10. SURAT

789 75 6
                                    

Jam dinding masih belum menunjukan pukul sepuluh malam. Berarti Vallery masih punya waktu tiga puluh menit lagi untuk belajar dan membereskan buku untuk ke sekolah besok. Anak rajin gituloh. Beresin bukunya malam. Tapi paginya jarang mandi. Siapa disini yang jarang mandi angkat kaki. Eh angkat tangan maksudnya.

Vallery mengambil tas sekolahnya. Tas hitam bergambar tanduk rusa. Perlahan Vallery mengeluarkan isi di dalamnya. Buku paket, laptop, buku tulis, tempat pensil, headphone. Dan amplop pink. Tunggu, amplop pink?? Vallery bingung dengan amplop misterius yang tiba-tiba ada di tasnya. Banyak pikiran negatif menyerang otaknya saat ini. Amplop misterius yang isinya teror bom, surat cinta dari secret admirer, ancaman pembunuhan, tagihan listrik. Tapi kalau tagihan listrik cucok banget warna pink. Atau jangan jangan pesan dari alien yang akan menguasai bumi. Atau lebih parah lagi bahwa itu surat dari Spongebob yang mengadu lautnya sudah tercemar.

Pengin buka tapi takut. Kalau gak dibuka penasaran. Dengan berat hati Vallery buka amplop imterius itu. Toh kalau di buka juga gak bakal langsung meledak. Perlahan Vallery membuka amplop misterius itu sambil menutup matanya. Dan ini isi suratnya.

Maaf

Kenard

Vallery langsung tertegun. Yaelah udah parno tapi ternyata surat dari mantan. Tapi Ini gak salah? Atas apa yang udah dia lakuin terus dengan gampangnya minta maaf. Setelah kejadian tiga tahun lalu yang dengan mati-matian Vallery kubur kenangan itu. Terus sekarang dia seenak jidatnya minta maaf berasa gak punya dosa udah nyakitin hati orang. Sangad vintar orang ini :"

¤¤¤ A.M.O.R ¤¤¤

Ditempat lain ada seorang cowok yang kini tampak gugup memikirkan surat yang ia berikan kepada seorang cewek. Hanya surat permintaan maaf. Sangat singkat. Bahkan terlampau singkat.

Bagaimana respon cewek itu saat menemukan surat darinya? Paling langsung di buang.

Itu yang hanya dapat Ken fikirkan. Dia merutuki dirinya yang dengan ceroboh berfikir gila dengan mengirim Vallery surat. Tiga tahun bukanlah waktu yang cukup untuk melupakan Vallery. Cewek yang sempat menjadi pemeran utama dalam hidupnya. Wanita yang mewarnai hari-harinya. Meski semua itu telah hancur menjadi serpihan kapas yang dihempas angin. Kepercayaan adalah hal mutlak yang harus ada dalam merajut hubungan. Namun, kepercayaan juga dapat hancur seketika. Bahkan dalam hitungan detik. Dan membangunnya kembali membutuhkan waktu yang tak sebentar.

Ley maafin gue, bisik Ken lirih.


¤¤¤ A.M.O.R ¤¤¤


Pagi ini seperti biasa Vallery sarapan dengan menu favoritnya yaitu gemblong. Vallery fokus memakan sarapannya sambil sesekali memperhatikan kedua orang tuanya. Ayah yang asyik membaca koran pagi disertai kopi hangat. Serta Bunda yang masih berkecimpung di dapur mempersiapkan bekal untuknya. Dan Gerald yang khusyuk menonton kartun Spongebob di tv. Sebenarnya Vallery sangat enggan membawa bekal. Tapi karna ulah Sam yang menyuruhnya membawa bekal. Seperti ucapannya semalam lewat telpon seperti ini.

Besok bawa bekal kuy. Sekalian flashback jaman tk dulu. Oh ya lo juga udah lama kan gak makan masakan Bunda Rose.

Vallery berangkat sekolah dengan senyum lebar mengingat hari ini akan merasakan masakan kesukaannya. Ya, masakan Bunya Rose sangat Vallery sukai setelah masakan Bundanya. Mengenai surat semalam, Vallery sudah melupakan itu. Untung saja Sam menelpon Vallery setelah Vallery membaca surat itu. Jadi fikirannya dapat teralihkan dari masa lalu itu.

Kelas nampak sunyi hanya terlihat beberapa orang disana. Vallery duduk di kursinya dan meletakan tas di meja, bersiap akan tidur sebentar sambil menunggu bel masuk. Saat Vallery tengah memasang earphone dia melihat seorang cowok yang baru saja sampai. Ken. Dia tersenyum kearah Vallery dan hanya di balas tatapan dingin olehnya.


¤¤¤ A.M.O.R ¤¤¤


"Bekal udah, buku udah, sepatu oke, seragam komplit, muka ganteng. Tinggal berangkat deh." Sam memperhatikan segala hal yang akan dibawa kesekolah. Jangan sampai ada yang kurang apalagi yang satu itu. Bekal.

Hari ini bukan tanpa alasan Sam nyuruh Vallery untuk membawa bekal. Hari ini itu bisa dibilang kayak Anniversary dirinya mengenal Vallery. Eh tapi bukan Anniv juga. Kan dia pembokat Sam. Sahabat maksudnya.

"Bun aku berangkat dulu ya." Pamit Sam pada bunda yang kini berada di meja makan bersama adik-adik panti lainnya.

"Iya, bekalnya udah?" Tanya Bunda Rose memastikan.

"Udah dong, Bun." Jawab Sam mantap sambil mengacungkan jempol.


¤¤¤ A.M.O.R ¤¤¤


Kini Vallery dan Sam sedang berada di kantin, menyantap bekal mereka. Lebih tepatnya bertukar bekal.

Sam masih membawa bekal seperti dulu, yakni bento berisi nasi goreng dan Vallery membawa ikan kuluyuk plus nasi pulen. Keduanya tampak menikmati bekal yang mereka makan.

"Masakan Bunda emang yang TE O PE BE GE TE, dehh." Seru Vallery sambil berdecak kagum dengan masakan yang dibuat Bunda Rose.

"Iyadongg.. masakan Bunda lo juga masih yang the bueessss." seru Sam tidak mau kalah heboh dengan Vallery.

Cut yang sedang menyantap bakso merasa dirinya seperti nyamuk dihadapan Sam dan Vallery.

"WOY ADA GUE KALI DISINI!" Teriak Cut sambil melotot ke arah kedua sahabatnya itu. Dan malah mendapat suapan mendadak dari Vallery.

"Yaelah kutil badak baper amat." ketiganyapun tertawa setelah mendengar ucapan Vallery barusan.

"Oh ya betewe nanti malam lo jadi nginep kan?" Tanya Vallery disela-sela makannya.

"Jadi dong. Kan gue mau main ps sepuasnya."

"Yehh dasar cubluk."

"Lo gak ngajak gue nih?" Kali ini Cut yang ikut bertanya.

"Eh gak jadi deh. Gue kan mau jalan sama doi." ucapnya pamer. Padahal mah dia jones.

"Yaelah paling lo ngedrama di kamar. Kalo gak paling baca webtoon romance yang ada ena ena nya." ledek Sam yang langsung dijitak oleh Cut.

"Enak aja! Gue beneran mau pergi makan malem buat ketemu jodoh gue."

"Lah twrus tadi kenapa pengen ikut kecebong Arap!" Sam jengkel dengan Cut yang labil. Biasalah ababil. ABG labil ya, bukan anak buah Bang Billy.

"Pada sebuah titik bernama kenangan. Kita pernah sedekat dan searah jarum jam."

A.M.O.R ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang