The Beginning.

56.4K 6.4K 1.4K
                                    

Siders? JOMBLO SEUMUR HIDUP!

.

Berkali kali ia rapalkan kalimat jangan peduli di dalam hati nya, tapi tetap saja ia tak bisa. Membiarkan seseorang di pukuli sampai sekarat di depan mata nya bukan lah gaya seorang Lee Taeyong. Lelaki manis ini tak bisa meninggalkan segerombolan pria mencurigakan di dekat gang sempit depan tempat tinggal teman nya. Ia harus menolong seseorang yang di pukuli itu.

Padahal Taeyong benci kekerasan dan darah, ugh, memikirkan darah saja membuat perut Taeyong mual. Ia tidak jijik, hanya kurang menyukai bau anyir yang di keluarkan oleh darah.

“Lebih baik kalian hentikan itu, dan pergi dari sini sebelum kalian semua menyesal.”

Good job Taeyong! Sekarang orang orang yang terdiri dari 4 laki laki berbadan besar itu berbalik menatap ke arah mu dengan pandangan lapar.

“Apa yang kau lakukan disini, manis?” salah satu dari mereka bertanya pada Taeyong dengan nada mendesah, ugh, perut Taeyong semakin mulas di buat nya.

“Baiklah, aku paling tak suka kekerasan, tapi kalian salah telah memanggil aku dengan sebutan MANIS!” Taeyong menendang lelaki yang menyebut nya manis dengan kuat. Hingga lelaki itu tumbang seketika. Bagaimana tidak? Taeyong menendang tepat di bagian masa depan lelaki itu.

“Brengsek! Apa yang kau lakukan hah?.” teriak satu dari tiga orang yang seperti nya tak terima. Mereka bertiga terlihat berjaga jaga dan ingin menyerang Taeyong secara bersamaan.

“Well, hari ini bukan lah hari keberuntungan kalian.” Taeyong tersenyum, yang secara mengejutkan membuat tiga orang di harapan nya merasa merinding.

“Jangan banyak bicara kau!.”

Bugh!

Sret!

Arghhh!.”

.

Kau tidak apa apa, tuan?.” Taeyong menghampiri pria yang semakin melemas di sudut gang. Yah, dia sudah berhasil menumbangkan ketiga lelaki itu dengan kejam. Bahkan mereka berempat -plus yang pertama kali ia tendang- sudah tidak bisa bergerak lagi.

Taeyong memperhatikan pria di hadapan nya dengan raut wajah meringis. “Apa kau bisa berdiri tuan?.” tanya Taeyong yang di balas gelengan kepala oleh pria itu.

Taeyong memberanikan diri untuk mengangkat tubuh pria yang lebih besar tersebut. Ia dengan susah payah membawa pria tidak di kenal ini ke halte yang tak jauh dari tempat kejadian.

“Maafkan aku tuan, rumah ku jauh dari sini, juga tidak ada satu pun penginapan terdekat di daerah sini. Apakah kau punya ponsel? Aku bisa menelfonkan seseorang untuk menjemput mu.” ujar Taeyong panjang lebar. Memang rumah Lucas -Teman nya- berada di dekat sini. Tapi Taeyong yakin jika Lucas tidak ada di rumah sekarang. Jadi percuma membawa pria ini ke rumah Lucas.

“Ugh, k-kau b-bisa am-mbil d-di sak-ku c-celana k-ku.” dengan tersendat sendat pria ini berbicara sambil melirik ke arah saku celana bahan yang ia kenakan.

Taeyong dengan sigap mengambil ponsel dan mencari seseorang yang bisa ia hubungi, belum sempat ia mencari tapi ponsel yang ia pegang sudah bergetar.

[JY] Kiss and Love •𝕮𝖔𝖒𝖕𝖑𝖊𝖙𝖊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang