11 part 1 👟

3.7K 442 106
                                    

Kalian boleh jadi mengira, bahwa keluarga Nakamoto selaku penghuni satu-satunya blok C Neokultur kali ini harus melepas jauh titelnya yang itu berhubung akan ada keluarga baru lagi yang menempati salah satu unit blok C. Ya, keluarga Qian yang beranak dua.

Tapi sayang sekali, sebutan keluarga blok C ternyata masih terbatas pada rumah keluarga Nakamoto, karena keluarga yang baru itu rupanya pindah ke blok B, berjarak beberapa unit dari bistro milik Jaehyun di blok yang sama.

Terhitung sudah sekitar dua bulan sejak keluarga Qian —Kun, Jungwoo, dan Lucas— menjadi bagian dari perumahan itu, tapi kalau boleh jujur, Kun masih merasa sedikit kesulitan untuk bergabung dengan yang lain di blok A. Mungkin tidak terlalu terlihat, tapi para penghuni blok A juga menyadari kalau teman baru mereka yang ini sepertinya masih sungkan-sungkan. Berkali-kali mereka mengajak untuk semuanya bonding di bistro Jaehyun, tapi sampai sekarang juga masih belum ada kemajuan yang signifikan.

Tapi kenapa sih geng blok A merasa harus mengajak berteman keluarga Qian? Padahal mereka juga tidak terlalu merasa wajib untuk mengakrabkan diri dengan penghuni lain yang namanya tidak pernah disebut di cerita ini.

Oh, itu sih karena....

"Kun ini teman dekatku waktu aku masih di Cina. Karena urusan pekerjaan, dia sekeluarga akhirnya pindah ke Korea," kata Winwin di grup watsap mereka saat tiba-tiba ada yang berceletuk mengenai kedatangan penghuni baru yang kelihatannya dekat dengan keluarga Nakamoto itu. "Kalau bisa, aku mau kalian juga bisa menerimanya di sini. Boleh kan?"

Menerima? Mereka semua ingat bagaimana omongan Winwin itu sebenarnya berkesan aneh. Rasanya seakan mereka ini benar-benar pilih-pilih dalam hidup pertetanggaan....

Gemas dengan kesan aneh yang diberikan Winwin dari kata-katanya, bagaimana caranya mereka jadi tidak bergegas untuk mengajak berteman si pendatang baru? Apapun bisa diusahakan, dan mengajaknya kumpul-kumpul di bistro Jaehyun di kala senggang pun bisa juga jadi pilihan.

Ya, di kala senggang. Namun sayangnya hari ini bukan waktu yang seperti itu. Sekarang sedang libur sekolah. Banyak dari mereka yang pergi liburan sekeluarga, misalnya keluarga Lee dan Jung di blok A. Dengar-dengar sih, mereka memang pergi bersama karena itu juga sekalian reuni dengan teman jurusan semasa kuliah. Jadilah dua rumah di blok A sudah kosong selama beberapa hari terakhir ini, menyisakan hanya satu rumah saja yang masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Rumahnya siapa? Rumahnya bapak RT.

Dari rumahnya si bapak RT, sudah entah berapa kali kedengeran suara si anak bungsunya yang paling lucu itu mengeluh bosan. Dia bahkan sampai bilang, "Cepet sekolah lagi dong!!"

Ajaib sih. Soalnya Haechan si bungsu itu terkenal paling gak suka belajar. Jadi denger dia bilang mau cepet sekolah tuh ya... kapan lagi coba?

Tapi gimana ya. Haechan kan emang ngeliat sekolah sebagai tempat bermain. Harusnya gak aneh kalo dia pengen liburnya cepet selesai. Biar apa? Biar bisa cepet main lagi.

"Haaaaa.... Mau mainnnn.... Kok kita gak jalan-jalan juga sihhh...."

Taeil yang sekarang lagi seneng banget main gitar, sampe gemes juga denger rengekan si bungsu yang kayak gak ada kelarnya. Awal-awalnya dia biasa aja, maklum gitu lah namanya kan anak-anak. Apalagi dia tau Haechan juga liat sendiri pas temen-temennya —Jaemin, Jisung, Jeno— pada sibuk masukin koper gede ke mobil. Oh, mereka juga sempet dadah-dadah ke Mark sama Haechan di depan rumah.

Kasian gak sih jadinya? Taeil sih kasian. Makanya dia pengen maklumin, tapi lama-lama capek juga buat terus-terusan nanggepin rengekan yang gak ada akhirnya kayak gitu.

"Mamaaa.... Jalan-jalannnn...."

"Iya, minggu depan kan kita mau pergi."

"Maunya sekarangggg!"

Ada Apa dengan Tetangga? (Nct)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang