#7 Awal Suasana Camping

1.1K 100 13
                                    

S

etelah menghabiskan beberapa jam mereka pun sampai di tempat camping, disebuah hutan.

"Sini sha, biar Aku yang Bawa Tas Kamu"

Wilona menoleh kebelakang ada Sean di sana..
"Gak usah Sean aku bisa sendiri kok"
Tolaknya

"Sha Aku kan Pacar kamu Aku gak mau Kamu kesusahan"
Kini Sean menggenggam tangannya bahkan memberi kecupan di sana.. Membuat Wilona risi karena takut ada yang meperhatikan

"Udah Sean gak usah gak berat kok"

"Hm Yaudah tadinya Kan aku niat Baik"
Setelah itu Sean melangkah menjauhinya..

"Sean kamu marah?"

"Huft!"

Sementara yang lain juga sibuk dengan dunianya masing-masing sambil menunggu beberapa orang yang belum turun dari bus...

"Yang, suara kamu bagus. Lain kali kamu nyanyi ya buat aku?"
Ujar Leon, tangan kanannya terus bergenggamman dengan tangan sang pacar, Prilly.

"Pengen banget?"

Kini lelaki itu hanya mengangguk manja..

"ANAK-ANAK ALHAMDULILLAH KITA SEMUA UDAH NYAMPE TUJUAN, AYO KITA KE SANA SEDIKIT LAGI KITA NYAMPE TEMPAT CAMPING, JANGAN ADA YANG BERPENCAR TERUSLAH DI DALAM ROMBONGAN, MENGERTI?"
Toa pak Luky salah satu guru yang ikut serta

"NGERTI PAK!"
Sungut semua murid.

Mereka pun melangkah mengikuti arahan guru...

"SUDAH KUMPUL SEMUA? KAMI AKAN MEMBAGI SIAPA YANG AKAN SATU TENDA SAMA KALIAN, SEMUA KELAS DIACAK. YANG SATU KELAS BELUM TENTU SATU TENDA BEGITUPUN SEBALIKNYA, DAN GAK MENERIMA PROTESAN!"
Lagi-lagi suara toa itu menghiasi semua telinga yang ada

"Yah kok gitu si?"

"Gimana kalo setenda sama musuh coba?"

"Gue si gak masalah asal jangan sama lawan jenis aja!"

"Wah bakal seru nih!"

"HARAP SEMUA TENANG! DAN DENGARKAN BAIK-BAIK"
Kini toa itu diambil alih oleh bu Susi yang tekenal sangat kiler.

"SONYA KAMU SAMA SANY, PIPIT, MEGAN DAN DARA!"

"Yes kita satu tenda Dar!"

"Iya Soy, tos dulu dong!"
Dua remaja itupun melakukan tos.

"Hm tapi gue enggak"

"Hehe sabar Wil"

"SASHA KAMU SAMA WIDI...."
Bu Susi terus membagi-bagi muridnya yang harus satu tenda dengan ini dan itu..

"DAN BERARTI SISANYA KALIAN SATU TENDA"

Tiba-tiba seorang gadis mengacungkan tangannya..
"Bu saya boleh tukeran gak sama widi?"

"Iya bu saya juga mau, saya gak mau se tenda sama si Sean!"

"Iya Bu sa-"

"DIAWAL SUDAH DIBILANG GAK MENERIMA PROTES, LEBIH BAIK KALIAN CEPAT MEMASANG TENDA! KEBURU HARI MAKIN GELAP, KALO BISA ANAK COWOK BANTUIN ANAK CEWEK. SEKIAN TRIMAKASIH".

"Huft!"
Prilly menghela napasnya..
'Males banget gue setenda sama si Wilo! Aturan darimana si? Harusnya sekelas sama yang sekelas. Itu baru bener!'

'Prilly pasti ogah-ogahan satu tenda sama gue, tapi gapapa nanti gue bakal nyoba ngomong sama dia, minta maaf kalo perlu'
Wilona juga ikut membatin, dan kini ia sedang mendirikan tenda dibantu teman setendanya, sementara Prilly hanya diam menyaksikan...

"Pril! Bantuin dong! Kok lo diem sendiri si?"
Protes gadis bernama Adinda

"Dih terserah gue dong! Siapa lo coba merintah merintah gue?!"
Prilly, tak terima seraya terus bersedekap dada.

"Udah udah! Mending Din lo nyari bantuan ke anak cowok gih"

"Iya juga ya, oke deh Wil"
Andinda pun pergi ke tempat tenda cowok-cowok..

'Kenapa si pril? Lo berubah kayak gini cuma karna Cinta?'
Bathin Wilona sambil melirik Prilly sekilas.

"Kenapa gak lo aja Wil minta bantuan sama si Sean? Pasti dia mau"

"Ah gue.. Takut dia belum selesai"

'Enak banget ya lo Wil, lo udah jadian sama si Sean. Sementara gue, putus sama Ali! Awas aja, Gue bakal ngancurin hubungan lo'
Suara hati Prilly seraya menatap Wilona sinis.

"Ayo Li! Kita semua pada gak becus bikin tenda! Apalagi mantan lo tuh! Cengo aja kek patung napas!"
Adinda terus menggandeng tangan Ali untuk mendekati tendanya

"Apaan si gak jelas!"
Ketus Prilly masih diposisi yang sama.

Ali mulai membantu gadis-gadis itu mendirikan tenda..

"Lo mau bantuin Si Adinda pasti karena tau ada Si Wilontong"
Celetuk Prilly ketika melihat Ali dan Wilona sempat beradu tatap

"Cemburu lo?"
Timpal Adinda

"Caelah ada yang kebakaran! Haha"
Celetuk yang lain

"Dih! Siapa juga yang cemburu! Mending gue ke Leon"
Setelah itu Prilly berlalu dari sana.

"Li, gue pingin banget baikan sama Prilly, tapi kayaknya Prilly udah yakin banget gue penyebab putus nya kalian"

Ali melirik Wilona sekilas lalu melanjutkan aktifitasnya..
"Kasih dia waktu, Gue yakin cepat atau lambat Prilly akan kembali ke Prilly yang dulu"

Kini Wilona hanya mengangguk

"Yakin banget lo li!"

"Iyalah Din! Harus optimis. Ya gak li?"
...

Bersambung!

Jangan Lupa pencet bintang and coment yaa! Gimana menurut kalian part ini?! Thanks!❤

Banyak CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang