16. Confusing

1.1K 153 15
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.

"Jadi, kau sudah mengenal Jiyeon sejak dulu?" tanya Nyonya Kim tak percaya, Suho mengangguk sebagai jawaban

"Jadi, gadis kecil yang menolong Nara waktu itu adalah Jiyeon. Lalu kenapa kau bersikap dingin seperti ini pada Jiyeon? Kau bilang kau mencintainya, bukan?"

"Ya bu. Aku mencintai Jiyeon. Tapi aku tidak bisa meninggalkan Irene begitu saja"

"..."

"Ibu tau setelah kecelakaan itu, Irene ditinggalkan oleh Ayahnya yang berselingkuh dengan wanita lain. Irene mempunyai trauma akan hal itu bu. Aku tidak bisa begitu saja melepaskan Irene. Bagaimanapun juga dia adalah orang yang berarti untukku" jelas Suho

"Tapi kau bisa saja tidak memperlakukan Jiyeon seperti ini. Apa yang kau lakukan pada Jiyeon adalah sebuah kesalahan, nak"

"Ya, aku tau aku salah bu. Tapi inilah yang bisa aku lakukan untuk Irene. Inilah satu-satunya cara agar dia percaya jika aku memang mencintainya, bukan Jiyeon". Suho menghela nafas sejenak "aku tidak ingin Irene kembali terguncang seperti dulu bu"

"Lalu bagaimana sekarang? Kau akan tetap mempertahankan Irene atau memilih Jiyeon, gadis yang kau cintai" tanya Nyonya Kim.

"Aku akan memilih Jiyeon, bu. Aku sudah tidak bisa lagi berpura-pura seperti ini. Aku akan mencoba menjelaskannya pada Irene dengan baik-baik" ujar Suho.

Nyonya Kim menggenggam tangan Suho dengan lembut. "Hmm. Semoga Irene bisa mengerti dan semoga Jiyeon mau memaafkanmu"

"Terimakasih karena sudah mengerti, bu"

***

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan pintu berhasil membuat tidur Jiyeon terusik. Matanya mengerjap beberapa kalo untuk menyesuaikan cahaya yang menembus mata indahnya.

"Ji, kau sudah bangun?" suara Chanyeol terdengar

Jiyeon beranjak dari tidurnya, lalu berjalan pelan kearah pintu dan membukanya.

"Eoh Chanyeol-ah"

Chanyeol tersenyum geli ketika melihat wajah Jiyeon yang baru bangun tidur, tangannya ia bawa untuk mengacak rambut Jiyeon yang sudah berantakan.

"Yaak! Kau membuat rambutku semakin berantakan!" omel Jiyeon.

"Hahaha maaf. Ah ya, aku harus kembali ke Busan untuk mengurus beberapa pekerjaan yang ada disana. Kau tak apa kan disini dulu? Atau kau ingin ikut kembali ke Busan?" tanya Chanyeol.

Jiyeon terdiam sejenak. 'Kembali ke Busan? Lalu bagaimana dengan Suho-ssi?' batin Jiyeon.

Jiyeon menggeleng pelan "Hmm tentu saja tidak apa-apa. Dan sepertinya aku akan disini lebih dulu, kau tau masih ada hal yang harus aku selesaikan disini kan, Chan"

"Baiklah. Aku harus berangkat sekarang juga. Mungkin aku akan kembali 2 hari lagi. Jangan lupa jadwal makanmu dan selalu kabari aku. Ah ya, jika kau butuh sesuatu disini, kau bisa meminta bantuan Kai. Aku sudah memberitahunya tentangmu"

"Aigoo... Kau sangat cerewet Chan. Baiklah baiklah aku akan melakukan semua yang kau minta" balas Jiyeon.

Chanyeol tersenyum, tubuhnya mendekat kearah Jiyeon lalu menarik tubuh ramping itu kedalam pelukannya.

"Aku akan merindukanmu, Ji" ujar Chanyeol.

Jiyeon tersenyum tipis "Kau hanya disana 3 hari, Chan. Tapi aku juga pasti merindukanmu"

About SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang