#28 Maaf

749 61 13
                                    

"Hiks gue nyesel!!"

"Maaf"

Prilly sedikit menjauh, tangisnya semakin pecah..

"Maafin gue Pril, maaf, jujur gue gak ada niat nyakitin lo, lo yang pertama nuduh gue"

Prilly kembali menatap Ali..
"Jadi maksud lo, semua salah gue? Banci!"

"Bukan gitu! Pril, gue mutusin lo karena.."

"Karena Wilona?!"

"Bukan! Sama sekali bukan Pril! Karena gue udah gak nyaman sama gaya pacaran kita"

Prilly tersenyum kecut dan menggeleng melihat Ali yang menunduk..

"Pril, kalo masalah gue sama Wilona, semua ngalir gitu aja tanpa direncana!"
Kini Ali mendekat pada mantan kekasihnya itu.. Menatap nya sendu..

"Maaf, mungkin gue emang salah. Tapi jujur ini masalah hati Pril, hati beda dengan logika, logika bisa kita kendalikan Tapi hati enggak Pril.."
Ali jatuh di hadapan Prilly, mendadak lututnya lemas sadaritadi ia dimaki mantan pacarnya..

"Bunuh gue Pril, kalo lo mau. Gue emang cowok berengsek yang gak patut dicinta"

Prilly terus terisak..

"Tapi jangan pernah sakitin Wilona, dia gak salah apapun di sini"

"Si Wilona ngomong apa sama lo?"

"M-maksud lo?"

Prilly menggeleng..

"Apa Cinta lo ke gue udah bener-bener ilang Li?"
Tanyanya seraya mengangkat pundak Ali agar kembali berdiri..

Kini mereka beradu tatap...

"Gue gak tau Pril, Tapi jujur gue udah nyaman sama Wilona, ada hasrat yang ngebuat gue gak mau kehilangan dia.."
Kini Ali mencakup wajah mantannya itu.. Menatap mata yang pernah membuat ia jatuh dalam manisnya Cinta..

"Maaf, gue gak bisa balik lagi ke elo, lo mau marah? Pukul gue, silakan. Lebih baik lo marah secara terang-terangan daripada secara diam-diam.."

"Apa malam itu gak ada artinya sama sekali buat lo Li?"

Sejenak Ali diam.. Cakupannya terlepas, tatapannya beralih ke arah lain..

"Kita melukannya dibawah alam sadar, kita sama-sama mabok Pril malam itu. Gue bener-bener nyesel! Sekali lagi gue minta maaf sama lo, gue gak pernah ada niat lukain lo, Pril gue putusin lo karena gue liat kita udah gak ada kecocokan lagi"
Jari-jemari Ali menghapus air mata gadis itu lembut..

"Apa-apa lo selalu mau mewah, sementara gue cuma cowok miskin! Gue gak sanggup Pril, gue cuma cowok gak punya apa-apa"

"Li.."

"Jujur semenjak kita putus gue selalu berdo'a sama Tuhan kirimin cowok paling sempurna ke elo, Prilly, Cinta pertama ku"

Prilly terus menatapnya.. Detik selanjutnya ia memeluk tubuh cowok itu.. Menangis di sana, dipelukan yang paling ia rindu.. Cukup lama sampai Ali membalas pelukannya.

"Oke, detik ini gue iklas.. Kalo lo mau sama dia, mungkin lo bener, kita udah gak cocok. Gue gak bisa nahan lo, maksa lo buat stay sama gue"
Setelah berucap pelukan Prilly melonggar dan terlepas..

"Makasih ya? Kalo bukan karena lo, gue gak mungkin ngerasain semuanya yang ada dalam Cinta. Suka, bahagia, nyaman, sakitnya kehilangan, marah dan sedih karena rindu"
Lirihnya seraya mengelus kepala Ali..

"Tadi gue bilang nyesel Cinta lo cuman karena emosi, kalo gak ada lo mungkin hidup gue flat Li gak akan ada warna-warna pelangi, lo Cinta sekaligus luka gue, tapi lo perlu tau sampai kapanpun lo sejarah terindah buat gue"

"Pril, gue boleh minta satu hal sama lo?"
Ali merapihkan rambut Prilly yang sedikit berantakan karena angin malam ini..

"Apa?"

"Kembali ke Prilly yang gue kenal, baik ke semua orang, murah senyum, ceria. Bisakan? Jangan bikin gue ngerasa bersalah sama lo Pril, hati gue kesiksa karena itu"

Jari-jemari Prilly mengelus pipi Ali..
"Gue gak janji, tapi gue harap lo bahagia ya? Sama dia pilihan lo, jangan mikirin gue. Gue gak akan ganggu hubungan kalian lagi"
Setelah berucap, Prilly sedikit berjinjit (karena High heels sudah diganti sendal jepit) mengecup pipi Ali yang tadi ia tampar cukup keras, lalu ia melangkah pergi meninggalkan nya..

"Gue sayang lo Pril"
..

*Banyak Cinta***

Disetiap Cinta pasti ada hasrat untuk saling memiliki.. Tapi tak semua Cinta beruntung bisa saling memiliki.


Begitulah, semua tergantung keberuntungan..

Tergantung takdir yang tertulis.

Manusia hanya bisa berencana tapi tetap Tuhan yang menentukan.

Menurut kita itu baik belum tentu menerut Tuhan.

"Wilo!"

Seketika Wilona yang baru keluar dari toilet menoleh..

Gadis yang memanggil nya itu cepat-cepat menghampiri nya..

"Lo manggil gue?"

Gadis cantik itu mengangguk..
"Lo budeg sekarang?"

"Kalo lo mau buly gue, jangan sekarang deh Pril! Gue capek abis olahraga"

Wilona akan pergi namun cepat-cepat Prilly menahan tangannya..

"Gue mau kita balik kayak dulu, temennan! Gue minta maaf karena beberapa kali gue sempet nyelakain lo, lo maukan nerima permintaan maaf gue?"
..

Bersambung!

Seeyou! Next part (:

Banyak CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang