3a😥

12.3K 1.4K 330
                                    

Ten kesel banget. Parah. Dia lagi enak-enak nikmatin afterglow sama Taeyong, eh, tau-tau dapet telepon dari sekolah.

"Pihak sekolah kami dapat kabar kalau ada yang menyebarkan berita kecelakaan salah satu murid kami. Tujuannya masih belum jelas, tapi untuk sementara ini, kami menghimbau untuk para orangtua menjemput anaknya sepulang sekolah sampai kondisi kembali normal."

Begitu katanya.

Ten langsung berhamburan ke sana ke mari mencari baju untuk pergi menjemput bocil-bocil kesayangannya. Dia hampir lupa sama seonggok daging ganteng yang lagi santai-santai di kasurnya.

"Ngapain, sih? Sini dong boboan lagi."

Taeyong. Oh, iya. Ten belum bilang apa-apaan sama dia. "Sekolah minta biar kita jemput anak-anak. Katanya ada… apaan ya. Kecelakaan gitu deh! Nggak ngerti!"

Taeyong ngerutin alis. Kecelakaan? Yang bener aja dah. "Terus? Ini ngomongin sekolah maksudnya SD apa TK? Eh, itu hape kamu bunyi." Dia menunjuk hapenya Ten yang lagi di-charge. Ten langsung menyambarnya. "Dari siapa?"

Tidak langsung dijawab oleh Ten, karena dia perlu membaca pesan yang baru masuk dan juga langsung membalasnya. "Taeil hyung. Dia minta tolong jemput Mark sama Haechan. Dia bilang kalo baru pulang jam 6…."

"Lah. Johnny emang ke mana?"

Iya juga. Ten lupa sama makhluk satu itu yang penulis dan juga merangkap sebagai ketua RT. Dia langsung menanyakan soal itu pada Taeil.

Taeil juga termasuk orang yang membalas pesan dengan cepat. Tuh, buktinya Ten sudah dapat balasan. "Katanya dia nggak percaya Johnny bisa ngurus mereka sampai dia pulang…."

"Oh." Taeyong tidak tahu harus membalas apa lagi. Rada kasian sebenernya sama Johnny yang gagal mendapatkan kepercayaan sang istri dalam hal mengurus anak.

"Hyung, ikut turun nggak?" tanya Ten pas mobilnya udah selesai parkir. "Apa aku aja yang turun jemput Jisung terus kamu tunggu di mobil? Terserah sih."

"Aku tunggu sini deh. Kita nggak lama-lama kan? Biar abis itu langsung jemput Jaemin."

Ten langsung mengiyakan sebelum menutup pintu mobil. Dia langsung bergegas masuk ke salah satu bangunan TK tempat anaknya seharusnya berada di dalam. Tidak ada himbauan apapun dari TK untuk menjemput anak-anaknya hari itu, karena tanpa dihimbau pun mereka akan menjemput. Kalau di hari biasa, Ten yang akan mengendarai sendiri mobilnya untuk menjemput Jisung, tapi karena hari ini spesial dengan adanya Taeyong di rumah, jadilah kali ini Ten menikmati saja diajak berkendara sang suami~

"Jisung! Mama dateng nih!" guru di sana langsung memanggilkan nama Jisung begitu melihat Ten masuk ke ruangan.

Silakan kalian mengira Jisung sedang main balok atau main puzzle atau apapun, karena sebenarnya dia sedang tiduran terlentang tepat di tengah ruang kelas, seakan tidak peduli pada orang-orang atau anak-anak yang lain yang ingin lewat. Ah, tapi ini biasa kok. Emang selalu begitu tiap Ten jemput. Tapi Ten tetep nggak bisa buat nggak buang napas pas ngeliat tingkah anaknya yang paling kecil itu.

"Umur belom ada 5 tahun udah kayak kakek-kakek aja." Ten geleng-geleng. Sebenernya nggak tau juga ini Ten ngerujuk ke kakek-kakek jenis apa yang tiduran tengah jalan nggak tau lalu lintas. Pokoknya mah dia pasti kalo keluar dari ruangan itu pasti sambil gendong Jisung gara-gara Jisung nggak mau jalan sendiri ke mobil.

Ada Apa dengan Tetangga? (Nct)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang