Taeyong mengerutkan kening nya, merasa kesal sekali sekarang ini. Jangan tanya kenapa, karena sudah pasti Jaehyun lah yang menjadi pusat kekesalan Taeyong."Sayang! Jangan mengangkat itu, biar aku saja." Jaehyun segera mengambil sekeranjang apel yang sengaja Taeyong petik bersama Mark di belakang rumah.
"Jaehyun. Aku ini tidak sakit! Jangan bersikap berlebihan!" desis Taeyong merasa lelah. Jaehyun dengan segala pemikiran absurd nya itu. Taeyong merasa ragu jika Jaehyun adalah seorang mafia.
"No no, kata dokter kau tidak boleh kelelahan kan? Kita harus mematuhi apa kata dokter sayang." Jaehyun merangkul bahu Taeyong, membawa lelaki manis itu untuk duduk di hadapan tv.
"Dari pada kau mengerutkan kening seperti itu, lebih baik kau pakai masker ini. Kulit mu pasti akan lebih halus dan bersinar." Jaehyun mengambil mangkuk masker yang sudah dia persiapkan sebelum nya.
"Tunggu! Jadi selama ini kulit ku gelap, dekil dan kasar?! Begitu maksud mu?." Taeyong menepis mangkuk masker yang ada di tangan Jaehyun sampai isi nya tumpah ke atas karpet.
Jaehyun menatap nanar ke arah masker yang berceceran. "Masker berharga ku." lirih Jaehyun pelan.
Taeyong melotot garang, kedua tangan nya di letakan di pinggang, "Jadi masker bau ini lebih berharga untuk mu dari pada aku?!" semprot Taeyong di depan wajah Jaehyun.
Gelagapan, Jaehyun berusaha membuat Taeyong tenang, "Sayang, bukan seperti itu. Masker nya kan menjadi sia sia jika tumpah begitu."
Taeyong berdecih, ia ambil masker yang berceceran di lantai dan karpet dengan tangan nya dan langsung menaruh nya ke wajah Jaehyun tanpa basa basi. "Ini kau pakai saja. Jadi tidak sia sia kan?." Taeyong tersenyum, jenis senyuman mengerikan.
"I-ini kan kotor sayang."
"Aku dengar masker yang telah jatuh di lantai menjadi lebih berguna untuk kulit wajah."
Lucas yang ada disana langsung segera menyela ucapan Taeyong, "kata siapa? Justru masker yang sudah jatuh di lantai tidak boleh di gunakan lagi, Tae."
Taeyong menoleh dengan mata tajam. "Apa kau bilang?."
Lucas meneguk ludah nya kasar, dia menggeleng panik, "a-ah tidak. Aku bilang kau benar sekali, masker ini sangat cocok untuk kulit wajah meskipun sudah jatuh di lantai. Ini aku pakaikan lagi Jay."
Lucas dengan tidak berperikemanusiaan meletakan masker ke wajah Jaehyun dengan kasar.
"Hei! Kau gila hah?!" Jaehyun meronta, dan ketika Taeyong menatap tajam ke arah nya ia hanya bisa pasrah dan menerima apa yang Lucas lakukan padanya.
"Taeyong! Aku ingin menanam beberapa tumbuhan, kau ingin ikut aku berkebun?." Jungwoo muncul dengan setelah berkebun nya, di belakang nya ada Jungkook yang tengah membawa beberapa bibit ke halaman samping Mansion.
"Memang nya luka mu sudah sembuh?." Taeyong bergidik ngeri melihat beberapa bagian tubuh Jungwoo dan Jungkook yang masih terbalut perban.
"Ck, aku tidak apa apa. Kau ingin ikut atau tidak?." kesal Jungwoo.
"Aku sedang malas. Mungkin aku hanya akan melihat kalian saja."
Jungwoo mengangguk, "yasudah, aku akan ke samping lebih dulu. Kau bawakan lah kami beberapa minum dan camilan oke!"
Taeyong mengangguk, "baik."
Jaehyun sedari tadi mmendengarkan percakapan antara para bottom hanya bisa diam. Ingin menyela pembicaraan sama saja cari mati.
"Aku akan pergi berkebun dulu. Jangan ganggu aku." peringat Taeyong dengan mata tajam. Tapi masih menyempatkan untuk mencium bibir Jaehyun sekilas.
KAMU SEDANG MEMBACA
[JY] Kiss and Love •𝕮𝖔𝖒𝖕𝖑𝖊𝖙𝖊
FanfictionJAEYONG FANFICTION [COMPLETE] Rate: M (jaga jaga) so, child? Go away! Mengandung kata kata kasar, scene ranjang, drugs, beberapa hal lain nya yang kurang baik jika di baca oleh seseorang yang berumur kurang dari 17. [Jangan tertipu sama deskripsi, k...