10.Dipaksa Olehmu Untuk Melupakan.

108 6 3
                                    

Aku pernah berada pada posisi ini. Posisi yang tidak aku inginkan sama sekali. Kau memaksaku untuk melupakanmu. Kau memerintahku untuk tidak mengingat semua tentangmu.

Tapi aku tidak pernah bisa melakukan itu, mungkin kau terlalu hebat bagiku. Mencintaimu sebenarnya adalah anugerah yang mungkin sampai saat ini tak bisa aku lupakan. Dirimu sosok wanita yang senantiasa membuat hidupku dulu menjadi berwarna. Pemaksaanmu terhadapku biarlah menjadi kata-kata yang aku dengar dari telinga kiri lalu keluar dari telinga kanan.

Mengapa kau memaksaku untuk melupakanmu? Apakah dirimu tidak ingin melihatku bersedih? Biarlah, jangan hiraukan aku. Mencintaimu adalah hakku yang tidak bisa kau larang. Yang terasa sakit hanyalah hatiku; hatimu tidak akan merasakannya.

Bagiku, melupakanmu hanya akan menyakiti diri saja. Maka itulah, aku tidak ingin menuruti permintaanmu untuk melupakanmu. Jika kau ingin berbahagia, bahagialah sana. Aku tidak peduli. Namun, kau jangan pernah memerintahku untuk tidak mengingat semua tentangmu lagi.

Aku tidak melarang kau bahagia dengan orang yang kau sayang. Meskipun hati ini tidak bisa menerima kenyataan bahwa perasaanmu telah hilang. Aku tetap ingin bergelut dengan bayang; bayang-bayang kisahmu yang ingin sekali lagi aku ulang. Aku begini karena diriku masih benar-benar sayang.

Kamu tak pernah tahu, sedalam apa aku menginginkanmu kembali. Kamu tak pernah tahu, bahwa mencintaimu aku tak pernah berpura-pura. Kamu juga tak pernah tahu tentang hal ini, tentang cintaku yang tak pernah di buat-buat yang seakan-akan aku perjuangkannya dengan sekarat. Nahasnya, kau tidak tahu. Karena kau hanya memandangku dengan sebelah mata.

Kamu tak pernah mengerti, sesakit apanya aku menahan diri untuk terus mencintaimu. Yang kau mengerti hanyalah menyakitiku tanpa henti. Seakan-akan kau hanya menjadikanku sebagai boneka mati. Yang tidak kau inginkan sama sekali.

Mungkin nanti, kau akan tahu dan mengerti bagaimana rasa sakitnya dipaksa melupakan oleh orang yang benar-benar di cintai. Nanti, kau akan merasakan pahitnya berjuang dengan sekarat tanpa ada balasan perjuangan. Situasi ini akan kamu alami nanti, saat kau benar-benar mencintai seseorang dan kau hanya dianggap pelarian semata olehnya, hingga kamu di paksa untuk melupakannya. Seperti aku, sekarang ini.

"Katamu, cinta tak bisa dipaksakan. Tapi, mengapa kau memaksakan cinta selain aku?"
-ElgiRizkiansyah

***

Gimana nih gimana? Ada yang ngena ga tulisannya? Ada yang mewakili hati kalian ga?

IKHLASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang