Chapter 23: A Little Happier

291 19 0
                                    

Rafael dan Allison sudah tiba di San Francisco beberapa jam yang lalu. Mereka kini sudah berada di apartemen mereka masing-masing. Allison masih terbayang-bayang akan kenangannya selama beberapa hari bersama Rafael. Andai bisa, sebenarnya ia ingin menikmati waktu bersama lebih lama bersama Rafael, tapi bukan sebagai seorang teman melainkan sebagai sepasang kekasih. Tapi percuma saja. Semua itu hanya menjadi angan-angan Allison yang tidak akan pernah tercapai.

Rafael merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Ia tidak pergi ke kantor hari ini karena masih merasa lelah. Lagi pula kantor sudah ada yang menghandle selama kepergiannya beberapa hari. Ketika Rafael mulai memejamkan matanya hendak tidur sejenak, bayang-bayang Hanna seakan muncul begitu saja. Rafael menyunggingkan senyumnya begitu membayangkan dirinya bersama Hanna. Bercanda dan tertawa bersama, menghabiskan waktu bersama, dan menjadikan Hanna pendamping hidupnya untuk selamanya.

Rafael memang belum menyatakan keseluruhan perasaannya pada Hanna dan meminta Hanna menjadi kekasihnya. Ia masih menantikan moment yang tepat untuk menyatakan semuanya. Rafael meraih ponselnya lalu mengetik pesan singkat untuk nama yang tertera di layar ponselnya.

______________________________________
Dear : My Princess Hanna

How are you today?
I miss you so much, princess.
I hope you feel the same way.

Good night and have a nice dream sweety.

                  From : Your Secret Admirer. ______________________________________

Rafael menekan tombol send dan pesannya pun terkirim pada Hanna. Ia tersenyum memandang wallpaper ponselnya yang terpajang fotonya bersama Hanna ketika di party kelulusannya. Moment itu akan selalu menjadi moment yang paling membahagiakan baginya. Ia mengingat kejadian sewaktu Hanna jatuh ke dalam kolam renang dan pingsan. Masih sangat di ingatnya ketika ia memberi nafas buatan pada Hanna. Ia mencium bibir ranum Hanna dan sampai detik ini pun Hanna tidak pernah tahu mengenai ciuman karena keadaan mendesak itu. Ia tertawa geli mengingat semua kenangannya. Ternyata terjatuhnya Hanna ke kolam renang membawa berkah tersendiri bagi Rafael.

Beberapa menit kemudian nampak balasan pesan dari Hanna. Rafael buru-buru membacanya kemudian ia tersenyum sembari meletakkan ponsel yang ia genggam di dadanya.
______________________________________

I'm fine, Raf.
Don't worry about me, i miss you too.
I'll waiting for your arrival.

Good night and have a nice dream.
______________________________________

Balasan pesan dari Hanna menjadi sihir baginya. Ia memejamkan matanya dan mulai terlelap dalam hitungan detik.

👑👑👑

Allison tiba di kantor lalu bergegas ke meja kerjanya. Ia telah meninggalkan tugas-tugas perusahaan selama beberapa hari, jadi hari ini adalah hari yang terbilang cukup menyibukkan bagi Allison.

Nicolas nampak akan pergi ke ruang kerja Rafael, tapi staff lain mengatakan jika bos besarnya belum tiba di kantor. Ia melewati meja kerja Allison dan melihat Allison yang sedang berkutat dengan komputernya.

"Hi, Allison. Bagaimana kabarmu? Bagaimana rasanya berlibur bersama seorang CEO RC Foundation? Bukankah itu merupaman jackpot bagimu?" tanya Nicolas mencibir.

"Apa maksudmu, Nic?"

"Apa kau sudah semakin dekat dengan Rafael sekarang?"

Secret Admirer [SELESAI]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang