Chap 27

3.1K 270 61
                                    

Jungkook pov.

Sudah tiga hari aku memulai pekerjaan baru. Ah tidak, pekerjaanku masihlah menjadi sekretaris Taehyung, hanya saja kerjaannya yang bertambah dua kali lipat. Mengerjakan tugasku dan tugas Taehyung.

Lelah? Jangan ditanya. Bahkan sejak pagi pun rasanya leherku akan kaku kalau tidak ku alihkan perhatianku pada hal lain. Ataupun dengan meregangkan sedikit tubuhku saja rasanya melegakan.

Aku memang tidak mengerjakan semuanya sendiri, ada satu orang yang membantuku. Tapi tidak sepenuhnya. Dia hanya menolongku membawa dokumen yang perlu ku periksa.

Meskipun aku mengerjakan pekerjaan Taehyung aku tentunya tidak asal menandatangani dokumen-dokumen itu. Aku hanya memeriksanya apakah ada sesuatu yang kurang baik atau yang lainnya. Setelah itu aku mengumpulkan dokumen tersebut dan menunggu calon mertuaku untuk menandatanganinya.

Apa aku barusan mengatakan calon mertua? Hah... Sepertinya aku sudah sangat merindukannya. Ku akui itu, meskipun hampir setiap jam dia menghubungiku tetap saja ada rasa rindu di hatiku.

Ah ya, kalian tahu tidak, Taehyung sekarang lebih banyak menggodaku. Entah dia kerasukan apa hingga seperti itu. Bahkan kata-katanya amat sangat menggelikan, rasanya masa remajaku saja tidak seperti ini.

Meski begitu, itu cukup membuatku terhibur. Rasa lelahku menghilang begitu saja setelah membaca pesan darinya ataupun setelah mendengar rengekannya.

Seperti saat pertama kali dia tiba kakinya di kamar hotel miliknya disana.

Ting

Sebuah pesan masuk di handphone milikku membuatku mengalihkan tatapan dari layar tv ke sana. Ku lihat ternyata Taehyung yang mengirimnya.

|Aku sudah tiba di kamarku.
|Dan sekarang aku sedang
|merindukanmu.

Sungguh menggelikan menurutku, karena dia tidak pernah seperti itu.

Syukurlah kau sudah tiba.|
Istirahatlah, kau tidak|
boleh kelelahan.|

Tidak butuh waktu lama, Taehyung langsung menjawab pesanku.

|Tidak ada kata-kata
|penenang untuk rasa
|rinduku?

Apa yang kau inginkan?|

|Ciuman darimu.

Yak! Mesum!|

|Sudah ku katakan jika
|aku merindukanmu.
|Kau tahu, rasa rinduku
|lebih besar daripada
|rindumu.

Tapi tidak dengan|
ciuman juga, Tae!|
Heol, memangnya aku|
merindukanmu?|

|Tentu saja, kau pasti
|saat ini tengah menangis
|karena merindukanku.
|Dan kau pun terus
|menatap layar ponselmu
|berharap agar aku
|cepat-cepat menghubungimu.

Ya ampun, bagaimana bisa aku tertawa kalau saat ini saja acara yang ku tonton adalah acara komedi? Yang ada malah tertawa terpingkal-pingkal.

Is He My Bo(y)ss??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang