Chapter 25: It's You

293 21 0
                                    

Hanna mengerjap karena silau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanna mengerjap karena silau. Ia menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuh termasuk menutupi kepalanya. Ia masih sangat mengantuk tetapi matahari sudah memancarkan sinarnya. Rafael membuka tirai jendela apartemennya sambil tersenyum begitu menyadari tingkah Hanna. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya kemudian berjalan menghampiri Hanna.

Ya, Hanna dan Rafael memang tinggal di satu apartemen yang sama dan kamar yang sama pula. Tapi walaupun begitu, Rafael tidak akan pernah berbuat hal yang mesum pada Hanna. Karena ia memiliki prinsip sendiri, jika ia benar mencintai seseorang maka ia akan selalu menjaga orang yang di cintainya itu dan tidak akan merusaknya. Untuk urusan kepuasan akan hawa nafsunya ia abaikan dulu karena nanti akan ada saat yang tepat ia melakukannya.

"Good morning, princess. Apa tidurmu nyenyak?" sapa Rafael.

Hanna membuka selimutnya kemudian bangun dan mengambil posisi duduk menghadap Rafael.
"Tidurku pasti akan sangat nyenyak karena kau bersamaku, Raf."

Rafael tertawa. "Jadi kau senang tidur bersamaku? Bagaimana jika kita tidur lagi dan aku akan memelukmu dengan erat dalam tidurku?" gumamnya sambil mengerlingkan matanya genit.

"Ishh.. Kau mulai berpikir mesum padaku ya? Awas jika kau berani macam-macam padaku." ancam Hanna.

"Apa yang akan kau lakukan jika aku macam-macam padamu heh?"

"Aku akan pergi dari sini dan tidak akan datang padamu lagi."

"Oh, sungguh? Apa kau yakin kau akan bisa hidup tanpaku, Hanna?" goda Rafael.

Hanna pun tertawa. "Kau itu percaya diri sekali, Raf. Sudahlah aku mau mandi saja."

Hanna beranjak dari tempat tidurnya hendak menuju bathroom, namun tangan kekar Rafael mencegahnya hingga ia kehilangan keseimbangan dan justru malah menimpa tubuh Rafael. Rafael pun terbaring di ranjang dengan posisi telentang dan Hanna berada di atasnya menghadap Rafael. Hanna memandang lekat bola mata biru Rafael yang begitu indah dan mempesona. Tiba-tiba saja jantungnya terasa berdetak sangat kencang dan sulit untuk di kendalikan. Rafael tersenyum penuh arti ketika melihat Hanna yang terus menatapnya tanpa berkedip. Begitu menyadari jika Rafael menertawainya, ia pun segera berdiri. Rafael masih terus memandangi Hanna yang kini terlihat salah tingkah.

"Ternyata diam-diam kau sangat suka menatap mata indahku ini ya?" Rafael mencibir.

"Tidak. Kau terlalu percaya diri, Raf. Lagipula kenapa kau menarik tanganku tadi?"

"Aku hanya ingin mengatakan sesuatu padamu, Hanna."

"Apa itu, Raf? tanyanya penasaran.

Secret Admirer [SELESAI]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang