"Kumohon, katakan padaku jika ini mimpi, katakan!"
•
•"Waktu kematian 19:21 KST, tolong beri tahu keluarganya."
Ganhosa itu mengangguk, lalu pergi meninggalkan Leeteuk yang masih membereskan alat-alat yang baru saja mereka gunakan.
Pintu ICU terbuka lebar, Taewon dengan cepat menghampiri Ganhosa itu, sedangkan Hyojin dirinya tampak tertidur dengan wajah pucat.
"Bagaimana? Katakan apa yang terjadi pada Taehyung, palli!"
"Mianhae—"
Taewon menitikan air matanya, tubuhnya bahkan bergetar hebat, seakan belum siap mendengar apa yang diucapkan Ganhosa itu.
"Kami sudah melakukanya dengan baik, kondisi Taehyung benar-benar menurun, hampir semua organ dalam tubuhnya tidak berfungsi. Dan, tolong bersabarlah Tuan, anakmu sudah damai disurga."
Taewon terdiam seakan beku saat ini, Namjoon yang ada disebelahnya pun bahkan sudah menangis memukuli dinding rumah sakit.
"Tidak! Tidak! Kau berbohong, katakan itu bohong!" teriak Namjoon, tak terima dengan kenyataan yang sebenarnya.
"Dimana anakku!" Taewon dengan cepat memasuki ruangan ICU itu, diikuti oleh Namjoon.
Semua alat-alat itu sudah terlepas dari tubuh kurus anaknya, anaknya itu bahkan tertidur dengan damai, seukir senyuman tanpak diraut wajah Taehyung.
Taewon memeluk kencang anaknya itu, mengguncang tubuh Taehyung agar bangun, namun nihil tidak ada sama sekali reaksi yang diberikan.
"Taehyung!" hingga pekikan suara diiringin tangis terdengar, itu Hyojin bersama Hyenrina, kedua wanita itu menangis kuat, bahkan kesadaran Hyojin hampir saja hilang.
"Jangan tinggalkan Eomma, chagiya! Irona! Jeball."
•
"Beristirahtlah, sore nanti kau akan oprasi, kita sudah mendapatkan donor mata untuk mu." ucap Uissa bermarga kang tersebut.
"Siapa yang mendonorkanya Uissa?"
"Dia orang yang baik, kau tak perlu tahu dia siapa."
"Tapi aku harus berterima kasih padanya, dia sungguh baik Uissa."
"Aku yang akan menyampaikanya."
Jungkook terdiam, pikiran nya sedari tadi sangat tidak enak. Taehyung, nama itu yang dari tadi ada dikepalanya. Seingatnya saat terakhir Taehyung kesini, ia mendengar teriakan Hyojin memanggil nama Taehyung.
"Hyung... " isaknya pelan.
•
"Baiklah, kau sudah menandatangani surat pendonoran mata ini, aku tahu Taewon, kau orang yang baik, biasanya tidak ada orang tua yang rela mengambil keputusan seperti ini." ucap Leeteuk duduk bersampingan disebuah kursi rumah sakit.
"Aku akan menuruti permintaan terakhir anakku, sebelum dia pergi, aku bahkan tak bisa berbuat banyak."
Taewon tak mampu lagi menahan air matanya, wajah namja paru baya itu sangat pucat, bagaimana tidak? Bayangkan saja, dirinya baru saja kehilangan anak semata wayangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIANHAE HYUNG [END]
Fanfiction[vkook familyship] Hidupku dulu bahagia, sebelum kau datang dan menghancurkannya. - Jeon jeong-guk ©copyright All story is property of (Melmelquen). Any duplication or reproduction of all part of the story without exp licit permission by the author...