Chapter 11: Rafael Vs Stevan

457 28 0
                                    

Udara pagi yang sejuk mulai menyapa. Sinar mentari yang hangat mulai masuk di celah-celah kamar rumah sakit dimana Cathline dirawat. David mulai membuka mata dan meregangkan otot-ototnya yang terasa pegal. Ia menatap ke arah dimana Cathline terbaring, nampaknya dia belum sadar juga. David bangkit dari sofa kemudian membuka tirai jendela kamar. Perhatiannya pun teralihkan pada dua orang yang berdiri di depan pintu ruangan itu. Ia pun keluar untuk mencaritahunya.

"Derek? Apa yang kau lakukan disini?" tanya David yang juga mengenal Derek.

Sudah jelas jika David mengenal Derek karena Derek adalah bodyguard sekaligus mata-mata yang paling dipercayai oleh adiknya.

"Aku hanya memenuhi tugasku, Tuan."

"Well, aku tahu pasti Stevan yang memintamu berjaga disini. Lalu dimana dia sekarang?"

"Aku tidak tahu, Tuan."

David mendengus kesal. Ia tidak tahu kenapa adiknya itu tidak datang menemui Cathline dan justru hanya mengirim orang-orangnya untuk berjaga disini. Perhatian David mulai tertuju pada suara gaduh yang terdengar di lantai dasar rumah sakit. Derek pun mencoba menjelaskan pada David.

"Di luar banyak wartawan yang mencari berita mengenai kondisi Nona Cathline, Tuan. Kami sudah menempatkan beberapa rekan kami di bawah untuk mengamankan. Jangan khawatir soal itu Tuan."

David pun menghela napasnya. "Yasudah kalau begitu, aku berterima kasih pada kalian karena sudah mau membantu."

"Sama-sama, Tuan."

David pun melangkah masuk ke dalam ruangan. Ia terkejut mendapati Cathline yang sudah sadar dan mencoba untuk mengambil posisi duduk. David mendekatinya dan mencoba membantunya.

"Syukurlah kau sudah sa-"

"Dimana Stevan?" Cathline menyela ucapan David yang belum terselesaikan.

"Dia ada di mansion. Kau tidak usah khawatirkan soal dia. Tenanglah, kau baru saja sadar. Apa kau mau sarapan?"

"Tidak."

"Kau mau minum air?"

"Tidak."

"Atau kau mau sesuatu yang lain?"

"Aku mau Stevan ada di sini."

Deg!

Betapa kacaunya perasaan David mendengar hal itu. Bagaimana mungkin Cathline sama sekali tidak menganggapnya ada di sana? Sedangkan dia yang selama ini menjaga dan menemani Cathline, bukan Stevan.

David menghela napasnya. "Baiklah, aku akan mencoba menghubunginya."

Sial, ponselnya mati!, batin David. Ia pun mengalihkan pandangannya pada Cathline.

"Ponselnya mati. Tapi kau tak usah khawatir. Nanti aku akan membujuknya agar dia datang kesini untukmu."

"Sudahlah, David. Dia sudah tidak menginginkanku. Dia telah mencampakkanku. Aku adalah wanita hina. Lebih baik kau pergi saja seperti dia!" ucap Cathline dengan suaranya yang parau.

"No, no Cathline. Don't say it again. I don't like that. Aku akan merawatmu disini. Tenanglah dan jangan memikirkan mengenai hal lain dulu."

Cathline memandang David nanar. "Kenapa kau begitu baik padaku?"

"Karena aku..aku.. "

"Karena apa David? Aku butuh penjelasanmu."

"Karena aku.. Anggap saja ini sebagai wujud permintaan maafku padamu karena kelakuan Stevan yang telah menyakitimu."

"Kenapa kau? Seharusnya dia yang meminta maaf padaku, bukan kau. Kau sama sekali tidak bersalah, David."

Secret Admirer [SELESAI]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang