17. Proof

1.1K 148 20
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.

"Terimakasih sudah mengantarku" ujar Jiyeon. Ia dan Suho sudah berada didepan apartemen milik Kai.

"Hmm tak masalah" balas Suho.

Suasana hening beberapa saat. "Aku masuk dulu" kata Jiyeon.

Saat hendak membalikkan tubuhnya, tangannya ditahan oleh Suho, sehingga kini dia kembali berhadapan dengan Suho.

"Ada apa?" tanya Jiyeon

"Apa kau tidak berniat kembali ke apartementku?" tanya Suho sambil menatap kedua mata Jiyeon.

"...."

Tidak ada jawaban dari gadis itu, Jiyeon yang merasa tidak enak pun mengalihkan pandangannya kearah lain.

"Baiklah, tak apa. Mungkin kau masih butuh waktu" kata Suho mencoba mengerti.

"Maafkan aku" lirih Jiyeon.

Suho menggeleng dengan cepat. "Kau tak perlu meminta maaf" balasnya.

Suho menarik lembut tubuh Jiyeon untuk mendekat kearahnya.

CUP

Bibirnya memberikan sebuah kecupan dalam pada kening Jiyeon. Sedang gadis itu membeku, merasakan kecupan lembut bibir Suho pada keningnya.

"Masuklah. Aku pulang dulu" suara Suho terdengar lembut di telinga Jiyeon.

"Ne. Berhati-hatilah" balas Jiyeon.

Suho tersenyum, lalu memeluk sekilas tubuh Jiyeon. "Aku mencintaimu" katanya Lembut.


***


Jiyeon memasuki kamar Chanyeol dengan langkah gontai. Meletakkan tasnya pada kursi yang ada dikamar itu. Lalu mendudukkan dirinya pada tepi kasur.

"Hhhhh...." helaan nafas terdengar dari Jiyeon. Ia terlihat memijat kedua pelipisnya pelan.

"Aku melakukan ini semua demi Irene. Saat ini, hanya aku lah yang dimiliki Irene. Dia memiliki trauma karena Ayahnya meninggalkan rumah dengan wanita lain, dan ibunya memutuskan untuk bunuh diri karena hal itu. Oleh karena itu, aku tidak bisa meninggalkan Irene"

Perkataan Suho kembali terlintas pada pikiran Jiyeon.

"Aku tau apa yang aku lakukan itu salah. Tapi ku harap kau bisa mengerti. Irene sudah aku anggap seperti adikku sendiri. Aku tidak ingin dia kembali terguncang karena mengetahui aku bahagia bisa menikah denganmu. Karena itu akan membuat Irene terluka, dia akan menganggap aku sama saja seperti ayahnya"

"Hhhh..." helaan nafas kembali terdengar dari Jiyeon. Dirinya benar-benar bingung harus bagaimana. Jiyeon merasa apa yang dilakukan Suho memang baik untuk Irene, tapi tidak untuknya. Namun disisi lain, Jiyeon juga merasa iba dengan apa yang dialami oleh Irene.

BRUK

Jiyeon merebahkan tubuhnya terlentang ke kasur, matanya terpejam.

"Apa yang harus aku lakukan?" gumamnya.


***



Suho menekan random password apartemen milik Irene. Kakinya ia bawa untuk memasuki apartemen itu.

Sepi. Itulah yang tampak pada apartemen milik Irene. Suho pun berjalan kearah kamar gadis itu, mengetuknya pelan lalu membuka pintunya.

Suho menatap tubuh gadis yang tengah terlelap itu. Lalu kakinya ia bawa untuk menghampiri Irene, mendudukkan dirinya di tepi kasur.

About SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang