Chapter 10: A Bad Dream

454 28 6
                                    

Stevan yang sedang berdiri di depan pintu ruang rawat Cathline menepi dan akhirnya duduk di kursi tunggu. Ia merogoh ponsel dari dalam sakunya. Ia mendial nomor seseorang lalu berbincang cukup serius.

"Ku perintahkan besok pagi kau datang tepat waktu. Jangan sampai para awak media mengetahui keberadaan Cathline lebih dulu. " ucapnya pada Derek--bodyguard kepercayaan Stevan.

"Baik, Tuan. Ku pastikan besok aku dan yang lainnya akan menjaga keamanan di kamar Nona Cathline." Derek menyahuti dengan sangat mantap.

Stevan menarik senyumnya. "Baguslah."

Sambungan telepon sudah diputus oleh Stevan. Ia kembali berdiri dan menatap ke dalam kamar Cathline.

"Aku juga akan meminta para awak media yang meliput kejadian tadi segera menghapus beritanya. Aku tidak akan membiarkan nama baikmu tercemar karenaku. Mungkin dengan cara ini aku bisa menebus kesalahanku padamu, Cath. Semoga kau bisa melupakanku dan melihat keberadaan David di sisimu." ujarnya dengan senyum penuh arti kemudian melenggang pergi.

Stevan tahu jika kakaknya telah menyukai Cathline jauh sebelum dirinya bersama dengan Cathline.

Flashback On

Malam itu seusai perbincangan di lapangan voli bersama David dan Rafael, Stevan merasa ada yang aneh dari David. Seolah-olah dia selalu ceria dan mendukung hubungan adiknya dengan Cathline. Stevan yang memiliki tingkat kepekaan yang terbilang cukup bagus itu pun mulai menyelidiki. Ketika David tidur, ia masuk ke dalam kamar David dan mulai mencari sebuah bukti. Sebuah bukti yang mampu membuktikan kecurigaannya jika David benar menyukai Cathline.
Tidak ada apapun yang bisa di dapatkan di sana sampai akhirnya pandangannya tertuju pada sebuah ponsel yang di letakkan diatas nakas.

David adalah orang yang paling bodoh yang pernah di kenal Stevan, bagaimana mungkin ia tidak memprivasi ponselnya? Memberi kata sandi pada ponselnya pun tidak. Ia pun membuka sebuah galeri foto di ponsel itu dan ternyata di penuhi oleh foto-foto Cathline. Ya, sepertinya David mengambil foto-foto itu dari sosial media milik Cathline. David yang memang menyukai Cathline sebenarnya sudah mulai menghilangkan perasaan itu ketika ia tahu jika adiknya menjalin hubungan dengan sang pujaan hati. Stevan pun mulai merutuki dirinya yang tidak menyadari selama ini jika kakaknya menyukai Cathline dan apa yang telah diperbuatnya? Merusak Cathline hanya dengan satu malam saja. Oh God! Rasanya ia sangat bersalah pada David.

Ia pun mulai menyusun drama untuk memutuskan hubungannya dengan Cathline di acara malam itu. Ia memang sengaja memberitahu David akan rencana itu dan benar saja, nampak tersirat kecemasan di wajahnya. Hingga malam itu tiba, ia memang sengaja meninggalkan Cathline yang sedang terluka supaya David bisa menjadi pahlawan untuknya. Supaya Cathline bisa melihat betapa peduli dan khawatirnya David padanya. Dan ya, sejauh ini Stevan berpikir bahwa rencananya berhasil.

Dan mengenai ucapannya akan mendapatkan Hanna dengan cara apapun? Itu sebenarnya hanya trik membuat Rafael jealous. Ia sama sekali tidak menyukai Hanna. Tapi ia juga merasa aneh dengan perasaanya setiap melihat Hanna, seperti ada rasa kesal dan juga rasa penasaran. Entahlah dia juga belum menyadarinya.

Flashback Off

👑👑👑

Rafael dan Hanna tiba di mansion Hanna. Rafael membukakan pintu mobil dengan sigap dan tak lupa senyum yang terukir di wajahnya.

"Terimakasih, Raf."

"Sama-sama."

"Kau tidak mau mampir dulu? Bajumu basah. Di dalam ada baju Sam yang mungkin bisa kau pakai."

Jack yang tadi berada di ruang keluarga dan mendengar suara mobil pun keluar untuk memastikan.

"Hanna. Kau sudah pulang rupanya." sapa Jack yang tengah berdiri dengan tatapan yang terkejut.

Secret Admirer [SELESAI]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang