Happy Reading
.
.
.
.
.
.Jiyeon membuka pintu apartemen milik Suho dengan kasar, langkahnya langsung menuju kekamar ketika pintu itu terbuka.
Dengan cepat, tangannya mengambil sebuah koper yang ada disamping lemari bajunya, mengambil baju-bajunya yang ada dilemari dan memasukkannya kedalam koper itu.
Airmata masih mengalir pada pipi itu, Jiyeon sungguh tidak menyangka dengan apa yang baru saja didengarnya. Suho, suami yang dicintainya ternyata penyebab kedua orangtuanya meninggal.
Setelah memasukkan semua pakainnya kedalam koper, Jiyeon segera berdiri dan menyeret koper itu keluar kamarnya.
Bersamaan dengan itu, Suho memasuki apartemennya dengan tergesa-gesa. Matanya membulat ketika melihat Jiyeon menyeret Kopernya keluar kamar.
"Jiyeon-ah..." panggilnya.
Jiyeon memandang Suho sesaat, namun ia kembali melanjutkan langkahnya.
"Mau kenana? Kenapa membawa kopermu?" tanya Suho menghalangi langkah Jiyeon.
"Minggir!" tegas Jiyeon
"Tidak, aku tidak akan membiarkanmu pergi dari sini" sahut Suho tak kalah tegas.
Jiyeon memandang Suho dengan penuh amarah.
"Kenapa kau tiba-tiba seperti ini? Cepet minggir, biarkan aku pergi dari sini" ujar Jiyeon, melangkahkan dirinya kesamping namun lagi-lagi dihalangi oleh Suho.
"Aku tidak akan membiarkanmu pergi dari sini!"
"Apa kau belum puas menyiksaku? Kau adalah pembunuh kedua orangtuaku, dan bodohnya aku malah hidup denganmu dan lebih parahnya lagi, aku sudah jatuh Cinta padamu!"
Setetes airmata jatuh dari mata Jiyeon.
"Aku tau aku salah, aku benar-benar meminta maaf padamu" tulus Suho
"Apa dengan meminta maaf semuanya akan selesai? Kau pikir dengan meminta maaf bisa membuat kedua orangtuaku hidup lagi? Hiksss... Hikss..."
"..." Suho tak menanggapi Jiyeon, membiarkan gadis itu mencurahkan segala kekesalannya pada dirinya.
"Kau sudah terlalu membuatku sakit hati. Aku tidak mempermasalahkan hubungamu dengan Irene-ssi, aku menerima itu walau hatiku sakit. Bahkan setelah kau merenggutku secara paksa, aku berpikir untuk memaafkanmu, aku berniat melupakan itu semua karena aku terlalu mencintaimu walau aku tau kau tidak mencintaiku. Tapi apa aku harus tetap berada disisimu saat aku tau kau adalah orang yang telah membunuh orangtuaku? Hikss... Kau orang yang membuat kehidupanku kacau sejak dulu hingga detik ini, Suho-ssi, hikss... Hikss... Hiksss..." isak Jiyeon.
Suho dengan cepat membawa Jiyeon kedalam pelukannya.
"Maafkan aku, sungguh maafkan aku" ucap Suho. Tanpa disadari, pria itu ikut meneteskan airmatanya.
"Kau membuat diriku seperti wanita bodoh, kau membuatku mengkhianati orangtuaku sendiri. Hikss.. Hikss" tangis Jiyeon dalam pelukan Suho.
Suho terus menggumamkan kata maaf smabil tangannya terus membelai pelan rambut serta punggung Jiyeon.
Jiyeon mendorong tubuh Suho, sehingga pelukannya terlepas. Dirinya cukup terkejut ketika melihat bulir-bulir airmata milik Suho. Namun dengan segera tidak memperdulikan hal itu.
"Maafkan aku, aku harus pergi" lirih Jiyeon.
Tangannya kembali menarik koper miliknya. Melangkahkan kakinya untuk meninggalkan apartemen
KAMU SEDANG MEMBACA
About Secret
RomanceJiyeon terpaksa menikah dengan anak dari orang yang membantu kehidupannya setelah ditinggal oleh kedua orang tuanya. Ia menjalani kehidupan pernikahannya dengan penuh air mata, mengingat sang suami-Suho- sama sekali tidak menganggapnya ada. Park Ji...