6.Seperti Magnet.

74 9 0
                                    

Hari ini, aku merasa sepi kembali.

Setelah beberapa kali mencoba mencari keramaian, tetap saja hatiku berada di posisi saat di jengkal bahumu. Entah mengapa, aku mencoba berada di puncak yang tinggi sekalipun kau tetap menjadi bayang-bayangku. Ketika aku sedang di dasar keadaanku pun sama, kamu masih tetap ada meski tidak lagi menyemangatiku seperti dulu.

Hati ini terpenjara, senantiasa selalu ada di hatimu, dan hatimu terpenjara untuk mencintai orang yang selalu kau kagumi. Apa kau ingin tahu? Bagaimana caramu menjadi asing dariku? Kita praktikan sekarang. Coba kau ambil dua buah magnet yang bertolak belakang sama (+) dan (+) atau (-) dan (-) cobalah dekatkan magnet yang satu dengan yang lainnya, niscaya magnet yang lain itu akan menolak magnet yang kau pegang. Seperti itulah aku, mencoba terus mendekatimu, tapi kau perlahan-lahan pergi menjauh.

Cinta itu butuh pengertian satu sama lain, bukankah begitu? Juga butuh penerimaan. Okay lah, sekarang kau pergi menjauh. Aku tidak apa-apa. Tapi aku mengingatkanmu, jika nanti kita kembali seperti dulu, aku ingin kau mengerti dan juga bisa menerima. Seperti magnet yang bisa menyatu (+) dan (-) pasti ada kekurangan dan kelebihannya, mereka melengkapi dan saling mengerti satu sama lain, jadi mereka bisa bersatu. Jangan saling egois (+) dan (+) atau (-) dan (-) yakinlah, bahwa jika kita seperti itu, kita tidak akan pernah bisa menyatu.

Intinya, dalam suatu hubungan pasti ada kekurangannya, tidak selalu sempurna. Jadi penerimaan sangat penting. Aku tidak sempurna dan aku yakin kamu pun sama. Cobalah saling menerima kekurangan itu, aku percaya jika saling menerima kita akan menjadi sedikit sempurna. Bukankah begitu? Dan jika kau egois tidak mau menerima. Ya, itulah yang terjadi, seperti magnet tadi. Akan bertolak pergi.

Dalam suatu hubungan tidak cukup penerimaan saja, tapi juga butuh pengertian; pengertian terhadap keadaan. Tidak selalu keadaan dalam kondisi yang baik terus kan? Kau cobalah sabar, jika keadaanku sedang buruk. Jika kau bisa mengerti akan keadaanku, pasti lah kau tidak akan pergi menjauh seperti sekarang ini.

Pada akhirnya, magnet yang aku pegang akan menempel di magnet yang lain, yang mampu menerima magnetku. Bukan dirimu, tapi orang lain yang bisa menerima kekuranganku dan mengerti kelebihanku. Aku akan sangat senang, tapi aku akan lebih senang lagi jika dirimu yang melakukan itu. Selamat menjalani hari-hari bersamanya, kau. Semoga kau tidak lagi egois, seperti magnet yang selalu bertolak lagi. Semoga kau sekarang mampu menerima kekurangan pacarmu, juga mengerti keadaan pasanganmu. Sekali lagi, selamat.

"Pada akhirnya, magnet yang kotor sekalipun akan menempel pada magnet yang lain jika saling menerima kekurangan dan mengerti keadaan"
-ElgiRizkiansyah

***

Allhamdullilah, prosa-prasaku sudah sampai part 6. Semoga di baca ;)

IKHLASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang