6. It's Okay Even If it Hurt, Because I Love You

1.1K 171 34
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.

"Minumlah Ji" Chanyeol meletakkan segelas teh di meja apartemen milik Kai yang ia tinggali. Beberapa saat lalu, Chanyeol membawa Jiyeon ke apartemen Kai.

"Gwaenchana?" tanya Chanyeol ketika meliha Jiyeon hanya terdiam dengan pandangan kosong.

Pria itu mendekat kearah Jiyeon, mendudukkan dirinya tepat disamping gadis itu lalu mengambil tangan Jiyeon untuk digenggam.

"Ji?"

"Chanyeol-ah..." lirih Jiyeon.

Tes Tes Tes

Air mata kembali jatuh dari pelupuk mata gadis itu, Chanyeol membawa kedua tangannya untuk menyeka air mata Jiyeon.

"Aku tau kau tidak baik-baik saja, Ji. Tapi aku mohon, jangan buang air mata berhargamu untuk pria brengsek itu"

Jiyeon tak mengindahkan perkataan Chanyeol, gadis itu malah semakin menangis dengan tersedu-sedu. Chanyeol dengan segera membawa Jiyeon kedalam pelukannya.

"Hikss... Hikss... Hikss... Aku mencoba untuk bahagia, aku berpura-pura bahwa aku bahagia. Tetapi sungguh aku sudah tidak bisa. Aku tidak bisa bahagia jika Suho-ssi sama sekali tidak melihatku" isak Jiyeon dalam pelukan Chanyeol

"Lalu kenapa kau menyembunyikan ini dariku Ji?"

"Karena aku tidak mau membuatmu khawatir hikss... Hikss..."

"Ini pertama kalinya kau tidak jujur padaku. Ingatlah bagaimanapun keadaanmu kau sudah berjanji akan membaginya kepadaku" Chanyeol mengelus rambut Jiyeon dengan lembut.

"Ji, kau tau tidak bahagia dengan pernikahan ini. Tapi kenapa kau masih mau bertahan?" tanya Chanyeol melepaskan pelukannya, matanya beralih menatap kedua mata Jiyeon

"Karena aku mencintainya, Chan. Aku jatuh Cinta padanya, pada pertemuan pertama kami"

DEEEGG

Chanyeol membeku mendengar apa yang dikatakan Jiyeon. Pria itu tiba-tiba merasakan jantungnya ditusuk benda tajam yang membuatnya tiba-tiba merasa sesak.

"Aku mencintainya, Chan. Tapi dia tidak mencintaiku. Aku harus bagaimana? Hikss... Hiksss..." isak Jiyeon membuat pria itu kembali menarik Jiyeon kedalam pelukannya. Hanya sebuah usapan yang Chanyeol berikan untuk Jiyeon karena pria itu sadar bahwa saat ini dia tidak bisa mengatakan apapun, bahkan untuk bernafas pun Chanyeol merasa sangat kesusahan.

'Apa aku benar-benar terlambat Ji?' batin Chanyeol miris

***

"Apa kau benar-benar ingin masuk ke dalam?" tanya Chanyeol ketika dia dan Jiyeon sudah ada didepan apartemen milik Suho.

"Ya tentu saja, Chan. Kau tidak perlu khawatir" ujar Jiyeon

"Tapi Ji..."

"Sungguh kau tidak perlu khawatir Chan"

"Hhhh... Baiklah. Jika terjadi sesuatu segera hubungi aku, arraseo?"

"Hmn aku mengerti. Pulanglah. Terimakasih sudah menemaniku"

"Kau tidak perlu berterimakasih padaku" Chanyeol mengusak rambut Jiyeon pelan

"Kalau begitu masuklah. Aku akan pergi jika kau sudah masuk"

"Baiklah aku masuk dulu. Berhati-hatilah"

Jiyeon pun menekan password apartemen milik Suho kemudian masuk kedalam. Sedangkan Chanyeol masih berdiri didepan apartemen itu. Matanya memandang pintu itu dengan penuh rasa khawatir.

About SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang