32 #Kemampuan Ku?

10 2 0
                                    

Disaat Kita Termakan Oleh Kesombongan, Maka Semuanya akan jadi Percuma.


------------------

Aku terbangun saat merasakan tepukkan halus di pipiku.

Kepalaku berat sekali, dan pusing.

Ku buka mataku perlahan, dan silauan cahaya masuk ke dalam mataku.

"Ejh, kamu gak papa?"

Aku langsung menoleh kepada suara yang terdengar lirih di telingaku.

Aku mengenalinya saat ini.

"Andre, kenapa?"

Aku benar-benar sudah membuka mataku saat ini.

Ku melihat Andre duduk di sebelahku, sambil membawakan makanan.

"Kamu gak papa, tadi malam pingsan di depan kamar 14. Aku yang nemuin kamu, makanya aku minta bantuan beberapa anak untuk bantu angkat kamu ke UKS!"

"Hmmm pingsan!"

"Iya, kamu gak inget tah?"

Aku diam sejenak mencoba mengingat apa yang sebenarnya terjadi semalam kepadaku.

"Ejh?"

"Bentar aku lagi mikir!?"

"Oh, bengong sih!"

Anehnya aku tidak ingat dengan apa yang terjadi semalam. Aku mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi semalam tapi masih tidak ingat juga dan nihil kosong pada intinya.

"Makan dulu wes!"

Dia menyodorkan makanan yang sudah dia bawakan kepadaku.

Aku hanya memintanya untuk menaruh di tepi ranjang.

"Aku nanti makan kok! Jam berapa Ndre?"

"Hmmm, jam 12 siang. Kenapa?"

"Ahh, masa e. Siang banget udahan!"

"Udah kamu rehat ae, nanti kalo udah enakkan baru aktivitas!"

"Yaaaaa"

"Aku mau sholat dulu ya, bye. Nanti aku kesini lagi ok!"

Aku hanya menganggukkan kepala saat Andre bergegas pergi meninggalkan ruangan ini.

Ku pegangi kepalaku karena kurasakan sakit yang aneh. Pusing tapi beda dari pusing biasanya.

Aku putuskan untuk bangkit dari tidurku dan mencoba dengan posisi duduk.

Aku duduk dan ku sandarkan kepalaku ke dinding di belakangku.

Sambil merenung apa yang sebenarnya terjadi tadi malam.

Dan kenapa aku bisa pingsan di depan kamar 14.

Aku hanya diam dan memejamkan mata sambil menaruh jari telunjukku di depan dahiku. Ku ketuk perlahan mungkin aku bisa ingat gitu.

Di saat aku lagi bingung atau kepikiran sesuatu. Pasti aku melakukan hal barusan.

Dan tiba-tiba jari telunjukku berubah menjadi dingin sekali saat aku sentuhkan pas di dahi tengahku.

Dan detik itu pula, tiba-tiba kilasan memori seperti mimpi muncul di kepalaku. Terputar dengan sangat cepat.

"Aaaaaaaaa"

Aku berteriak saat aku melihat sebuah memori yang pada saat itu pandanganku menjadi sangat luas sekali dan aku bisa melihat segalanya.

INDIGO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang