Tok Tok
Jisoo membuka pintu ruangan dihadapannya secara perlahan setelah mengetuknya tadi. Mendapati seorang gadis disana yang bahkan tak mengalihkan pandangannya pada pintu ruangannya yang terbuka.
Helaan napas ia keluarkan lebih dulu. Melihat bagaimana gadis itu yang bahkan hanya duduk dan diam tak melakukan apapun di atas tempat tidurnya.
"Dia sudah seperti itu sejak lima hari terakhir ini. Bahkan ayahku saja tak bisa membujuknya."
Jisoo beralih pada Chanyeol disampingnya. Menatap sendu pada Rose disana yang masih bersandar pada kepala tempat tidur yang ia tempati.
"Boleh aku bertemu dengannya?"
"Tentu saja. Aku akan tinggalkan kalian berdua."
Jisoo hanya membalasnya dengan senyuman tipis. Sebelum akhirnya Chanyeol beranjak dari sana, meninggalkan keduanya di dalam ruang inap gadis itu.
Langkah Jisoo kini mulai mendekat setelah menutup pintu di belakangnya. Menduduki kursi yang disediakan disana. Jisoo nampak ragu, namun akhirnya ia memilih mengambil tangan Rose yang bebas. Membuat gadis itu kini mengalihkan perhatiannya secara perlahan padanya.
"Hey, Rose-ssi. Kita bertemu lagi."
Jisoo bisa melihat ekspresi Rose kini berubah. Bahkan ia menahan tangan gadis itu yang sebelumnya memberontak ingin dilepaskan.
"L-Lepaskan aku. A-Apa yang kau lakukan disini?"
"Apa lagi? Bukankah kau harus mempertanggungjawabkan perbuatanmu?"
Jisoo bisa melihat Rose terlihat ketakutan saat ini. Bahkan genggamannya pada gadis itu tak mengendur ketika Rose sekali lagi memberontak.
"A-Apa maksudmu?"
"Apa aku harus menjelaskan padamu apa yang terjadi? Lima hari yang lalu, kau berniat ingin mencelakaiku. Lalu--"
"Berhenti. Tidak, bukan aku. Seharusnya kau yang mati saat itu. Bukan dia. Tidak, bukan aku pelakunya. Tapi kau. Kau yang membunuhnya. Tidak, bukan aku."
Gadis itu mulai tak terkendali. Gumaman itu sedari tadi terus ia keluarkan. Dimana sedari tadi Rose juga berusaha untuk melepaskan genggaman Jisoo padanya.
"Dengarkan aku!!"
Rose tersentak ketika wajahnya dihadapkan untuk menatap Jisoo. Wajah gadis itu juga mengeras seperti menahan amarahnya. Rose bisa melihat itu.
"Tidak, bukan aku. Kaulah pelakunya. Bukan aku, tapi kau." Ucap Jisoo. Menekan setiap kata yang keluar dari bibirnya. Membuat Rose yang mendengar itu kembali menggelengkan kepalanya. Menolak semua apa yang Jisoo katakan padanya.
Walaupun tampak ragu, akhirnya Jisoo akan mengatakannya. Walaupun sebenarnya ia tak ingin jika Rose lepas begitu saja. Tapi melihat bagaimana frustasinya gadis itu, membuatnya akhirnya memilih keputusan ini.
"Aku tidak akan bicara ini pada polisi. Kau akan kumaafkan."
Rose terdiam. Bahkan kini ia tak memberontak lagi seperti sebelumnya.
"Kau mendengarkanku? Kau akan kumaafkan. Tapi sebagai gantinya, kau harus menjauhi Jungkook maupun aku. Kau harus menjauhi kami bahkan jangan pernah berpikiran bagimu untuk berkeliaran di sekitar kami."
Rose masih diam. Bahkan genggaman Jisoo padanya kini perlahan terlepas. Bersamaan dengan gadis itu berdiri dari duduknya.
"Ingat itu. Jika kau sampai berada dihadapan kami, aku tak akan segan langsung menghubungi polisi."
Dan dengan itu, Jisoo beranjak dari sana dengan cepat. Tidak, urusannya dengan Rose sudah selesai. Dan ia yakin jika ia sudah melakukan yang benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
hate you or love you ❌ sookook
Fanfic[18+] ✔ Bagaimana jadinya jika pasangan yang telah lama putus kembali dipertemukan? Jeon Jungkook dan Kim Jisoo, Dua orang yang telah memutuskan tali kisah cinta mereka kembali dipertemukan. Dan lebih gilanya lagi, mereka akan tinggal bersama dalam...