24. Promise (21+) END

2.5K 134 20
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.

Mature Content - 21+



"Ibu?" kaget Jiyeon saat melihat Nyonya Kim berdiri di depan pintu apartemen Suho.

"Jiyeon-ah..." Nyonya Kim dengan segera memeluk tubuh Jiyeon dengan penuh kasih sayang.

"Aku senang kau kembali ke apartemen Suho" ujar Nyonya Kim sambil melepaskan pelukannya.

"Terimakasih bu. Ah silahkan masuk bu" Jiyeon menggandeng lengan mertuanya untuk duduk di ruang tamu.

"Kemana Suho? Dia tidak dirumah?" tanya Nyonya Kim saat tidak melihat anaknya.

"Eh itu... Suho Oppa sedang berada di kamar mandi" jawab Jiyeon terdengar gugup membuat Nyonya Kim memperhatikan tingkah Jiyeon.

Senyum muncul pada wajah wanita paruh baya itu ketika melihat penampilan Jiyeon yang bisa dibilang masih cukup berantakan. Bagaimana bisa Nyonya Kim tidak mengetahui saat bibir tipis Jiyeon yang terlihat memerah dan bengkak serta leher putih itu mulai terlihat bercak merah yang jumlahnya tidak sedikit.

"Ibu?"

Nyonya Kim mengalihkan pandangannya kearah Suho yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Ibu datang kemari kenapa tidak mengabari dulu?" tanya Suho saat sudah duduk di kursi sebrang sang Ibu.

"Waeyo? Apa Ibu menganggu kegiatan kalian?" goda Nyonya Kim membuat Jiyeon terbatuk pelan.

"A.. Apa maksud ibu?" Suho pura-pura tidak mengerti

"Aigoo... Kau ini pura-pura tidak mengerti" goda nyonya Kim sambil terkekeh, membuat kedua orang yang ada di depannya itu merona.

"Ah aku akan membuatkan teh untuk ibu dulu" sela Jiyeon beranjak dari duduknya lalu berjalan kearah dapur.

Nyonya Kim semakin melebarkan senyumnya saat melihat putranya terlihat salah tingkah, ada perasaan senang yang muncul di hatinya melihat anak dan menantunya terlihat bersama.

Tak lama setelah itu, Jiyeon kembali ke ruang tamu dengan tiga buah cangkir teh.

"Silahkan di minum bu" ujar Jiyeon

"Terimakasih Jiyeon-ah" balas Nyonya Kim lalu meminum teh buatan Jiyeon.

"Ngomong-ngomong kenapa ibu datang kesini? Maksudku, biasanya ibu akan menghubungiku terlebih dahulu" tanya Suho.

Nyonya Kim pun menegakkan tubuhnya, menatap Suho dan Jiyeon secara bergantian lalu sebuah senyum muncul kembali di wajahnya.

"Sebenarnya ibu datang kesini untuk melihat keadaanmu, mengingat akhir-akhir ini kau terlihat tidak baik-baik saja"

"Ne? Apa Suho-ssi sakit?" sahut Jiyeon dengan khawatir.

Nyonya Kim terkekeh pelan "Aigoo... Rupanya kau sangat mengkhawatirkan suamimu eoh" goda Nyonya Kim membuat Jiyeon kembali tersipu.

"Ibu sudahlah, berhenti menggoda Jiyeon" sela Suho membuat sang ibu kembali terkekeh

"Jiyeon-ah, bisa kemari? Duduklah disamping ibu" ujar Nyonya Kim dan Jiyeon pun langsung berpindah duduk disamping ibu mertuanya.

Jiyeon menatap ibu mertuanya dengan bingung saat kedua tangannya digenggam dengan lembut oleh Nyonya Kim.

"Terimakasih Jiyeon, terimakasih karena sudah memberi kesempatan kedua untuk putraku. Terimakasih karena sudah memaafkannya" ujar Nyonya Kim dengan tulus.

About SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang