Masa lalu memang patut di lupakan, tapi di saat mereka mengejarmu apa yang bisa kamu lakukan.
----------Masalah tadi sore masih teringat di benakku sampai saat ini. Meskipun dia tidak mengejarku, tetapi itu cukup membuatku resah di saat aku hendak pergi ke mana-mana.
Sekarang aku sedang menikmati makan malamku bersama dengan Andre, Karena dia sudah berjanji akan menemaniku untuk berkeliling malam ini. Sekedar mengenalkan beberapa tempat yang ada disini.
Setidaknya ada yang menemaniku saat aku berkeliling.
"Woi...! Jangan ngelamun mulu, makan itu. Keburu gak enak! Hahaha"
Bentak canda Andre, saat menyadari aku melamun."Haha, iya iya"
Aku hanya mengiyakan apa yang di katakannya. Karena aku sebenarnya tidak sedang melamun, melainkan kepikiran akan makhluk itu dan aku memikirkannya dengan sadar. Bukan dengan melamun.
Tapi, aduh terserahlah."Iya yang itu tuh, dia adalah anak Indigo disini!"
Perhatianku langsung terfokus dengan anak yang berada di sebelahku pas.
Kudengar perbincangan anak ini sedang membicarakan seseorang yang dia sebut sebagai Indigo, sambil menunjuk salah satu dari anak yang sedang mengantri untuk mengambil makan malamnya.Huft, aku kira mereka membicarakan tentangku. Ternyata bukan aku, melainkan mereka sedang membicarakan salah satu anak disini juga yang memiliki kemampuan yang sama sepertiku. Mungkin.
Ku melihat barisan yang mengantri untuk mengambil makan malam, ku lihat satu persatu dari mereka yang berbaris untuk memastikan siapa yang di maksud oleh anak sebelahku.
"Yang mana sih?"
Tiba-tiba salah satu temannya bertanya."Itu yang pakai kaos warna putih polos"
Dan anak yang berada di sebelahku pun memberi tahu sambil menunjuk kembali anak yang di maksud.Ku arahkan pandanganku kepada anak yang di maksud.
Dan aku melihatnya sekarang.
Dia memakai baju putih, dan rasanya dia menyadari bahwa aku melihat sangat lama ke arahnya.
Dengan secara tidak sengaja, dia juga melihat ke arahku. Dan pandangan kita pun terkunci sesaat untuk beberapa detik.Hmmm. Pandangannya khas sekali, dengan mata tajamnya yang mencoba menusuk ke arahku.
Dia laki-laki, dan aku belum mengetahui namanya. Aku rasa bahwa dia kaka kelas disini. Karena dengan gayanya yang sudah akrab dengan siapapun, itu sudah menunjukkan bahwa dia lebih senior disini.
Untuk masalah dia Indigo aku tak pedulikan sekarang. Dari pada aku di sangka sok-sok an, mendingan diam itu lebih baik.
"Ejh, ayo!"
Andre sudah siap untuk mengangtarku jalan-jalan di area lingkungan sekolah ini.Aku bergegas untuk mencuci piring dan segera membuntutinya.
"Jadi kita akan mulai dari depan asrama ya"
Berbalik ke arahku sambil berjalan kembali dan berhenti di depan asrama."Okay"
Aku menjawabnya singkat.Jadi kalau kamu belum tahu, sekolah ku ini adalah juga tempat wisata yang ada di kota Batu.
Salah satu tempat wisata baru di kota Batu, karena ya kamu tahulah di kota Batu banyak sekali tempat wisatanya. Meskipun tanpa aku sebutkan pasti kamu sudah tahu. Jadi tempatku ini lebih tepatnya tempat untuk Edukasi pembelajaran anak-anak kecil gitu yang tarafnya untuk Tk sampai dengan SMA juga ada untuk programnya.Jadi lahan yang berada di sini pun sangat luas, sudah menyerupai satu desa ku sendiri.
Ya masih banyak lahan yang kosong, yang belum terpakai.Tempat ini kalau malam semakin ramai. Mulai dari murid-muridnya sendiri sampai mereka pun juga banyak sekali. Setiap sudut dan tempat.
"Kamu berani gak aku ajak jalan-jalan ke area belakang dari tempat ini. Ada danau buatannya loh!"
Seru Andre mengatakan sambil membuat ekspresi yang mungkin dia kira akan menakutiku. Tapi nggak sama sekali.

KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO
Horror[REAL STORY] ❕ [KISAH NYATA] ❗ [Update Sewaktu-Waktu] 1. Jikalau kamu merasa tidak memiliki kepercayaan akan hal diluar akal manusia maka jangan baca buku ini. 2. Karena buku ini berisi tentang ceritaku, yang tidak masuk akal. 3.Tapi Jika k...