"Ja, kau tinggal masuk saja dan ini kunci rumahnya. Aku sudah mencarikan tempat yang cocok untukmu tinggal selama disini."
"Terima kasih, Jennie. Kau benar-benar sahabatku yang terbaik."
"Tidak perlu sungkan. Kau perlu bantuan lain lagi?"
"Tidak. Aku bisa sendiri."
"Baiklah. Aku pergi dulu. Sepertinya, aku harus kembali ke sekolah. Anak-anak pasti menunggu guru mereka yang cantik ini."
Jisoo hanya tersenyum sembari menggelengkan kepalanya. Setelah melambaikan tangannya, mobil milik Jennie berlalu. Meninggalkan Jisoo yang mulai menarik kopernya untuk masuk ke gedung perumahan susun yang akan ia tinggali sebentar lagi.
Lantai 3 dan akhirnya ia telah sampai. Gadis itu mengerutkan keningnya mendapati pintu rumah yang akan ia tempati sedikit terbuka.
"Ah, mungkin Jennie memeriksa rumahnya lebih dulu."
Tak terlalu ambil pusing, akhirnya ia memegang gagang pintu itu. Membuka pintu rumahnya secara perlahan.
"Bibi, kenapa lama....sekali?"
Jisoo terkejut. Sudah 2 tahun. Tapi suara pria itu masih sangat ia kenali dan membuat kerja jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. Sama halnya dengan sang pria yang terkejut mendapati dirinya berdiri disini dengan masih memegangi kopernya.
"Untuk apa kau disini?" Tanyanya dengan nada yang sedikit meninggi tanpa sadar.
"Aku yang seharusnya bertanya. Bagaimana bisa kau kemari?"
"Ada apa ini?"
Perdebatan keduanya terhenti saat sebuah suara mengintrupsi keduanya.
"Maaf, Nona. Tapi, siapa anda?"
"Aku pemilik rumah ini. Temanku sudah membeli rumah ini sebelumnya atas namaku."
"M-Maksud anda--ah, sial. Pasti bocah tengik itu." Pandangan wanita pemilik rumah susun itu kini beralih kembali pada Bibi dan Jungkook.
"Maaf semuanya. Sepertinya, ada kesalahan disini. Biar aku urus terlebih dahulu.
.
.
Ketiga orang itu masih duduk di sofa ruang tengah yang ada disana. Dengan Jisoo dan Jungkook yang sama-sama dalam posisi yang sama. Saling bersedekap tangan.
"Maafkan aku, Nona. Tapi sepertinya, teman anda saat itu membeli rumah itu pada anak laki-lakiku."
"Aku tidak peduli. Temanku bahkan membayar lebih dan aku pun membawa surat rumah ini."
"Ini rumahku."
Jisoo menatap tajam pada Jungkook. Pria itu memang tak mengatakannya dengan tegas. Tapi kata-katanya semakin membuat gadis itu merasakan kesal.
"Tapi temanku yang lebih dulu membelinya."
"Begini saja." Sang pemilik rumah, Nyonya Yoon menatap tak enak pada keduanya. Ia memang harus menjadi penengah, bukan? "Aku punya dua pilihan untuk kalian berdua."
Jungkook dan Jisoo tidak menanggapinya. Hanya menatap pada Nyonya Yoon dan menyuruh wanita itu untuk melanjutkan ucapannya. Sementara sedari tadi, Bibi memang tak terlalu ikut dalam perdebatan Jungkook dan Jisoo.
"Pertama, salah satu dari kalian harus bisa melepaskan rumah ini. Dan aku akan mengganti uang kalian dua kali lipatnya."
"Tidak."
Jungkook dan Jisoo sama-sama saling menatap dengan tajam ketika mereka menyadari jika mereka mengucapkan kata tersebut secara bersamaan.
"Kalau begitu, apa pilihan keduanya?" Kali ini, Bibi ikut masuk ke dalam pembicaraan itu. Hah, wanita itu akhirnya menyerah hanya untuk menonton dua orang yang memancarkan aura perang di antara mereka itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
hate you or love you ❌ sookook
Fanfiction[18+] ✔ Bagaimana jadinya jika pasangan yang telah lama putus kembali dipertemukan? Jeon Jungkook dan Kim Jisoo, Dua orang yang telah memutuskan tali kisah cinta mereka kembali dipertemukan. Dan lebih gilanya lagi, mereka akan tinggal bersama dalam...