Chap 4

4.3K 352 15
                                    

Hari ini Jungkook bangun pagi-pagi sekali karena ia akan bertemu dengan client dari boss nya seperti yang dibicarakan kemarin. Karena tidak ingin terlambat akhirnya ia mempersiapkannya dengan segera. Walaupun sebenarnya dia adalah satu-satunya pegawai yang di perbolehkan masuk kerja pukul 10, tetap saja ia merasa tidak enak dengan yang lain. Jika ia bangun terlambat, baru ia akan sampai di kantornya pukul 10, terkadang 11. Jika dipikir ulang itu hal yang mustahil bukan? Tetapi tidak untuk seorang Jeon Jungkook.

Mungkin kalian berpikir, kenapa Jungkook tidak membeli atau menyewa apartemen saja? Itu karena ia tidak ingin berpisah dengan orang tuanya saja, dan ia lebih memilih bekerja dengan jarak jauh setiap hari yang memakan waktu hampir 3 jam lamanya.

Back to story...

Selesai membersihkan diri, ia pun turun untuk sarapan pada pukul 04.00 waktu setempat. Untungnya, eomma Jungkook selalu bangun pukul 04.00, jadi ia takkan sarapan sendiri.

"Pagi eomma" sambil mengecup pipi eommanya.

"Pagi Kookie" jawab eommanya seraya mengusak kecil pucuk kepalanya.

"Kau jadi berangkat pagi ini? Apa semua perlengkapan kantormu sudah lengkap?" tanya eommanya. Eomma dan appa nya sudah ia beritahu kemarin, sehingga tidak akan bertanya kenapa hari ini Jungkook berangkat pagi-pagi sekali.

"Ne eomma. Sudah lengkap kok. Aku sudah mengemasnya dari kemarin. Dan tak banyak juga yang ku bawa." Jawabnya seraya tersenyum kepada eommanya.

"Ya sudah. Ini, makanlah. Jangan terburu-buru. Kau takkan ketinggalan kereta hari ini." Seru eomma nya seraya terkikik mengingat jika Jungkook setiap hari selalu hampir tertinggal kereta.

"Hihi, ne eomma." Akhirnya Jungkook makan dengan tenang.

.
.
.

Selesai sarapan, ia langsung berpamitan pada eomma nya, karena appa nya masih tidur jadi hanya pada eomma nya saja.

"Eomma, aku berangkat ya." Sambil mencium tangan eomma nya.

"Ne, hati-hati ya. Oh iya Kookie, hari ini eomma juga akan pergi ke Busan. Kau ingat villa yang ada disana? Sahabat eomma sekarang ada di sana. Dan dia mengajak eomma dan appa untuk pergi ke sana. Tadinya eomma mau mengajak kamu pergi ke sana siang nanti agar kita berangkat bersama, tetapi melihat kamu sibuk eomma urungkan saja. Tetapi kalau ada waktu kamu pergi ke sana ya, eomma tunggu di sana."

"Emm... akan ku usahakan eomma. Kalau begitu aku berangkat ya eomma. Bye eomma" pamitnya seraya melambaikan tangannya.

"Bye Kookie..." seru eomma nya seraya membalas lambaian tangannya.

Setelah Jungkook keluar mansionnya, Luhan tersenyum penuh arti. Dan kembali masuk ke dalam mansion nya.

Di lain tempat...

Seorang pria tampan sedang berada di dalam mobilnya. Tidak, dia tidak menyetir sendiri, tentu saja oleh supir pribadinya. Namun, saat di tengah perjalanannya, mobilnya mengalami masalah sedikit, namun tetap harus diperbaiki agar tidak menimbulkan masalah serius. Akhirnya menelpon sahabatnya sekaligus client yang akan dijumpainya.

Tuut... tuutt... tuuuttt...

"Hallo"

"Hallo Chim?"

"Aish, jinja. Kenapa kau masih memanggilku dengan nama itu eoh?"

"Wae? Itu kan memang namamu."

"Ani-ya! Namaku Jimin, P-A PA, R-K PARK, J-I JI, M-I-N MIN, PARK JIMIN, arraseo?!" Seru yang di seberang dengan mengeja kata perkata dan menekankan katanya.

Is He My Bo(y)ss??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang