Chapter 35: Troublemaker

238 12 1
                                    

Entah apa yang membuat pikiran Stevan siang ini mendadak kacau. Apa karena pertemuannya dengan Rafael dan Hanna ketika di mall? Atau karena Alexa yang selalu bersikap manja dan menyebalkan. Goshh.. intinya Stevan benar-benar merasa muak dengan segala situasi ini.

"Stevan, kau mau kemana?" tanya Alexa ketika melihat Stevan membuka pintu apartement.

"Kau tidak perlu tahu!" jawabnya ketus.

Alexa tak bergeming. Kenapa Stevan mendadak aneh seperti itu? Ada apa dengannya?

"Stevan, tunggu! Aku ikut!" Alexa berlari mengejar Stevan yang saat itu tengah masuk ke dalam mobil.

Stevan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Alexa terlambat. Ia buru-buru memesan taxi online untuk mengejar Stevan.

"Kenapa Stevan bertingkah seperti orang yang tidak waras? Dia bisa saja mencelakai dirinya sendiri." gumam Alexa panik.

Beberapa menit menunggu, akhirnya taxi online yang Alexa pesan telah datang. Ia buru-buru masuk dan berusaha mengejar mobil Stevan. Untung saja ia adalah mahasiswi jebolan universitas ternama di Milan dan lulus dengan nilai tertinggi sehingga ia bisa memiliki sebuah aplikasi canggih di ponselnya. Alexa memiliki sebuah aplikasi pelacak lokasi. Aplikasi ini akan tersambung dengan ponsel orang yang ingin di lacak. Jika nomor orang itu sudah tersimpan di ponsel, maka akan sangat mudah untuk melacak keberadaannya. Contohnya Stevan, jika nomor Stevan telah tersimpan di ponsel Alexa, maka tentu saja aplikasi pelacak itu akan berkerja dengan cepat dalam hal melacak keberadaan Stevan saat ini.

Alexa spontan mengerutkan keningnya begitu melihat aplikasi pelacak di ponselnya menunjukkan jika Stevan kini berada di Baker Beach. "Mengapa dia pergi kesana?"

👑👑👑

Jika Stevan sedang memiliki banyak masalah, ia memang akan pergi ke pantai untuk menenangkan pikirannya. Stevan duduk di sebuah batu-batu kerikil putih dipesisir pantai. Ia memainkan sebuah batu kecil yang ada di tangannya.

"Ingin rasanya aku benar-benar pergi dari dunia ini! Aku lelah hidup seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ingin rasanya aku benar-benar pergi dari dunia ini! Aku lelah hidup seperti ini. Aku punya banyak uang tapi aku tidak memiliki cinta. Aku benar-benar merasa tidak berguna!" Stevan meluapkan seluruh keluh kesahnya di pantai ini. Sesekali ia juga berteriak untuk melepaskan seluruh perasaan gelisah yang menghantuinya. Untung saja, siang ini pantai sedang sepi.

Tatapan kosongnya mengarah ke lautan nan biru di depan sana. Ia melempar-lempar kerikil ke dalam air. Entah kata apa yang mampu menggambarkan suasana hatinya saat ini. Kacau. Sangat kacau. Mungkin hanya itu yang pas.

"Andai saja aku tidak pergi ke San Francisco, mungkin semua tidak akan berakhir seperti ini. Andai juga aku tidak terobsesi dengan Hanna. Andai saja waktu bisa kuputar kembali, aku lebih memilih tidak datang ke royal wedding William dan Emilia. Andai saja aku tidak bertemu dengan sosok Alexa yang membuat beban masalahku semakin bertambah. Andai saja!" ucapnya seraya menatap kosong kearah deburan ombak yang menyapu pantai.

Secret Admirer [SELESAI]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang