MIANHAE HYUNG [11]

3.3K 233 12
                                    

Tetesan embun yang menempel dikaca kamar seorang namja tampan yang tertutup oleh selimut tebalnya, menjadi penenang nya untuk saat ini.

Mengingat keadaan nya drop kembali, usai mengangkat telfon dari lelaki yang bertahun-tahun sangat ia rindukan.

flashback

Sempat ragu baginya, untuk mengangkat telfon itu, setelah ia melihat nama yang memanggilnya adalah "Appa."
Namun rasa rindu nya lebih besar dari pada ego nya, dengan berat hati ia menarik tombol hijau keatas, dan seketika mendengar suara lelaki paru baya teraebut.

"Taehyung-ie"

"Appa."

"Bogoshipo, bagaimana keadaanmu?"

"Gwaencanha"

"Mianhae, Appa tidak bisa pulang untuk berkumpul bersama, kau kan tahu bagaimana sibuk nya Appa, disini, jadi kumohon mengertilah dan bersikap dewasa, jangan murah marah,"

"Aku tidak marah"

"Eomma mu, yang meminta Appa untuk menelponmu, dia bilang kau marah padanya."

"Aku tidak marah pada Eomma, hanya kesal saja"

"Jeball.. mengertilah chagi. Kau sudah dewasa, kami seperti ini juga demi dirimu, demi masa depanmu kelak"

"Apa diriku tanpak seperti anak kecil? Hingga Appa bilang, aku tidak mengerti dan malah menyalahkan Eomma,"

"....."

"Aku tak meminta banyak pada kalian, aku hanya ingin, kalian menemaniku sebentar saja, hanya sebentar. Tak lama"

"Mianhae, mengertilah Taehyung,"

"Akan kucoba, untuk mengerti"

Tut.. Tut

Usai menelfon, entah apa yang dipikirkan dirinya, ia terus merutuki dirinya, yang dia anggap tanpak seperti anak kecil yang tidak mengerti apa-apa dan mudah sekali marah.

Perkataan yang dilontarkan, Appa nya bagai tusukan seribu jarum baginya. Ia harus bagaimana lagi? Bersikap dewasa.
Bahkan dia tidak pernah marah, pada kedua orang tuanya, namun karna kejadian kemarin, memang membuat hatinya sakit, dan agak kesal pada sang Eomma, namun jujur, ia sama sekali tidak membenci Eommanya.

Tatapan sendunya terganggu, saat Hyenrina datang dan duduk disamping dirinya.

"Kenapa termenung"? Hyenrina mengelus surai madu milik Taehyung.

"Gwaencanha," lirihnya pelan.

"Kita kerumah sakit, hari ini ya" bujuk Hyenrina dengan suara lembut.

"Ani, aku sudah membaik Ahjumma, " Taehyung menggeleng cepat, saat Hyenrina mengajak nya kerumah sakit.

"Badan mu masih panas, lihatlah begitu pucatnya dirimu."

"Percayalah padaku, aku bisa mengatasi ini sendiri, Ahjumma tak usah khawatir" Taehyung tersenyum tipis, lalu memeluk Hyenrina.

"Kau membuat Ahjumma sedih." Hyenrina menitikan air matanya tepat dibahu Taehyung, saat mereka berpelukan.

"Jangan bersedih, aku tak suka, tetaplah menjadi Ahjumma yang kuat, seperti yang kukenal" tangan Taehyung terulur, menghapus air mata Hyenrina.

"Aigoo... Kau sungguh menggemaskan" Hyenrina mencubit gemas, pipi tirus Taehyung.

"Bagaimana bisa, orang kurus, seperti diriku ini menggemaskan?" Taehyung menaikan alisnya dan menatap heran pada Hyenrina.

"Kau memang sangat menggemaskan." Hyenrina tertawa kecil, sambil mengacak-ngacak rambut Taehyung.

MIANHAE HYUNG  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang