Tahun baru ini, kau tersenyum melihatku layaknya kembang api. Kau bakar diriku agar kau melihat indahnya gelap malam ini. Keindahan cahayaku ibarat penghapus lelahmu. Kepuasanmu untuk malam ini terlihat dari senyumanmu ketika kau menyalakan Kembang api.
Dirimu sangat senang, malam ini. Dan aku hanya bisa pasrah, karna bahagiamu sebagian dari bahagiaku juga. Aku sangat tidak peduli, kau menyalakanku hanya ingin merasa puas dan tersenyum. Aku sangat senang malahan, melihatmu seperti itu.
Ketika kembang apiku habis; hancur dan melebur di keindahan malam.
Kau beranjak pergi,
Melupakanku lagi,
Meninggalkanku kembali,
Kau kembali bahagia setelah melihatku hancur berkeping-keping. Bungkus kembang api yang telah ter nyalakan kau buang tanpa berterima kasih atas keindahan yang telah terberi. Dirimu meninggalkanku dengan sejuta kesenangan. Tanpa memedulikan aku yang telah membuat kesenangan itu.
Sedangkan disini aku dan gelap malam pun seakan sedih. Melihat dirimu begitu curang terhadapku. Beranjak pergi dan memamerkan kembang api yang baru. Membuatku merasa iri dan tersingkirkan. Kau sangat licik, kau hanya menikmati keindahanku saja, lalu akhirnya kau pergi.
"Mengapa di antara kita hanya kau yang senang? Sedangkan aku tidak"
***
Comment votenya dong kk hahaa ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
IKHLAS
Non-FictionBukan novel. Aku menulis catatan ini, hanya untuk mengutarakan isi hati. Mengingat kejadian-kejadian yang enggan untuk Aku lakukan kembali. Atau bisa jadi catatan ini mengutarakan juga isi hati kalian yang membacanya, bahkan ada kejadian yang sama p...
