Secret Admirer [SELESAI]✅

Chapter 24 : New Beginning

2 tahun kemudian...

Auckland, New Zealand

Banyak perubahan yang terjadi dalam waktu dua tahun. Kini Stevan telah meninggalkan Sydney dan menetap di Auckland. Ia menetap di sini untuk memimpin dan mengelola bisnis hotel yang di bangun sang ayah. Stevan telah menyelesaikan kuliahnya sejak setahun yang lalu, kemudian memilih menetap di kota yang indah ini.

Berbeda halnya dengan David yang tidak mau mengurus bisnis hotel sang ayah. Ia lebih memilih membangun usaha sendiri agar berbeda dari usaha yang di bangun sang ayah. David membuka bisnis restoran dan coffee shop di sana. Kini usaha yang di bangun oleh David telah berjalan selama dua setengah tahun. David memilih menetap di Wellington City dan memulai bisnisnya sendiri disana. Awalnya David tinggal di Wellington seorang diri, lalu begitu Cathline lulus kuliah, Cathline menemaninya untuk membantu mengembangkan usahanya. Kebetulan orang tua Cathline juga tinggal di Wellington, tapi David dan Cathline memilih untuk tinggal di apartemen daripada di rumah orang tua Cathline.

Jadi kesimpulannya, sekarang kakak beradik David dan Stevan itu tinggal di satu negara tapi berbeda kota. Stevan di Aukland sedangkan David di Wellington. Kenapa Stevan tidak menyusul sang kakak untuk menetap di Wellington? Karena Wellington City memiliki nama yang sama dengan nama Hanna, jadi bagaimana caranya ia melupakan Hanna jika terus mendengar namanya? Jadilah dia memilih menetap di Auckland saja. Walaupun sebenarnya kedua kota itu sama-sama indah dan banyak memiliki destinasi wisata.

Berbeda dengan kedua sepupu kakak beradiknya, Rafael masih menetap di San Francisco untuk menekuni bisnis perusahaan dan masih menjabat menjadi CEO muda. Setelah kepulangannya ke San Francisco waktu itu bersama Allison, ia sangat jarang pergi ke negara manapun lagi. Bahkan dalam waktu dua tahun ini sangat jarang bahkan hampir tidak pernah kembali lagi ke Sydney. Orang tua Rafael pun keduanya sekarang sudah menetap di Milan bersama William. Saat ini mereka sedang sibuk menyiapkan kartu undangan dan mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pesta pernikahan William. Ya, William akan segera menikah dengan gadis pujaan hatinya yang ia jumpai di Milan. Gadis itu adalah seorang model papan atas yang sangat cantik dan tentunya baik hati. Tidak terasa jika kakaknya itu sudah akan menikah dan membangun rumah tangga sendiri di usianya yang ke 28 tahun.

Hari ini Rafael akan menjemput Hanna di bandara karena ia meminta Hanna untuk datang ke San Francisco.  Lagipula Hanna juga telah menyelesaikan kuliahnya beberapa bulan yang lalu, jadi dia sudah terbebas dari status mahasiswanya. Rafael bergegas keluar dari ruang kerjanya menuju area parkir perusahaan. Ketika di lobby ia bertemu dengan Nicolas.

"Hi, Raf. Mau kemana kau buru-buru begitu?"

"Hi, Nic. Aku akan ke bandara menjemput Hanna. Tolong katakan pada resepsionis jika ada yang ingin bertemu denganku, katakan aku tidak ada. Aku sangat buru-buru. Sampai jumpa." ucapnya kemudian melenggang dari hadapan Nicolas.