Eighteen

2.7K 292 7
                                    

"Akh!"

Jisoo dengan cepat mengangkat tangan kirinya dan mendapati jari telunjuknya yang mengeluarkan darah karena dirinya yang baru saja tak sengaja menggores sendiri jarinya dengan pisau yang ia kenakan.

Dengan menahan sakitnya, ia dengan cepat mencuci lukanya. Dan bersamaan dengan itu, Jungkook keluar dari kamarnya. Dengan penampilan yang lebih segar karena dirinya yang memang telah membersihkan dirinya. Mendekat pada Jisoo disana dan mengambil alih tangan gadis itu yang terluka.

"Kau bodoh atau apa, huh?" Dan menuntun gadis itu untuk duduk pada salah satu kursi meja makan yang ada disana. Beranjak untuk mengambil kotak P3K yang berada di dapur. Menit selanjutnya, ia telah kembali dan mengambil kursi di samping Jisoo.

Jisoo hanya diam dan memilih memperhatikan bagaimana Jungkook yang begitu telaten mengobati lukanya. Wajah menggemaskannya ketika tengah serius saat ini membuatnya tersenyum tipis.

"Sudah kubilang bukan untuk memakai pakaianmu ketika berada di rumah?"

Jungkook melirik pada tubuh bagian atasnya yang memang tak memakai apapun. Tersenyum pada Jisoo. "Wae? Kau terangsang?"

"Ya!"

Jungkook terkekeh mendengarnya. Sementara Jisoo hanya mendengus setelahnya. Pria itu menyelesaikan pekerjaannya. Mencium jari gadis itu yang ia perban sebelumnya. Dan menghasilkan senyuman di antara keduanya.

"Sudahlah. Aku yang akan masak makan malamnya. Jika kau, mungkin jari lainmu yang akan terluka. Kau kan sangat ceroboh."

"Tidak. Aku tidak ceroboh."

"Lalu kenapa kau bisa melukai dirimu sendiri, huh? Kau melamun?"

Jisoo tak menjawabnya. Menunduk dengan tatapan kini menatap pada jarinya yang telah diperban. Jungkook yang melihat gadis itu pun mulai sedikit menarik kursi yang ia duduki agar lebih dekat dengan Jisoo. Menyentuhkan kedua tangannya agar membuat Jisoo menatapnya.

"Aku benar, kan?"

Jisoo masih belum menjawabnya.

"Tidak mau cerita padaku apa yang terjadi?"

Jisoo menghela napasnya. Mengambil kedua tangan Jungkook yang menangkup wajahnya dan menggenggamnya. Sementara sang pria hanya menunggu gadisnya untuk berbicara.

"Apa kau mencintaiku?"

Pria itu terdiam. Sedikit terkejut dan tak membayangkan jika pertanyaan itu akan Jisoo tanyakan padanya.

"Tentu saja. Aku mencintaimu. Kau mau aku berapa kali mengatakannya, hmm?" Ucapnya dan kini mendekatkan wajahnya pada Jisoo.

Gadis itu menggeleng. Kini menangkup wajah Jungkook dihadapannya dan mencium keningnya. "Itu sudah cukup bagiku."

"Kau yakin kau baik-baik saja? Benar-benar tak ada masalah?"

Jisoo menggeleng. Dengan senyumannya yang ia berikan. "Tidak ada. Hanya ingin mendengarnya. Sepertinya, sudah lama sejak terakhir kali aku mendengar kau mengatakan jika kau mencintaiku."

Jungkook memilih diam. Tak lagi bertanya apapun pada Jisoo saat ini.

Ting Tong

Keduanya mengalihkan pandangan mereka bersamaan ketika bel rumah berbunyi. Jungkook sudah akan beranjak, namun Jisoo dengan cepat menahannya.

"Kau mau membukakan pintu dengan keadaan seperti itu?"

Jungkook mengendikkan bahunya. Kembali menatap pada tubuhnya.

"Biar aku saja."

Dan Jisoo beranjak dari duduknya. Menuju pintu utama dan membukakan pintu bagi sang tamu.

hate you or love you ❌ sookookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang