Seven

4.1K 411 2
                                    

Tak

Jisoo meletakkan dengan cukup keras gelas soju-nya. Mengernyit ketika rasa pahit dari minuman itu melewati tenggorokannya. Ia menuangkan lagi cairan itu pada gelasnya. Meneguknya dengan sekali teguk soju-nya.

Ia tak tahu ada apa dengannya. Setelah berlari keluar dari bar & cafe dimana dirinya bertemu dengan Jungkook disana, disinilah ia berakhir. Membuat dirinya mabuk agar suara nyanyian pria itu menghilang darinya. Bahkan tatapannya padanya.

Tapi sialnya, itu semua masih terngiang di telinga dan juga pikirannya. Dan itu membuatnya gila. Ia bahkan tampak berantakan saat ini karena memikirkan semuanya.

Ia memilih untuk meminum soju-nya langsung dari botolnya. Jika dihitung, mungkin itu adalah botol kelimanya dan akan beranjak menjadi botol keenamnya.

Namun itu semua tak terjadi ketika sebuah tangan mengambil alih botolnya. Membuatnya mendongak untuk menatap seseorang tersebut yang kini sudah mendudukkan dirinya dihadapan gadis itu dengan meneguk soju yang ia ambil dari tangan Jisoo.

Jisoo masih menatapnya. Menatap Jungkook yang kini membuka botol soju yang baru lalu meminumnya langsung dari botolnya.

"Kau menemukanku."

"Tidak susah untuk mencarimu. Bukankah sudah pernah kubilang untuk tidak minum saat malam? Sudah tahu jika tingkat alkoholmu sangat buruk." Ucapnya dan kembali meneguk soju-nya.

"Aku belum mabuk."

"Terserah kau saja. Sudahlah, kita pulang saja."

Jisoo menggeleng. Bahkan ia berusaha menolak ketika Jungkook menarik tangannya untuk berdiri dari duduknya.

"Cepatlah. Aku sudah lelah dan jangan tambah lagi lelahku karena dirimu."

"Aku tidak mau pulang. Kau saja yang pulang."

"Aku tidak bisa meninggalkanmu disini."

"Kenapa tidak? Aku bukan siapa-siapa bagimu selain wanita asing yang secara tak terduga tinggal di atap yang sama denganmu."

Jungkook terdiam. Menghela napasnya setelahnya dan melepaskan genggamannya pada pergelangan tangan Jisoo. Dan melihat keterdiaman pria itu, Jisoo pun mengalihkan pandangannya pada Jungkook. Tersenyum karena ternyata perkataannya memang benar adanya.

"Kenapa menatapku seperti itu? Apa perkataanku ada yang salah?"

"Kau tak memberiku pilihan."

Jisoo yang masih belum mengerti pun apa yang dimaksud Jungkook mengerutkan keningnya. Namun kedua matanya membulat ketika kedua tangan Jungkook menangkup wajahnya. Mempertemukan kembali bibir keduanya sama seperti malam itu. Pria itu sedikit merunduk hanya untuk mencium gadis itu.

Dan mungkin Jisoo memang dalam keadaan mabuk, gadis itu beranjak dari duduknya. Mengalungkan kedua tangannya pada leher Jungkook, sementara kedua tangan Jungkook kini telah berpindah memeluk tubuh sang gadis.

Mereka berciuman. Entah karena apa. Seolah ciuman itu adalah ciuman yang tidak akan pernah lagi mereka dapatkan. Terkadang terlepas untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya sebelum kembali mempertemukan bibir keduanya.

Hingga akhirnya, mereka menyudahinya. Tak terlalu memperdulikan tatapan orang-orang disekitar mereka. Jungkook pun mengambil dompetnya dengan cepat. Mengambil beberapa lembar uang di dalamnya dan meletakkannya dengan cepat di atas meja sebelum menarik Jisoo bersamanya.

Ada yang salah dari keduanya. Bukankah mereka harusnya saling membenci sekarang? Tapi keduanya juga tak bisa berbohong jika rasa itu masih ada dalam diri mereka. Dan Jungkook memilih mengikuti kata hatinya saat ini. Terus menarik Jisoo bersamanya dimana gadis itu tak menolaknya sama sekali.

hate you or love you ❌ sookookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang