Chap 18

3.3K 277 19
                                    

Suara kicau burung mengawali pagi ini. Pagi di awal pekan yang berarti dimulai kembali aktivitas seperti biasa. Bekerja, sekolah, dan sebagainya.

Termasuk untuk gadis imut ini. Ia sudah siap dengan pakaian kantornya, dan juga semua peralatan yang diperlukannya untuk bekerja sudah tersimpan rapih di dalam tasnya. Seperti kemarin, hari ini ia terbangun dengan tubuh yang lebih fresh karena waktu tidurnya tidak terkuras.

Entah ada apa dengannya, Jungkook terlihat lebih bersemangat kali ini. Bukan berarti ia tidak pernah bersemangat jika bekerja, hanya saja hari ini jauh lebih bersemangat. Bahkan ia menyiapkan beberapa potong sandwich di kotak makannya.

"Kookie?" Tanya ibunya.

"Ne, eomma. Waeyo?"

"Tumben kamu udah rapih, biasanya jam segini masih mandi."

"Hehe..." Hanya kekehan yang diberikan Jungkook sebagai jawaban.

"Apa hehe?"

"Ani. Appa mana?"

"Dia masih di kamar. Sebentar lagi juga kesini." Ucap Luhan yang dijawab anggukan oleh putrinya.

"Mau eomma buatkan sesuatu untuk sarapan?"

"Tidak usah. Aku sudah membuat sandwich sendiri. Nanti aku akan memakannya di mobil bersama T-eh!" Jungkook langsung menutup bibirnya dengan tangan.

Luhan yang mendengar sesuatu pun memicingkan matanya curiga. "Dengan apa, Kookie?"

"E-ehh... An-aniyo. Bu-bukan apa-apa kok hehe." Gugup Jungkook.

'Aish... Bagaimana bisa aku membicarakan pria itu? Berencana mau makan bersama pun tidak. Pabbo-ya! Pabbo-ya!' - rutuk Jungkook dalam hati.

Mencoba untuk tidak terlalu ikut camput urusan putrinya, ia hanya mengendikan bahunya. "Terserahlah. Yang penting kamu harus sarapan."

"Hehe... Siap laksanakan!" Ucap Jungkook menirukan gaya seorang prajurit.

Tak lama setelahnya, Sehun ikut bergabung dengan kedua wanita tersebut dan mulai memakan sarapannya.

"Kooki-ah, kamu mau berangkat sama appa?" tanya Sehun.

"Em... Sepertinya tidak appa." Jawab Jungkook yang masih membenahi tata letak sandwichnya.

"Wae?" Sehun mengernyitkan alisnya.

"Se-sebenarnya-"

Ting tong

Suara bel terdengar oleh ketiganya yang langsung melihat ke arah datangnya suara.

"Biar eomma yang bukakan." Luhan beranjak untuk membuka pintunya. Penasaran sebenarnya siapa yang datang pagi-pagi begini.

Cklek

Setelah membuka pintu rumahnya, ia melihat seorang pria yang tengah tersenyum ramah padanya.

"Annyeonghaseyo eomma."

"Ahh... Tae, annyeong. Ada apa pagi-pagi begini kamu ke sini." Tanya Luhan.

"Aku mau jemput Jungkook eomma. Apa dia sudah siap?"

"Eoh begitu. Dia sedang sarapan, sudah siap dari tadi sebenarnya. Mau masuk dulu? Sudah sarapan?"

"Tidak apa eomma. Aku disini saja. Belum sebenarnya, tapi nanti aku akan sarapan di kantor."

"Ya sudah, eomma panggilkan dulu ya. KOOKIE-AH, TAEHYUNG SUDAH DATANG." Teriak Luhan.

"Ne, eomma." Jawab Jungkook dari arah ruang makan.

Is He My Bo(y)ss??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang