Jangan pernah menggangu mereka yang tidak terlihat, karena kamu akan menyesal nantinya.
=========="Maafkan aku, disetiap bulan purnama aku harus bersembunyi. Dan tidak mengeluarkan diri disaat cahaya itu terlalu terang menyinari"
Hmmm. Aku iyakan saja apa yang dikatakan oleh Awan.
Ya karena aku tahu, dia juga selalu menjagai dirinya agar tidak tertangkap oleh "Para Pencari", yang selalu menjadi ketakutannya."Ahh, iya aku tidak menyalahkanmu. Aku cuma sedang bingung saja, karena aku juga merasa ada yang berbeda didalam diriku malam itu. Tapi aku tidak bisa menjelaskan seperti apa rasanya, yang jelas diriku sangat berbeda"
Kujelaskan apa yang aku rasakan disaat bulan purnama pada malam itu."Ada apa denganmu?"
Awan langsung bertanya padaku.
"Aku sudah jelaskan padamu barusan. Aku juga tidak tahu mengapa diriku seperti itu".
Hmmm. Andai saja aku mengetahuinya, aku tidak akan mengutarakan padanya. Dengan kehadiran Awan, terkadang bisa membuatku nyaman.Andai Tuhan bisa mengembalikannya ke masa itu, dan tidak ada kejadian itu pasti aku sudah benar-benar memiliki seorang kakak laki-laki.
Tapi itu sudah menjadi jalan kehidupannya, apa boleh buat."Hei, kamu melamun lagi?"
"Ahh, nggak. Cuma capek saja"
Selalu saja, dia membuatku terkejut disaat aku sedang membayangkan sesuatu.Dua hari ini aku sedang menekuni latihan Pencak Silat untuk acara Agustusan nanti. Acara latihannya pada malam hari. Jadi belajar berberapa gerakan untuk di tampilkan.
Aku sudah fasih, dan mendapatkan dua jurus yang lumayan panjang rerangkaiannya.
Karena dari tujuh anak, akulah satu-satunya yang cepat hafal gerakkan.Tapi sebelum aku latihan kuputuskan untuk mandi terlebih dahulu.
"Hei nak, mau mandi?"
"Iya buk"
Ibu bertanya sambil lewat di belakangku, seraya menggaruk-garuk kepalaku dan berjalan pergi ke ruang tamu."Nak, kakakmu besok datang ke sini"
Haahhh, kakaku datang kesini!, aku tidak menjawabnya dan langsung masuk ke kamar mandi. waduh katanya Ayah sih dia juga memiliki kelebihan sepertiku. Aku jadi penasaran dengannya.Dia kakak perempuan nomor satu dan aku anak terakhir.
Hmmm. Jadi kalau mau tahu dia, aku akan ceritakan ketika dia datang besok. 😁😁😁Dan saatnya untuk mandi.
Brrrrr. Mengapa airnya dingin sekali.huhh.
Kulihat atap kamar mandi ini sudah gelap, menandakan bahwa ini mulai malam.
Aku mandi tidak usah aku ceritakan 😂😂😂✌✌✌.Selesai mandi, aku langsung bergegas menuju kamar untuk berpakaian.
Malam ini latihan, jadi aku pakai baju hitam.
Kumelihat kaca yang berada di depanku, dan baru menyadari kalau rambutku sudah panjang hmmm. Aku rasa, diriku mirip dengan salah satu aktor korea 😒.Setelah selesai berpakaian, kuputuskan untuk makan malam. Makan malam hari ini dengan mie goreng dan telur dadar. Hmmm salah satu favoriteku juga.
"Keren banget"
Kumenoleh ke arah Awan yang baru saja duduk disebelahku.
"Aku mau latihan Pencak Silat"
"Woww, Pencak Silat. Sudah jago ya"
Sangat menyebalkan disaat dia mengatakan hal itu sambil membuat ekspresi wajahnya yang sekarang... ughhh. Aku tidak bisa ceritakan.. pokoknya.. ughhh.Kulanjutkan saja makanku tanpa menjawab ocehan dari Awan.
"Nak, berangkat jam berapa? Udah jam setengag delapan loh!"
"Appaaa"
Untung ibuk mengingatkanku. Kuambil minum dan langsung berlari melalui ruang tamu.
Jam latihan dimulai 7.45Pm. Kurang 15 menit lagi."Buk, aku berangkat"
"Hei, nak mau kemana?"
"Mau latihan Yah"Kubergegas langsung menuju tempat latihan. Seharusnya malam ini adalah waktunya aku bersama dengan ayahku untuk membicarakan banyak hal. Dan lagi-lagi aku yang mengingkarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO
Horror[REAL STORY] ❕ [KISAH NYATA] ❗ [Update Sewaktu-Waktu] 1. Jikalau kamu merasa tidak memiliki kepercayaan akan hal diluar akal manusia maka jangan baca buku ini. 2. Karena buku ini berisi tentang ceritaku, yang tidak masuk akal. 3.Tapi Jika k...