Sebulan setelah pertemuan keluarga Yusuf Akbar dengan keluarga besar Kournikov, maka pesta pertunangan pun dihelat dengan cukup mewah. Ballroom hotel Mulia menjadi tempat pilihan kedua keluarga terpandang itu untuk mengadakan pesta pertunangan, yang dihadiri kolega dari kedua keluarga. Pesta ini lebih mirip resepsi pernikahan daripada pesta pertunangan, terlihat dari para tamu yang berdatangan berasal dari kalangan terpandang pengusaha dan pejabat dinegeri ini, beberapa selebritis terlihat juga diacara ini, bahkan para pencari berita terlihat mengerubungi di luar ballroom hotel. Meliput berita mengenai pertunangan para pewaris dua perusahaan terbesar di negeri ini.
"Tak salah ke engagement party se-glamour ini?" Syah tak berhenti mengagumi sekeliling ruangan yang tampak sangat indah juga mewah.
"Orang kaya mah, sah aja mau ngelakuin apa pun," sahut Yaya.
Mereka berdua juga Putra tentu saja diundang khusus oleh Eleanor untuk menghadiri pesta ini, dan saat ini mereka sedang mendampingi Eleanor yang tengah gugup menghadapi prosesi acara.
"Inilah dia, Eleanor Kournikov. Cucu kesayangan Julian Kournikov yang menjadi ratu malam ini, gadis muda yang telah mencuri hati putra kesayangan Yusuf Akbar." Suara MC terdengar saat Eleanor menaiki stage dimana Nathaniel sudah ada di sana, menuntunnya menaiki tangga.
Pria dihadapannya sangat tampan dengan setelan jas mahal berwarna hitam dan dasi kupu-kupu merah marun, sementara Eleanor tampil cantik dengan gaun backless hitam bak wanita dewasa jauh dari kesehariannya sebagai remaja yang pecicilan.
"Tuan dan Nyonya Kournikov, apakah putri Anda mempunyai kembaran? Jika ada saya ingin berkenalan dengan wanita secantik dia," seloroh sang MC. Julian, Roberto dan Mariana tertawa diikuti para tamu undangan lainnya.
"Enggak ada ya, Tuan? Duuh, wajar aja kalau Abang Nathaniel Adlian Akbar ingin segera menandai gadis miliknya, karena saya saja yang baru pertama kali melihatnya langsung tersepona.. eh terpesona," lanjut sang MC, kembali membuat suasana jadi meriah.
"Kamu memang tampak cantik malam ini, El," bisik Nathaniel.
Eleanor tersenyum tersipu malu karena mendapat pujian di depan khalayak ramai seperti ini, Nathaniel merangkul pingggang ramping gadis itu lalu mengajaknya berjalan ke tengah panggung.
Lagi-lagi sang MC menggoda kedua pasangan itu,
"Duhh, gak usah dirangkul begitupun saya gak berani kok ngerebut Nona Eleanor, posesif amat sih Bang," selorohnya lagi yang membuat Nathaniel jadi tersenyum malu-malu.
Master Ceremony kali ini sukses membuat acara menjadi meriah dan Eleanor tidak terlalu tegang diacara besarnya. Kini mereka berdua berdiri saling berhadapan, ia memandang pria dihadapannya dengan segenap perasaan yang dimiliki. Orang bodoh pun tahu seperti apa tatapan yang gadis itu miliki untuk seorang Nathaniel, sayangnya pria yang dimaksud tertutup hatinya oleh cintanya yang lain.
"Kamu beneran beda malam ini, my princess. Cantik," puji Nathaniel
"Kemane aje bang, dari lahir aye udah cantik kok," Eleanor membalas dengan gayanya yang khas menutupi kegugupannya karena pujian dari orang yang dicintainya, sementara itu Nathaniel terkekeh mendengarnya dan mencubit gemas hidung mancung Eleanor yang sudah menjadi kebiasaanya.
"Serius, El. Penampilan kamu kayak gini bikin kamu terlihat lebih dewasa, cantik."
"Terimakasih pujiannya, Kakak juga ganteng banget hari ini," ucap El sambil tersenyum lebar.
"Ooo ... ooo ... Duuhhh kasian banget yang jomblo kayak saya harus melihat pemandangan lovey dovey seperti ini" Tiba-tiba sang MC menyelinap diantara mereka berdua, "Inget ya Babang Nathaniel dan Adek Eleanor cantik, selama statusnya masih tunangan belom boleh grepe-grepe ya. Nanti kalau udah dapet logo halal dari KUA, silahkan deh mau gaya apa aja boleh."
KAMU SEDANG MEMBACA
E L L e : My Wonderwall
Genç KurguHidup Eleanor terlihat sempurna, semua orang mengagumi dan menyayanginya, terlepas dari segala tingkah manja dan kekanakkan nya. Ia gadis cantik juga baik hati. Dibalik kesempurnaanya, ada satu hal yang tidak bisa ia miliki, Nathaniel Adlian Akbar...