Bab 17
Januari 2016
“Permisalan teman duduk yang shalih dan buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi ia akan memberimu minyak wangi, atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan mendapat bau harum darinya. Adapun tukang pandai besi, bisa jadi ia akan membuat pakaianmu terbakar, atau kamu akan mendapat bau yang tidak sedap darinya.” (HR. Bukhari No. 2101, Muslim No. 2628)
***
Malam ini, lagi dan lagi. Rama memperkenalkan ku dengan teman nya.
Namanya hakim. Berawal ketika aku menelpon rama, dan teman nya yang mengangkat telpon ku."Temen ana itu pengen lebih dekat sama kamu laa", ucap rama dari balik telpon
"Udah lah sob, ana ga pengen lagi kenalan sama teman-teman kamu", keluh ku
Dia tertawa.
Setelah perkenalan singkat malam itu, ternyata semakin berlanjut, hakim menghubungi ku melalui via facebook dan telpon.
"Sob, kok bisa sih hakim hubungi ana lagi?", tanya ku lewat chat facebook
"Haha, respon aja laa. Dia nya nyaman banget sama kamu", jawabnya dengan emot tertawa
"-_-"
Aku pun mengikuti alur cerita mereka. Merespon, dan menjawab nya. Dia hanya ingin berteman. Apa boleh buat.
Hari demi hari liburan ku isi dengan sedikit membosankan. Hanya sibuk dengan hp dan bantu-bantu mama membuka optik di dekat rumah.
-Mumpung disana juga ada wifi, jadi aku betah lama-lama disana-
Pertemanan dunia maya ini, menyenangkan.
Disamping mengisi waktu kosong ku, aku sambilkan dengan komunikasi bersama teman-teman yang lain. Termasuk rama dan hakim.Aku memiliki sedikit filling yang kuat. -bukan GR sih-
Hakim menaruh rasa pada ku.Semenjak ketika itu aku pertama bertemu "First Meet" dengan nya. Hanya karena aku meminta dan menagih sebuah coklat dan kebetulan sekali dia tinggal sekota dengan ku.
Setelah kejadian itu, perhatian nya begitu besar pada ku. Yang membuat aku sedikit panik karena aku memang tak terlalu merespon nya dari awal.
"Wah sob, ketemu diam-diam sama hakim", cetus rama melalui chat pagi itu
"Hakim cerita sob? Wah parah", jawab ku
"Biasa aja sob, kamu gimana sih. Harusnya kamu duluan yang cerita. Bukan dia", ujar nya dengan emot tertawa
"Emang dia ngomong apa aja sob?",
"Panjang banget, ga bisa ngomong ana di buatnya. Dia bilang, asik lala ram, manis anak nya, rugi kalo antum ga pernah ketemu dia", jawabnya " ciee", sambung nya menertawai ku
"Iya kebetulan sob, ana cuma nagih coklat", jawab ku
"Baru kenalan udah ketemuan, kita yang udah lama kenal, kapan ketemu nya sih sob", jawab nya
" Haha benar juga"
Sudah 3 tahun aku berteman dengan rama. Tapi tak sekali pun aku pernah bertemu nya.
Setelah kejadian pertemuan ku dengan hakim menjadi heboh. Aku dan rama mulai sepakat akan mengenalkan hakim dengan siti. Teman curhat ku dipondok yang akhir-akhir ini juga semakin dekat dengan rama.
Berawal dari comblang mencomblangkan, kami ber 4 menjadi semakin dekat.
Siti menjadi penengah ketika hakim dan aku bertengkar, begitu juga rama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Dia ( Allah, Al-Qur'an, DIA ) {COMPLETE}
Spiritual[ Sudah Terbit di Play Book dan Play Store ] -Sebagian Part Di Private (follow dulu) # CERITA LENGKAP # #4 - [inspirasi] #143 - {Spiritual} 100518 #144 - {Spiritual} 220418 Kisah inspiratif diambil dari kisah nyata hijrahnya seorang akhwat tamatan...