Setelah insiden memalukan -bagi Jungkook- di restoran tadi, Jungkook jadi sedikit pendiam sekarang. Ia hanya terus mengekori bosnya dibelakang dengan terus mendunduk. Terkadang memilin tali di bajunya, atau menautkan jari-jemarinya. Tentu saja karena ia sangat malu.
Sedangkan pria itu terlihat biasa saja. Ia terus berjalan mengelilingi mall tersebut. Entah apa yang akan dia beli, karena sedari tadi saja dia hanya melihat-lihat ke setiap tokonya tanpa membeli ataupun menanyakan apa yang dia inginkan. Setiap ada pelayan yang menanyakan apa yang dia perlukan, lelaki itu tidak pernah mengatakan apapun. Hanya melewatinya begitu saja.
Jungkook pun sedikit merasa kesal sebenarnya. Sedari tadi ia terus mengekorinya tanpa diajak berbicara sepatah katapun. Tapi tidak masalah untuk saat ini, karena perempuan itupun merasa malu untuk berbicara atau menatap Taehyung.
Duk
"Aw!" Seperti deja vu, ia kembali menabrak sesuatu didepannya. Namun kali ini bukan dada Taehyung. Tapi punggungnya.
Jungkook sedikit menaikkan kepalanya untuk melihat kenapa bosnya malah berhenti dengan tiba-tiba di tengah jalan. Tapi pria itu hanya melihat ke sebuah toko. Toko boneka.
Sedikit penasaran, kenapa lelaki itu terus melihat ke sana dengan tatapan kecewa. Tapi... jika dipikir-pikir lagi untuk apa dia penasaran? Toh itu urusan orang lain, bukan urusannya.
"Kita ke sana." Tunjuk Taehyung pada toko tersebut.
Jungkook yang tidak mengerti apapun hanya menganggukkan kepalanya dan mengikuti langkah kaki pria tersebut.
"Selamat datang di toko kami. Ada yang bisa saya bantu?" Ucap pelayan toko tersebut ramah.
"Saya ingin kau membuang boneka itu." Tunjuk Taehyung pada sebuah boneka berbentuk kiwi disana.
Tidak hanya pegawai tersebut yang terkejut, Jungkook pun sama terkejutnya. Ada apa dengan pria ini hingga dengan seenak jidatnya menyuruh orang lain membuang boneka tersebut.
"K-kenapa sajangnim?" Tanya pelayan tersebut dengan gugup. Ia tahu sedang berhadapan dengan siapa saat ini.
"Saya tidak suka boneka tersebut ada di mall ini. Buang itu. Saya akan mengganti kerugiannya. Kalau kau tidak mau, kau akan ku pastikan dipecat dari sini."
"B-baik, sajangnim."
Pelayan tersebut langsung mengambil beberapa boneka kiwi tersebut dan membawanya ke belakang dengan terburu-buru. Bahkan hingga terpantuk beberapa kali pada sudut lemari.
Jungkook tidak percaya dengan hal ini. Bisa-bisanya lelaki itu menyuruh orang lain dengan ancaman.
"Maaf sajangnim. Saya mungkin bukan siapa-siapanya anda-"
"Sudah ku bilang itu karena kau sendiri yang tidak langsung menerimaku." Potong Taehyung seraya menulis nominal pada cek.
Jungkook menghela nafasnya lelah. Harusnya dia tidak berkata seperti itu agar masalahnya cepat selesai.
"Saya kurang setuju dengan anda yang mengancam orang lain karena ada sesuatu hal yang tidak anda sukai. Anda bisa menghilangkan pemasukan toko ini-"
"Aku membayarnya. Ini semua tidak gratis nona Jeon." Sela Taehyung lagi yang kini mulai menatap Jungkook tajam.
Sepertinya ada yang salah disini. Tidak biasanya Taehyung menatapnya dengan tajam jika tidak ada kesalahan yang dia perbuat. Dan seingatnya, dia memang tidak melakukan kesalahan apapun tadi. Apa hanya karena ia menabrak punggung lelaki itu hingga membuatnya seperti ini?
"Tapi anda tidak boleh seenaknya seperti itu, sajangnim. Jangan hanya karena anda memiliki uang yang melimpah anda bisa berlaku sesuka anda." Sepertinya perempuan ini tidak memiliki rasa takut sedikitpun padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Is He My Bo(y)ss??
Genç Kurgu"you are mine"-KTH "what do you mean?"-JJK Cerita tentang seorang perempuan yang harus dipindahkerjakan karena sebuah paksaan. Namun, siapa sangka, yang awalnya dia berfikir akan tersiksa, justru dibahagiakan pada akhirnya. Penasaran??? Langsung aja...