8 part 4 🤯

5.7K 787 266
                                    


Liat pacarku dulu bisa kali

Oke silakan melanjutkan perjalanan!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Oke silakan melanjutkan perjalanan!!!
.
.
.

"Yuta hyung," panggil Winwin pada Yuta dengan bibir mengerut. Dia berjalan menghampiri suaminya itu yang sejak sampai di rumah, langsung duduk di lantai dan berkutat dengan Rumput Laut. "Tadi Ten hyung nelfon."

"Apa katanya?" kata Yuta tanpa menoleh pada Winwin. Fokusnya sedang tertuju penuh pada rambut-rambut si anjing besar yang sekarang sedikit ada kotor karena jalan-jalan di luar.

"Dia nanyain Jisung. Katanya Jisung pergi gak bilang-bilang, terus satpam liat Jisung jalan ke arah blok sini."

Yuta mikir. Jisung, Jisung teh yang mana. Iya, emang memorinya akhir-akhir ini ngadet. Dia baru inget pas mikir, si Jisung-Jisung ini anaknya Ten. Ten istrinya Taeyong. Berarti Jisung itu anaknya Taeyong. Oh, inget. Yang tadi abis dikejar-kejar Rumput Laut. "Yaudah, bilang aja tadi emang sempet bareng aku. Tapi abis itu lari gatau ke mana."

Winwin memutar mata. Ten kan nelfon tuh nanya Jisung di mana. Kalo dibilang lari gatau ke mana kan adanya malah bikin tambah panik. Abis itu Winwin balik lagi ke kamar, mau balik nelfon lagi.

Chenle yang daritadi juga ikut bersihin rambut Rumput Laut mulai nyeletuk, "Jisungie harusnya tadi diajak ke sini aja, main sama Mput."

"Ya gimana lagi, orang dia tiba-tiba kabur gitu, kayak abis liat setan."

"Kan papa setan."

"Sembarangan."

Chenle ketawa-ketawa aja. Dia tau papanya gak bakal kesinggung gara-gara kata-katanya itu.

Pas udah selesai mainin –bersihin rambut Rumput Laut, Yuta nyuruh Chenle mandi. "Ntar mereka dateng kamu belom siap."

"Aku udah mandi! Kan tadi aku pergi sama mama sama Renjun ge!"

"Yaudah, beresin kamar. Mereka pasti bakal naik ke kamar kamu sama Renjun. Malu kalo kamarnya berantakan. Oh iya, jangan minta bibi. Beresin sendiri. Kasian bibi capek beresin kamar kamu gak pernah ada selesai-selesainya."

Chenle merengut. Kesannya jadi kayak kamarnya itu berantakan banget. Iya sih, emang beda jauh kalo dibandingin sama kamar papa-mamanya, tapi kan yang beresin juga bibi. Kalo si papanya itu ngelarang Chenle buat minta bibi aja yang beresin, Chenle berasa gak adil.

Tapi akhirnya Chenle ngeiyain, tapi abis itu dia diem-diem ke dapur, nyari bibi. Untungnya gak ketauan Yuta.

Yuta udah siap-siap pengen mulangin Rumput Laut ke rumahnya di sebelah. "Yok, Mput. Time to get you home." Dia narik leash-nya, tapi Rumput Laut gak bergerak sama sekali. "Woi, jalan."

Gak mempan. Rumput Laut yang biasanya nurut banget sama Yuta sekarang gak mau nurut pas disuruh jalan. Yuta bingung. Dia jongkok. "Kenapa? Gak mau pulang?"

Ada Apa dengan Tetangga? (Nct)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang