28 #Makhluk Rambut Panjang

1.8K 136 32
                                    

Hidup adalah PENGABDIAN
----------

Pagi ini aku mulai mendapatkan piket di bagian belakang, area danau.

Aku sama Abi, dia dari Kediri juga tapi bagian Kota.
Aku membersihkan rumput di bagian pinggiran danau. Sedangkan dia membersihkan sampah-sampah yang ada di danau menggunakan perahu rakit.

Hmmm Awan belum juga muncul, sejak dari semalam dia menghilang. Kucoba untuk memanggilnya berulang kali pun rasanya sia-sia.

Di sebelah danau ada rumah panggung yang cukup luas. Tapi tidak berdinding jadi lebih tepatnya seperti joglo gitu tapi lebih besar.

Kulihat disana ada seorang anak laki-laki sedang duduk termenung, menyangga dagu dengan tangannya dan tersenyum melihat ke arah sungai besar yang berada di ujung seberang setelah jalan.

Sungai nya di bawah sih tapi kelihatan kalau dilihat dari tempat dia duduk. Karena joglonya lebih tinggi dari sungainya.

Tak lama setelah aku memandanginya, dia menoleh dan balik memandangku.
Ya ampun ini mah, bukan manusia. Dia salah satu dari mereka.

Dia berdiri dan masih melihat ke arahku, kemudian menghilang.
Hmmm main ilang aja nih anak.
Aku berbalik kembali pada rumput yang berada di depanku.

"Ahhhh"

Aku terkejut saat anak laki-laki tadi ternyata sudah duduk di hadapanku sambil mensilakan kakinya.

Memang ya, Awan kedua nih anak.

"Kenapa Ejh!?"
Teriak Abi dari kejauhan.

"Ah, nggak papa. Cuma kaget ada kodok nih depan aku!"
Ku balasnya dengan berteriak juga.

"Aku bukan kodok, tapi Hendra!"
Tiba-tiba di nyeletuk.

Ku pandang dia dengan tatapan sedikit sinis.

"Iya tahu, kamu bukan kodok. Terus aku harus bilang ke dia kalau di depanku ada anak laki-laki duduk santai!"
Sambil ku mencabut rumput dengan ekspresi kesal.
Bikin kesal juga sih ekspresi muka anak ini.

"Bisa di bilang gila lagi nanti aku"

"Siapa dia?"
Dia bertanya kepadaku.

"Hah, siapa? Siapa yang kamu maksud!?"
Aku membalasnya dengan ekspresi bingung.

"Dia!"
Sambil menunjuk ke arah belakangku.

Aku menoleh ke belakang untuk melihat, tepatnya yang dia tunjuk di segerombolan pohon pisang.

Aku hanya melihat sekilas kemudian dia menghilang. Dia yang memakai baju merah berambut panjang dan yang aduh gak jelas tadi, kelihatan juga cuma sebentar.

"Memangnya kenapa?"
Ku tanyakan pada anak ini

"Karena sejak dari aku melihatmu tadi disana, dia sudah ada tepat di belakang kamu. Dan disaat aku datang dia berpindah di pohon pisang itu!"
Menjelaskan sambil bangkit berdiri.

"Hmm gak tahu, gak kenal!"
Jawabku singkat.

"Kenapa kamu tadi duduk disana?"
Karena aku penasaran maka kutanyakan padanya.

"Itu tempat tinggalku, dibawah tempat itulah aku tinggal!"

"Sendirian!?"
Aku tanya lagi

"Sebelumnya aku memang sendirian tapi sekarang tidak"
Dia menjawab dengan pasti.
Hmmm siapa yang menemaninya.

"Siapa temanmu?"
Aku tanyakan lagi

"Kamu!"
Jawabannya singkat padat dan menusuk.
Aku... Yang dia maksud aku... Yang benar saja.

INDIGO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang