8 part 1 🙂

6.6K 936 239
                                    

Minggu pagi yang tenang di perumahan Neokultur, seperti biasa. Suara gesekan daun-daun rindang begitu menggelitik pendengaran. Suara kicauan burung yang khusus untuk hari ini dapat terdengar lebih jelas dari biasanya pun tidak sepantasnya diabaikan. Oh, suara air yang mengalir di kolam rumah nomor 1 di blok A pun juga terdengar indah.

Ah, benar-benar pagi yang tenang....

"KAU TIDAK AKAN BISA MENGHINDAR! KALI INI, KAU PASTI KENA!"

...atau tidak?

"RAAASENGAAAN!!!!"

"OOOOO!!!!"

"SAYANG!! KECILKAN VOLUME TV-NYA!!" kata Ten sambil menyumpal telinga. Dia hari ini tumben-tumbennya sedang berada di dapur dan bukannya bergoler-goleran ria di depan TV seperti yang biasanya dia lakukan tiap hari. Yah, alasannya ada beberapa, tapi yang utama adalah karena Jisung, anaknya yang paling kecil itu sekarang sedang mengambil alih singgasananya.

Yang diajak bicara hanya bergumam tidak jelas, masih fokus pada TV-nya. Mulutnya terbuka saking menghayati tontonannya satu itu, Naruto.

Ten memijat kening melihat Jisung sama sekali tidak berminat untuk memenuhi permintaan mamanya untuk mengecilkan volume TV-nya. Hadu, padahal Ten lagi asik lihat-lihat tutorial masak di yutub. Suara videonya jadi gak kedengeran gara-gara suara TV dan suara sorakan Jisung melebihi suara demonstran memasak bahkan ketika sudah dimaksimalkan volumenya.

Ten melangkahkan kakinya ke kamar Jaemin yang letaknya tidak jauh dari ruang TV. "Kak! Itu adeknya diajak main di luar! Biar jangan nonton TV mulu!"

Ten udah keburu nyerocos tanpa ngeliat Jaemin lagi apa di kamar. Dia tidur. Pulas banget. Ajaib ya, dia bisa tidur padahal Ten yakin volume TV-nya kedengeran bahkan sampe ke gerbang depan komplek. Jadilah Ten ngedumel lagi.

"Kali ini, aku yang akan melindungimu!"

Ten ngernyit pas denger suara ini. Suara cewek.

"Aku hanya ingin berjalan bersamamu. Aku ingin bersamamu, selalu."

"Sayanggg! Kamu nonton apa!!" Ten buru-buru keluar kamar, pengen liat anaknya sekarang nonton adegan kayak apa, kok kayak ada cinta-cintaan.... "Hah? Masih Naruto?"

"Masih!!" Jisung Cuma jawab gitu doang, terus balik asik ke TV. Dia kayak hampir nangis pas bagian ini. Ten gak ngerti, terus Ten yang kayak lupa dia awalnya lagi apa, tau-tau dia udah ikut duduk di sofa deket Jisung -Jisung lesehan. "Mama! Cantik!"

Ten ketawa. "Mwo? Mama cantik? Kamu baru nyadar?"

Jisung menggeleng terus nunjuk TV. "Hinata! Cantik!"

Oh. Si cewek tadi. Ten mukul bantal.

Gak sadar ternyata Ten duduk di sana 10 menit, dan abis itu kartunnya selesai.

"Yaaaah!!" Jisung langsung berdiri, terus Ten juga sigap nahanin Jisung yang keliatan pengen mukul TV gara-gara berentiin kartunnya itu pas lagi seru-serunya. "Hinataaaa!!!"

"Pinata nya besok lagi! Udah, sekarang kamu bobo siang sama kakak di kamar! AC udah dinyalain!" biar sekarang dia bisa mengklaim kembali singgasana. Pertama, usir penjajah kan?

"Hinata, mama!! Bukan pinata!!"

"Iya, iya! Nata! Nata de coco!"

Jisung berontak pas Ten coba gendong dia ke kamar Jaemin. Dia terus nangis Hinata-Hinata sampe Jaemin jadi kebangun. Ya iya kebangun lah, orang Jaemin gak sengaja kena pukul Jisung yang lagi ngamuk.

"Jisung kenapa, ma??" Jaemin gak ngerti kenapa mama sama adeknya ada di kamarnya dalam keadaan adeknya ngamuk dan mamanya keliatan capek. Dia ketinggalan apa sih?

Ada Apa dengan Tetangga? (Nct)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang