(Senyum manis dari Abey Fernanda)
Saat rasa itu mulai muncul,dan setiap perlakuan manis yang dilakukan Abey perlahan-lahan mulai menimbulkan ketertarikan antara dua manusia berlawanan jenis itu,sejak kepulangan Emily kembali ke Papua,walaupun jauh sejenak karena Abey sedang melaksanakan liburannya,namun komunikasi antara mereka terjalin setiap hari,melalui perhatian kecil yang diberikan Abey pada Emily hingga puncaknya di suatu malam sebelum kepulangan Abey kembali ke Papua,perasaannya yang telah membuncah tidak lagi dapat dibendungnya,hingga pria itu nekat mengungkapkan perasaannya pada Emily,dan disambut baik oleh gadis itu,apa salahnya mencoba dulu guman Emily.
Dering telponnya ditengah malam membuyarkan mimpi indah gadis itu,dibangunkan karena dering ponselnya yang menggema,dan tebak siapa lagi yang nekat menghubunginya ditengah malam,dia adalah Abey Fernanda,lalu Emily kemudian menjawab panggilan tersebut "ada apa kak Abey,tumben tengah malam menelpon",Emily,jangan lupa besok pagi jemput aku dibandara,bawa juga motormu,karena aku lupa memberitahukan sopir untuk membawa mobil,"hah maksudnya kak Abey aku jemput dengan motor,apa tidak salah bagaimana kalau barang bawaannya banyak nanti mau ditaruh dimana,lebih baik pakai taksi saja kak,lebih aman,"dengar Emily,aku tidak mau tahu,pokoknya besok pagi jam 8 kau harus datang menjemputku dibandara,jangan lupa kita sekarang adalah sepasang kekasih,"baiklah jawab Emily dengan lemah,kalau begitu aku mau tidur lagi biar bisa bangun lebih awal.Baiklah sweet dream my dear ucap Abey diseberang sana.
Pagi harinya Emily bangun dengan perasaan yang masih dilema,jika beberapa waktu lalu status mereka hanya sebagai atasan dan bawahan maka hari ini ia harus menjemput Abey dengan status yang baru sebagai seorang pacar,anggap saja ini sebagai tahap percobaan,sedangkan Emily sendiri belum terlalu yakin dengan perasaannya,dan hari ini dengan perasaan yang masih canggung ia berlari ke bandara dengan mengendarai motornya.Beda halnya dengan Abey yang sangat bersemangat dan tidak sabar untuk bertemu dengan Emily.
Setibanya di bandara,Emily memakirkan motornya dan berjalan menuju pintu kedatangan,dari jauh sudah nampak pria yang akan di jemputnya hendak berjalan keluar dari pintu kedatangan,sejenak rasa gugup menggerogotinya,hatinya betul-betul dibuat cemas dengan melihat Abey yang sedang tersenyum dan berjalan ke arah Emily,gadis itu memberanikan dirinya untuk menatap Abey dengan langkah yang semakin dekat padanya hingga tepat dihadapan Emily. Senyum tulus terulas diwajah pria itu,aku senang kau mau menjemputku,ucap Abey. Tapi aku hanya memakai motor untuk menjemputmu kak Abey,kenapa tidak menyuruh driver dari kantor untuk menjemputmu saja dengan mobil kak,"aku maunya dijemput oleh pacarku walaupun menggunakan motor,aku senang.Emily hanya terdiam sambil berbalik dan berjalan ke parkiran dan Abey mengikutinya dari belakang.
Berikan kunci motor padaku,aku yang akan mengendarai motornya,ucap Abey,lantas Emily menyerahkan kuncinya dan segera naik diboncengan,dan Abey melajukan motornya keluar dari bandara,kita akan ke rumahku sebentar Emily,aku mau mandi dan berganti baju,tak apa kan?," iya kak,dan juga ini hari minggu aku ingin mengajakmu jalan,sambung Abey lagi.
Setibanya mereka di rumahnya Abey memakirkan motor digarasi dan mengajak Emily untuk masuk kedalam rumah,ini kali pertama bagi Emily untuk menginjakan kakinya dalam rumah atasannya itu yang sekarang berstatus sebagai kekasihnya,bersantailah Emily,anggap saja rumah sendiri,ucap Abey,aku akan mandi sebentar,jika kau haus bisa mengambil minum di kulkas dapur,kemarin aku sudah menyuruh para pengurus rumah untuk membeli bahan makanan dan minuman dan menyimpannya dalam kulkas,"baiklah kak terima kasih,ucap Emily,ia berusaha menetralkan rasa gugupnya dengan mengalihkan pandangannya pada beberapa lukisan yang dipajang pada dinding ruang tamu dirumah itu,lantas Abey telah melangkah kedalam kamarnya.
Lima menit kemudian Emily yang mulai merasa gerah dan haus lalu beranjak dari duduknya dan melangkah kedapur sesuai perkataan Abey tadi gadis itu lantas mengambil minum di kulkas dan kembali lagi ke tempatnya duduk tadi,sambil meneguk minumannya,Abey yang telah selesai mandi dan berganti baju lalu menghampiri gadis itu,kau sudah mengambil minummu,aku ingin mengajakmu cari makan diluar Emily,aku sudah sangat lapar,kata Abey lagi,namun Emily lantas berpikir sejenak,hmm bagaimana kalau kita masak saja kak,tadi sewaktu ambil minum aku lihat ada beberapa bahan makanan yang sudah tersedia di kulkas daripada membuang waktu untuk mencari makan diluar bagaimana kalau kita masak saja,ujar Emily keceplosan,gadis itu tidak bisa menahan keinginannya untuk memasak ketika melihat bahan makanan yang banyak dan menggugah minatnya yang memiliki salah satu hobi masak itu.
Ide yang bagus ucap Abey,baiklah kita akan masak dirumah dan aku sangat tidak sabar untuk mencicipi masakan pacarku,katanya sambil tersenyum pada Emily,membuat gadis itu jadi salah tingkah,lalu mereka beranjak kedapur dan Emily dibantu oleh Abey menyiapkan bahan-bahan yang akan mereka masak,mulai dari menanak nasi yang menjadi tugasnya Abey,bekerja bersama-sama hingga 30 menit kemudian semua makanan telah tersedia diatas meja makan.
Sesaat akan makan,Emily menyempatkan diri untuk berdoa,Abey hanya menatapnya kagum,bisa dibilang jika jatuh cinta membuat seorang akan selalu kagum pada pasangannya,dan melihat setiap kekurangan adalah kelebihannya,maka Abey adalah salah satunya dan ia selalu kagum akan,setiap tingkah lakunya Emily.Kita seperti pasangan suami istri saja guman Abey,seandainya setiap hari bisa seperti ini,aku akan sangat bahagia,Emily hanya terdiam sembari menikmati makanannya dan hanya sesekali tersenyum mendengar gurauan Abey.
Hari semakin beranjak siang dan Emily masih berada dirumah Abey,walaupun dia merasa agak rishi,karena untuk pertama kalinya mereka bersama dan sangat dekat seperti ini,sambil membersihkan piring dan peralatan setelah masak dan makan tadi,mereka lantas duduk diruang tamu sembari menonton televisi bersama,tidak ada percakapan diantara mereka,semua terjadi begitu saja,perasaan yang aneh menurut Emily.Ini adalah akhir pekan dan mereka hanya menghabiskannya dengan menonton televisi dengan beberapa serial kartun yang tayang di televisi. Tidak sadar sedari tadi mata Abey hanya tertuju padanya,melihat Emily yang menemaninya sejak pagi hingga siang.
Beberapa saat kemudian Emily bermaksud untuk pamit pada Abey untuk pulang,karena ia sudah merasa sangat mengantuk,"kak Abey aku ingin berpamitan untuk pulang,ucapnya", Abey terkejut dengan permintaan Emily,ada apa Emily,apa kau tidak nyaman bersamaku,tanya Abey, bukan begitu kak,aku hanya ingin pulang dan beristirahat. Jika kau ingin beristirahat dikamarku saja,tawar Abey,namun Emily menolak secara halus atas kebaikan Abey. Emily,panggil Abey lagi, "iya ada apa kak?', berhenti memanggilku dengan sebutan "kakak atau kak",panggil saja dengan namaku "Abey",maaf tapi aku merasa sangat canggung jika hanya memanggil nama, begini Emily aku akan mengatakan satu hal bahwa hubungan kita tidak akan ditutup-tutupi,karena aku tidak berniat seperti itu,biarkan orang lain melihat kita, Emily hanya terdiam sembari mengangguk,Abey seperti membaca apa yang ada dalam benak gadis itu.
Jangan pedulikan apa kata orang,karena kita yang menjalaninya,aku memilih bersama denganmu karena sudah kupikirkan matang-matang konsukuensinya,dan aku tidak peduli dengan kata orang lain,bila nanti banyak orang yang mengetahui hubungan kita dan banyak berita tidak enak yang kita dengar dari cibiran mereka apalagi status kita sebagai atasan dan bawahan.Tapi aku mohon saat kita hanya berdua seperti ini hanya ada Abey dan Emily tanpa panggilan embel-embel yang lain. Aku mencoba menjalaninya bersamamu walaupun aku tahu kita berbeda secara keyakinan,namun apa yang aku rasakan padamu tidak bisa membuatku untukku menyerah,jelas Abey panjang lebar.
Dan saat ini Emily berada pada situasi yang cukup membuatnya ingin secepatnya menghilang dari hadapan Abey,senyuman pria itu,kata-kata manisnya dan tingkah lakunya belum mampu untuk meluluhkan sebagian hati Emily,walaupun saat ini dia telah memutuskan untuk menerima Abey sebagai kekasihnya. Banyak hal yang masih menjadi pertimbangan, ucap Emily kemudian,namun aku juga berpikir yang sama sepertimu kita mencoba saja,biarkan waktu yang menentukan sejauh mana bisa bertahan.Sembari tersenyum Abey mencoba untuk merapatkan duduknya lebih dekat ke Emily,dan merangkul pundak gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Black Orchid
RomanceProlog Emily Ester,seorang gadis yang menyukai seni dan sering berpergian ke tempat wisata,ketika Ia memulai liburannya di Bali Emily bertemu dengan seorang pemuda bernama Lex Zander yang menyukai photografi dan memiliki hobby travelling yang sama d...