#31 Kembali

909 57 24
                                    

"Ali?! Ali tolongin gue Li! Gue takut! Gue gak suka kegelepan! Gue gak suka!!"

Ully memeluk anaknya itu berusaha menenangkannya.. Tak lama dokter datang dan menyuntikan obat penenang.

Ali sudah pergi dari ruangan itu, ia menarik rambutnya frustasi..

Ali senang melihat Prilly sudah sadar, itu yang ia harapkan. Tapi kenapa harus seperti ini? Prilly bilang semua gelap.. Apa yang terjadi?.

Air mata Ali mengalir begitu saja.. Ia tak bisa membayangkan kalo Prilly benar-benar buta..

Ia tau betul Prilly seperti apa, Prilly sosok yang tak mau sendirian. Dan sekarang haruskah dia berada dalam kegelapan? Tak bisa melihat ada orang apa tidak disekitarnya..

"YaAllah gimana ini? Kenapa ini bisa terjadi?"
Ali jatuh di karidor yang lumayan sepi.. Pikirannya kacau, ia tak tega melihat Prilly.. Akan seperti apa nasib gadis itu nanti?.

Apa yang harus Ali lakukan sekarang?..

Kedua orang tua Prilly bilang, Prilly Cinta mati padanya. Apa dengan begitu ia harus kembali pada gadis itu?..

Tidak! Gimana dengan Wilona? Hati Ali juga sudah beralih pada gadis bernama NatashaWilona itu.

Ali tak bisa beralih sesuka hatinya..

Semua orang pasti memiliki hati, dan ada hati yang tak pantas dilukai.

Ali tak mau melukai Wilona. Sungguh ia takan sanggup.

"Ali"

Ia mengangkat kepalanya.. Pipinya basah, air matanya begitu deras.. Ia tak bisa melakukan apapun kecuali menangis.

"Hiks tante mohon sama kamu, jangan tinggalin Prilly lagi"

Bagai ditembak jutaan peluru.. Tubuh Ali semakin lemas menerima permintaan itu.

"Tante mohon Li! Cuma kamu yang bisa bikin Prilly menerima semuanya, tante yakin itu"
Ully sudah berjongkok didepan pemuda itu, dengan tak kalah bercucuran air mata, dan dengan tatapan memohon..

"Tapi tan.."

"Gaada tapi-tapian Ali! Gara-gara kamu anak kami seperti ini!!'
Sentak Arman, ayah Prilly.

" Wilona?"
Cepat-cepat Ali berdiri ketika melihat gadis pujaannya berada yang tak jauh dari mereka..

"Wilona tunggu!"
Ia melangkah mengejar gadis itu..

"Ali kamu akan menyesal! jika kamu memilih gadis lain, om! Tidak akan tinggal diam. Inget itu! Ayo mah"
Arman menuntun istrinya pergi meninggalkan Ali yang seketika mematung mendengar ancaman itu.

Kedua tangan Ali mengepal, matanya terus berkaca-kaca bahkan memerah..

Kenapa semua jadi seperti ini?..

Detik selanjutnya ia melangkahkan kakinya..

'Maaf Sha, aku gak tau semuanya akan seperti ini. Jika aku tau, aku ta'kan membawa mu ke dalam hidup ku. Tuhan, lagi-lagi kau jahat padaku!'
Suara hatinya. Marah, kecewa, sakit Tumpah secara bersamaan.

Banyak CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang