6

20.9K 3.4K 524
                                    


Siders? Alaifyu😚

Typo's everywhere.

Aku update lagi nih, seneng ga? Hehe btw thanks to 200 followers, 750 reading + 333 vote untuk cerita ini. Love you so much😘

.
.

“Aku tak mau mengurus anak ini! Lebih baik kau saja!”

“Tapi dia anak kita.. Kenapa kau tega sekali?”

“Dia anak mu saja Jaehyun, dia bukan anak ku!”

“Mengapa kau sangat berubah seperti ini? Kita sudah akan menikah beberapa hari lagi, demi tuhan!”

“Sebenarnya aku tak ingin menikahi mu Jaehyun, dulu, aku mendekati mu karena kau kaya. Tapi sekarang? Kau bahkan tidak bisa membayar uang rumah sakit ku.”

Jantung Jaehyun untuk pertama kali nya serasa berhenti mendadak, dia menatap tidak percaya kepada sosok di hadapan nya saat ini. Sosok yang dulu sangat manis sekarang berubah menjadi sosok yang mengerikan, bahkan dia tega menelantarkan anak mereka yang baru berusia satu bulan.

“Untuk urusan uang aku bisa atasi, yang penting sekarang kita menikah dan membesarkan Mark. Kau tega pada dia? Dia tak bersalah!”

“Sudah ku bilang kan dia itu bukan anak ku, aku tak sudi menganggap dia anak ku. Yah, itu kekasih ku sudah datang menjemput ku lebih baik aku keluar dari tempat menjijikan ini.”

Jaehyun ingat dengan jelas bagaimana sedih dan terpukul nya ia saat sosok yang seharus nya akan menjadi istri nya malah pergi bersama Oh Sehun, pria yang seharus nya jadi suami kakak nya Luhan. Di dalam hati Jaehyun tertawa miris, sebegitu penting nya kah uang di banding dengan darah daging sendiri?

“INGAT SATU HAL, JIKA DI MASA DEPAN KAU INGIN MENGAMBIL MARK TIDAK AKAN KU BIARKAN. KAU SUDAH MENELANTARKAN ANAK KU JADI JANGAN HARAP AKU AKAN MEMBERITAHU SIAPA IBU NYA!” teriak Jaehyun pada sosok wanita yang sekarang sudah berada di rangkulan Sehun.

“Tidak akan. Kalau aku kembali, kau bisa membunuh ku.”

.
.
.

“Mimpi buruk lagi?.” tanya Ten kepada Jaehyun yang sedang duduk di atas kursi bar. Penampilan nya sangat jauh dari kata baik baik saja.

“Aku tidak tau. Sebelum nya aku sudah tidak pernah bermimpi tentang dia lagi. Tapi semenjak aku mendengar Mark memanggil Taeyong dengan sebutan Mama mau tak mau aku menjadi kepikiran.” Jaehyun memijit pelipis nya dengan pelan, rasa lelah juga kantuk ia rasakan. Tapi Jaehyun sama sekali tidak bisa memejamkan mata barang sekejap.

Karena mimpi itu akan selalu menghantui Jaehyun ketika ia memejamkan mata.

“Apa kau butuh konsultan pada psikolog?.” tanya Ten. Jaehyun menggeleng pelan.

“Aku baik baik saja.”

“Tapi kau tidak bisa seperti ini terus Jay. Semua yang kau kerjakan tidak berakhir dengan baik, kalau perusahaan masih bisa aku tangani, tapi untuk urusan yang lain aku tidak bisa. Dan jangan lupakan Sehun yang terus menerus mengganggu kakak mu.”

[JY] Kiss and Love •𝕮𝖔𝖒𝖕𝖑𝖊𝖙𝖊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang