basah kuyup"
"Tapi dia nggak apa-apa kan? Kalau nggak apa-apa kenapa lo yang ribet sih?"
"Bangsat!" ucap Kiki cukup keras
"Masih pagi gue males ribut sama lo!"
Dengan wajah watados Iqbaal pergi meninggalkan Kiki yang tengah mengontrol emosinya.
Di dalam kelas (Namakamu) tertidur dengan tangan yang di gunakan untuk bantalannya.
Iqbaal menghampiri (Namakamu) dan duduk di sampingnya. Tangannya terulur mengelus puncak kepala gadis itu.
"Nghh" gadis itu mengeluh ketika merasakan sebuah tangan mengganggu tidurnya. Dengan mata yang terus terpejam ia mengubah posisi tidurnya dengan menghadap ke arah Iqbaal.
"Kalau lagi tidur gini lo cantik (Nam)" ucap Iqbaal pelan sambil terus memperhatikan wajah tenang (Namakamu).
—o0o—
Gak nyambung ya ? Bodoamat sih! Yg penting updet.
V+C
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Boy
Teen FictionIqbaal Dhiafakhri Ramadhan Sifatnya yang terbilang kalem namun bijak, membuatnya bisa jadi orang yang bisa mengayomi dan mengasihi kamu dengan baik. Dia bisa bersikapdewasa tapi memahami kamu yang terkadang bisa bertindak konyol. Kurang baik dan man...