#8 Main

1K 93 19
                                    

"Huft! Nyebelin banget si!"

"Nyebelin kenapa si? Hm?"
Tanya Leon seraya memeluk gadis itu dari belakang..

"Itu si Wilona, yon cepetan dong suruh si Verrel deketin dia! Dan panas-panasin tuh si Sean!"

"Iyaa sabar dong"
Kini Leon memutar tubuh kekasihnya itu.. Dan memberikannya senyuman..
"Kiss dulu dong"

"Gak bosen apa?"

"Kamu bosen? Perasaan kamu pacaran sama Si Ali setahun ya.. Emm"
Leon pura-pura berpikir..

"Apaan si, aku gak pernah ngelakuin apapun sama dia"

"Yakin?"

"Gak percaya? Udah ah aku nyimpen dulu tas! Oya jangan pikir aku se-murah itu! Ngerti?"
Setelah beradu tatap Prilly pergi ke area keramaian.

"Ya ya ya! Aku percaya!"
Teriak Leon, namun gadis mengambaikannya.
..

"Thanks ya li"

"Iya!"
Setelah itu Ali melangkah, namun ia berpapasan dengan Prilly..

"Pril gue mau ngomong"
Suaranya mampu menghentikan langkah gadis itu

"Masih butuh lo sama gue? Kirain kenal juga enggak"

Tiba-tiba tangan Prilly ditarik oleh mantan pacarnya itu..

"Li apaan si? Lepasin! Gue gak mau denger kalo tentang hubungan lo sama Wilontong!"

Setelah berada di tempat sepi Ali menghempaskan tangan Prilly..

"Ini bukan tentang dia tapi tentang lo"

"Tentang gue? Apaan  coba"

"Pril, jangan pernah main gila sama Leon, dia playboy bahaya!"

Prilly tersenyum miring mendengarnya..
"Lo larang Gue main sama dia? Terus kenapa dulu lo Gak larang Gue MAIN Sama Lo?!"
Kini dia menunjuk dada cowok di depannya..

"Lo udah kenyangkan sama gue? Makannya lo mutusin gue, dan lo sekarang cari cew--"

"Prilly! Jaga mulut lo!"
Satu tamparan hampir saja melayang dipipi mulus gadis itu..

Dan gadis itu tersenyum kecut.. Tanpa sadar airmatanya telah hadir membasahi kedua pipi..
"Nyatanya Leon gak lebih buruk dari lo li, thanks lo udah ngingetin gue. Setidaknya itu berarti lo masih peduli sama Cewek yang udah lo... Yaa.."
Setelah berucap Prilly menepuk pundak Ali, lalu ia pergi meninggalkannya.

"Nyatanya Leon Gak lebih buruk dari lo li"

Tangan Ali mengepal matanya tertutup rapat ada tetesan air di sana..
..

Tak terasa matahari telah tenggelam oleh kegelapan...

"Masa lo kalah si? Sama cowok gak jelas, Pindahan dari luar negri"

Mendengar itu Verrel menatapnya..
"Gue juga heran si kenapa Wilona lebih milih Dia dibanding gue yang jelas-jelas udah kenal dia setahun lebih"

"Gue punya rencana, biar dia putus sama Si Sean"

"Rencana? Rencana apa?"

Leon mendekat dan membisikan sesuatu ketelinga sahabatnya itu, Verrel.

"ANAK-ANAK MALAM INI CUKUP BERMAIN-MAIN SAJA DITEMANI API UNGGUN DAN JIKA KALIAN MENGANTUK TIDURLAH, DAN BESOK BERSIAPLAH UNTUK BERPETUALANG"
Ya, mereka sedang duduk mengelilingi api unggun

"Siap Bu!!"

"ANAK-ANAK UNTUK MALAM INI BAPAK UDAH SIAPIN PERMAINAN! BIAR GAK BOSEN?!"

"Wah! Permainan Apa pak?"
Teriakan murid-murid begitu heboh..

"TRUTH OR DARE!"

"Wah Seruu Tuh!"

"AYO SIAPA GURU-GURU YANG MAU IKUTAN?? HEHE"
Tantang pak Hendra, guru berkacamata.

"Eh mau kemana lo? Enggak lo tetep di sini! Atau gue bocorin lo pernah pelukan sama Wilona di kelas!"
Ancam Wildan pada Ali yang mau beranjak meninggalkan tempat

"Ngancem lo?"

"Yoi"
Kini Ali hanya pasrah duduk di tempat bukan apa-apa jika seorang Wildann sudah menyebar gosip pasti buming satu sekolah.

Wildan tersenyum kemenangan.
..

"Mau kemana yang?"

"Males ah"

"Yang, Prilly duduk dulu, siapa tau ada pertanyaan yang bisa ngebongkar si Ali sama Wilo"

Sejenak Prilly berfikir mencerna ucapan Leon, lalu ia kembali berbalik pada api unggun.

"OKE GINI CARA MAINNYA, KITA NYANYI SAMA-SAMA LAGU KEBANGSAAN MISAL, PADAMU NEGRI, SATU NUSA DLL, SAMBIL! MUTERIN PULPEN INI. SIAPA YANG DAPET PULPEN INI PAS LAGU UDAH ABIS ITU ORANG YANG DIKASIH TRUTH OR DARE!"
Jelas pak Hendra, sambil diakhir kalimatnya menunjukkan 2 toples kecil yang bertuliskan TRUTH dan satu lagi DARE.

"Wah gila seru parah!"

"Ayolah pak mainkan!"

Bersambung!

Jangan Lupa pencet bintang and coment yaa! Gimana menurut kalian part ini?! Thanks!❤

Banyak CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang