#12 First kiss

1.1K 78 34
                                    


"Shut, ada gue di sini. Gue bakal jagain lo"
Ucap Ali seraya menghapus lembut air mata cewek di depannya dan tangan yang satunya lagi menggenggam tangan cewek itu..

Detik selanjutnya mereka hanya saling menatap.. Tatapan mereka sesekali turun kebibir..

"Li.."

"Hm?"

"Gue...pengen ngerasain ciuman"

Seketika Ali melongo mendengar lontaran gadis itu..

Apa dia tidak salah mendengar?

'Astaga! Lo ngomong apasi Wil! Tapi udah terlanjur gimana dong?'
Gerutu Wilona dalam hati seraya menatap ke arah lain..

"Gue takut kalo sama cowok lain! Pliss, itung itung ini tanda Terimakasih gue ke elo, Prilly udah nuduh kita ciuman juga kan?"
Tangan Wilona mengelus kepala Ali..

Ali, masih melongo tak percaya..

Kini wajah Wilona mulai mendekat..
Tanpa sadar Ali melakukan hal yang sama.. Dengan sekali Ali memiringkan kepalanya, cowok itu sudah dapat merasakan benda kenyal, bibir ranum NatashaWilona..

Kedua mata mereka sudah sama-sama terpejam.. Ali menggerakan bibirnya, melumat lembut bibir bawah Wilona..

Perlahan ciuman itu semakin menjadi.. Walaupun Wilona hanya mengikuti permainan Ali

"Emmh.."
Leguhan mereka, sangat menikmati. Tangan Ali mendorong kepala Wilona agar dapat memperdalam cinumannya..

Sementara gadis itu semakin meracek baju Ali bagian dada..

Yang mereka lakukan ini memang gila. Terlebih lagi Wilona yang memulai, tapi apa daya, ia hanya gadis biasa yang mampu tergoda dengan karisma seorang Ali yang tingkat ketampannya diatas rata-rata.

Ditambah ia lelah dituduh ketiga kalinya oleh seorang teman, dan salah satunya akhir-akhir ini ia dituduh oleh Prilly berciuman dengan Ali. Jadi, biarkan saja itu benar terjadi.

"Ali"

Suara itu membuat Ali menghentikan pergerakan bibirnya..

Dengan cepat Wilona melepas tautan bibir mereka, dan menunduk napasnya sedikit terengah-engah..

Sementara Ali menoleh kebelakang..

"Wilona, lo gakpapa kan?"
Orang itu melangkah mendekati mereka..

"Maaf, bukan gue yang nyelamatin lo"

Ali berdiri.

"Ga-gakpapa Rel, gue..baik-baik aja"
Ungkap Wilona sedikit gugup, seraya beranjak berdiri dari batu yang sadaritadi ia dudukki.

"Be the way, tadi kalian lagi ngapain? Kok kayak.."

"Itu gue cuma lagi ngecek Wilona mastiin dia baik-baik aja"
Potong Ali cepat, seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Beneran Wil?"

Wilona hanya mengangguk, kepalanya terus sedikit menunduk. Jujur ia malu! Dan berharap jika Verrel benar, tidak melihat kajadian yang sebenarnya.
Dan tadi ia sempat menutupi luka di lehernya dengan rambut, tak ingin Verrel khawatir berlebihan.

"Lo beneran gakpapa kan?"
Tanya Verrel seraya menyentuh pundak gadis itu..

Wilona hanya menggeleng menjawabnya.

"Temen yang lain gimana?"

"Semua udah sampe tenda li! Cuma kalian yang ketinggalan"

"Tadi gue kesandung, dan anjing itu.."
Lirih Wilona seraya menghapus air matanya yang menetes lagi.

Banyak CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang