4

22.2K 3.6K 492
                                    


Siders? Idgaf.
.
.

Rasa lelah langsung menyerang tubuh Taeyong dan Jungwoo tanpa ampun, pasalnya mereka baru selesai bekerja dari pagi, entah harus bersyukur atau mengeluh ketika cafe mereka 2 x lebih ramai setelah mereka menggunakan seragam berantai itu. Bahkan baru dua hari mereka mengenakan seragam dan pengunjung sudah membludak. Kebanyakan adalah para pria juga wanita yang suka melihat lelaki memakai pakaian yang imut.

“Hari sudah larut, Taeyongie, apakah kau yakin kita akan berjalan ke rumah?.” tanya Jungwoo sekali lagi. Mereka tinggal di rumah yang sama, otomatis mereka akan berangkat dan pulang kerja bersama.

“Baru pukul 10 malam, jalanan masih ramai kok, tenang saja Jungwoo. Lagian siapa yang bisa menjemput kita saat ini?.” balas Taeyong, Jungwoo hanya bisa pasrah mengikuti langkah Taeyong.

“Untuk banyak alasan sekarang aku merasa takut, Taeyongie. Aku merasa ada yang memperhatikan kita.” bisik Jungwoo langsung merapat ke tubuh Taeyong. Memang benar, Taeyong pun sedari tadi menyadari ada yang memperhatikan mereka berdua.

Tapi pertanyaan nya siapa kah yang memperhatikan mereka? Sekarang bukan waktu yang tepat untuk menyebut hantu lah pelaku nya, karena Taeyong lebih cemas kalau yang berniat jahat kepada mereka adalah musuh musuh Johnny. Karena demi tuhan, musuh Johnny adalah para mafia kelas atas, Hitman, psikopat, pembunuh berantai, entah mengapa mereka bisa bermusuhan dengan Johnny. Taeyong pun tidak tau.

“Apa kau membawa sesuatu?.” tanya Taeyong tetap berusaha bersikap tenang. Pada saat ini berlari atau berteriak pun tidak ada guna nya, malah mereka akan mati lebih cepat.

Dengan perlahan Taeyong mulai mencepatkan langkah kaki nya dan menarik Jungwoo untuk mengikuti, “Aku hanya membawa cutter Taeyongie, apakah berguna?.”

“Astaga,” gumam Taeyong pelan, mata nya dengan liar melirik ke segala arah, bulu kuduk nya meremang saat ini. Dan dia tau ini adalah peringatan bahaya semakin dekat. “Berikan padaku.” ucap Taeyong. Jungwoo langsung merogoh kantong celana nya dan menyerahkan cutter ke tangan Taeyong.

Langkah kaki Taeyong berhenti, begitupun Jungwoo. “Ada apa Taeyongie?.” tanya Jungwoo bingung sekaligus takut. Sekarang tubuh Jungwoo pun sudah gemetaran hebat.

“Tetap berada di belakang ku.” bisik Taeyong menggeser tubuh Jungwoo ke belakang tubuh nya. Jungwoo hanya bisa mencengkram baju Taeyong dengan erat. Dan ketika Taeyong berteriak Jungwoo semakin ketakutan. Dia berharap di dalam hati akan ada yang menyelamatkan mereka saat ini.

“KELUAR KALIAN BRENGSEK!”

.
.

“KELUAR KALIAN BRENGSEK!”

Jaehyun sedari tadi mengamati gerak gerik Taeyong bersama dengan Jungwoo dari mobil. Ia merasa bingung mengapa Taeyong berteriak seakan akan menantang seseorang. ia yakin jika tak ada satupun orang yang berada di dekat Taeyong. Atau Taeyong sedang menantang dirinya? Apa Taeyong tau jika ia mengawasi Taeyong dari kejauhan?

“Apa yang dia lakukan?.” tanya Jaehyun bingung. Ten berada bersamanya di dalam mobil.

“Apa kau pikir aku mengetahui nya?.” tanya Ten kesal. Jaehyun melirik Ten sekali lalu mulai tidak menghiraukan keberadaan Ten di samping nya. Sekarang ia sedang asik memperhatikan Taeyong yang sudah memasang kuda kuda di depan sana.

[JY] Kiss and Love •𝕮𝖔𝖒𝖕𝖑𝖊𝖙𝖊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang